hmm, bau apa ini harum sekali ...
aku tersenyum membayangkannya, tapi lama-lama kok bau ya ? aku masih terus berpikir bau apa ini, ' hmmphh ! bau ketiak daddy ! ' aku langsung membuka mataku, dan menutup hidung. dan menatap tajam daddy yang menertawaiku saat ini. mommy ? dia juga ikut tertawa. bisa kutebak, wangi tadi yang baunya harum itu, kepunyaan mommy. meskipun dia belum mandi tubuhnya sangat wangi, yang satu lagi ? kalian pikirkanlah sendiri.
" sudah bangun, jagoan daddy ? " tanya daddy sambil mengusap kepalaku.
aku menepis tangannya, karena baunya semakin menyeruak dan melukai mataku. ' just kidding ! '
" kau sungguh bau babe, mandi sana ish ! kasian Jeno kebauan begitu. " mommy mengusir daddy yang bertelanjang dada itu. bukannya merasa bersalah dia malah tersenyum kegirangan.
karena sumber bau sudah pergi, aku hendak tidur kembali. tapi keburu mommy menjewer telingaku.
" eittt, bangun. ba-ngun ! "
" hmmhh, malas. nanti saja ya, lima menit. " kataku malas.
mommy hanya menatapku datar, lalu tersenyum sinis.
" ahh .. silahkan kalau begitu. Wendy akan mommy suruh pulang. kasian sekali dia, padahal dia sangat cantik hari ini. " ucap mommy dengan berbisik di telingaku.
mendengar kata Wendy, aku langsung membuka mata dan bergegas ke kamar mandi. aku belum bertemu dengannya setelah aku tiba disini.
' kau harus tampan Jeno ! '
-------------------------------------------
" babbeeeeee, babeeeeee ... " aku terus memanggil suamiku, tapi tidak ada sahutan darinya.
' kemana si stupid itu, jangan-jangan dia sedang menggoda wanita lain. awas saja ! '
aku mencari Joseph, ke seluruh sudut rumah. tapi tidak aku temukan dimana pun. bahkan aku sampai menyuruh Baymax mencarinya, untung saja anjing itu mau menurutiku. biasanya hanya perintah Jeno atau Daniel yang dia dengar. aku semakin frustasi karena tak kunjung menemukannya.
" mommmm .. " panggilan Daniel menghentikan pencarianku. aku kembali masuk kedalam, di ikuti dengan Baymax.
" kenapa sayang ? " aku menghampiri Daniel yang sedang bercermin, dengan kemeja yang belum dikancingkan sepenuhnya.
dengan sabar, aku mengajarinya berpakaian yang rapi, Daniel anak yang penurut. aku beruntung mempunyai anak laki-laki yang penurut seperti Jeno dan Daniel.
" mom, kenapa aku tidak mengenakan seragam seperti sekolah di Korea ? "
" hanya sekolah tertentu yang menggunakan seragam, dan untuk sekolahmu tidak menggunakan seragam, tapi harus rapi. "
" Jeno hyung juga ? "
" he'em. " ucapku meyakinkan.
setelah bajunya rapi, aku merapikan rambutnya yang berantakan itu dan masih terlihat basah.
" rambutmu basah begini, ambil handuk di kamar. "
Daniel pun pergi mengambil handuk. lalu kembali dengan handuk besar, kurasa ini milik Joseph. sambil aku mengeringkan rambutnya dia menjelaskan,
" kata daddy rambut basah itu keren mom. "
" benarkah ? "
dia mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
we love you jeno
Fanfiction" ketika kenangan buruk itu hadir, tersenyumlah meskipun itu menyakitkan dan tertawalah diatas rasa sakit itu. jadi laki-laki itu harus kuat Jeno, sekuat apapun badai menerjang, sesakit apapun rasa itu, dan ketika kau sudah bisa mengatasi semua, kau...