" lepaskan dia !!! " daddy berteriak hendak mengambil Jinri, namun para staff mencegahnya.
" daddyyy !!! huaaaa hiks hiks hiks ... " Jinri terus meronta, tapi uncle Kai semakin mendekapnya.
" diam kau ! jangan menangis ! " uncle Kai membentaknya.
aku masih diam, bingung harus melakukan apa. mommy hanya bisa memandang dari kejauhan, dia menutup mulutnya. manager oppa menginstruksiku untuk tidak bergerak.
" jawab aku Krystal Jung ! "
selagi perhatiannya teralihkan daddy berusaha merebut Jinri, tapi uncle Kai sudah menyadari pergerakan daddy,
' dorrr !! '
satu peluru di tembakkan, dan mengenai paha kiri daddy.
" JOSEPH !! " mommy berteriak histeris.
" arghh !! " daddy berteriak kesakitan, dan langsung jatuh tersungkur. darah segar keluar dari pahanya. aku dan para staff membantu daddy berdiri. wajahnya berkeringat.
' sial sekali pria ini, aku harus berpikir cepat. '
" kubilang semua diam ! jangan bergerak ! " tangan uncle Kai mulai gemetar, matanya pun memerah.
tidak ada alat yang bisa melumpuhkan uncle Kai, karena senjata yang dia pegang adalah pistol. maka untuk melumpuhkannya dengan pistol juga. ' argh ! sial ! sial ! kenapa aku tadi tidak menjaga Jinri ? bodohnya aku ! ' aku terus merutuki diri sendiri.
tiba-tiba suara sirine polisi, meraung-raung diluar. uncle Kai semakin panik.
" siapa yang memanggil polisi ? BRENGSEK !! " segera dia berlari ke luar ruangan, Jinri tetap berada dekapannya. manager oppa dan uncle Taylor mengejarnya. aku memapah daddy dibantu dengan mommy.
" babe, kau tak apa ? " tanya mommy sambil mengusap keringat daddy dengan tangannya.
" it's okay babe, hah .. hah .. maafkan aku gagal menyelamatkanya. " ucap daddy sambil tersenyum dengan air mata mengalir di pipinya.
mommy mengecup dahi daddy penuh sayang,
" tidak apa, kau daddy yang baik. Jinri pasti selamat. " ucap mommy sambil tersenyum.
" maafkan daddy sayang .. hiks. " dengan tangan yang gemetar daddy menutup wajahnya, dia menangis terisak. baru kali ini aku melihat daddy menangis, mungkin dia menyesal. mommy pun sama melihat suaminya menangis seperti ini, dia ikut menangis. mommy menarik daddy dalam pelukannya sambil mengusap punggungnya mommy terus berbisik ' its okay sayang, tenanglah. '
mataku sudah berkaca-kaca, melihat kedua orang tuaku menangis, hatiku sangat sakit. aku segera memeluk mereka berdua sambil menangis juga. beberapa wartawan yang masih ada diruangan itu ada yang ikut menangis.
tiba-tiba kami mendengar teriakan,
" dia naik ke rooftop !!! cepat kejar dia, gadis itu masih bersamanya. "
mendengar Jinri belum berhasil di selamatkan, daddy langsung bangkit dan berlari mengejar uncle Kai. meskipun dalam keadaan terluka. ketika aku hendak menyusul daddy, mommy memegang tanganku.
" kau mau kemana ? mommy ikut, hiks. " katanya dengan air mata yang terus mengalir.
" tapi mom ? aish ! baiklah ! " aku menggenggam tangan mommy, kami menaiki tangga secepat yang kami bisa.
hingga sampai di ujung tangga, banyak orang berkerumun termasuk beberapa polisi. aku dan mommy berjalan menerobos kerumunan orang-orang. betapa terkejutnya aku dengan pemandangan di depan kami. uncle Kai sedang berdiri di atas pagar dengan mengacungkan pistol ke pelipis Jinri. Jinri refleks berteriak ketika melihat mommy,

KAMU SEDANG MEMBACA
we love you jeno
Fanfiction" ketika kenangan buruk itu hadir, tersenyumlah meskipun itu menyakitkan dan tertawalah diatas rasa sakit itu. jadi laki-laki itu harus kuat Jeno, sekuat apapun badai menerjang, sesakit apapun rasa itu, dan ketika kau sudah bisa mengatasi semua, kau...