Whats Wrong with Him (two)

741 124 13
                                    

kami, terutama mommy dan daddy sangat terkejut melihat kehadiran uncle Minhyuk di hotel tempat kami menginap. kami terdiam tidak ada yang berminat untuk membuka pembicaraan. hingga daddy bertanya padanya, 

" kau mau ke lantai berapa ?, biar aku yang tekan tombolnya untukmu ", daddy bertanya tanpa menoleh ke uncle Minhyuk.

" tumben sekali kau kau berbaik hati padaku ", dia tersenyum kearah daddy. 

daddy hanya diam tidak menjawab.

" haha, kau jangan memasang wajah masam seperti itu, aku hanya bercanda kawan. aku akan ke lantai yang sama, jadi kau tidak usah repot-repot , Joseph ", uncle Minhyuk menepuk-menepuk pundak daddy.

kulihat kearah mommy yang berada di belakang daddy, wajahnya terlihat khawatir. kurasa ini terlalu kebetulan, semoga saja orang ini tidak di sebelah kamar kami. kalau sampai iya, aku akan mengirimkan zombie untuknya. 

tidak lama lift pun berhenti di lantai 20. kami pun mulai berjalan keluar menuju kamar. kulirik sekali-sekali ke belakang, anehnya uncle Minhyuk tetap mengekor dibelakang kami. daddy terus mempercepat langkahnya, Daniel pergi menyusul daddy. aku dan mommy berjalan beriringan dibelakangnya. orang itu, masih sibuk dengan smartphonenya. kami berhenti tepat di depan kamar kami. uncle minhyuk berjalan lurus melewati kamar kami, dan dia berhenti di salah satu kamar. jaraknya lima kamar dari kamar kami.

mommy pun, membereskan barang-barang,  daddy pergi ke balkon dan duduk menyalakan sebatang rokok. dia pun menutup pintu supaya asapnya tidak masuk kedalam. 

" Jeno kau segera mandi, habis ini kita makan malam. aku tahu kau belum makan sejak tadi siang ", mommy berkata padaku sambil membereskan barang-barang.

tanpa banyak bicara, aku pun segera masuk ke kamar mandi.  berendam di bathub dengan air hangat, aku ingin menenangkan pikiran ku sejenak. padahal, aku berencana liburan tapi laki-laki itu datang mengacaukan semuanya. aku tau daddy marah tadi, bahkan dia sampai merokok. daddy bukan seorang perokok berat, dia hanya merokok kalau sedang jenuh. aku yakin habis ini mommy akan memarahinya, karena mommy sangat membenci rokok. bahkan aku dilarang keras merokok oleh mommy. 

" ah segarnya, kau tidak mandi mom ? ", tanyaku pada mommy.

kulihat mommy sedang sibuk memainkan smartphonenya, dia pun menoleh padaku. 

" tunggu laki-laki di balkon itu yang mandi, biar sama Daniel sekalian ", jawabnya datar.

Daniel sedang sibuk menonton kartun sambil tiduran di kasur. aku pun duduk di sebelahnya. mommy pun bangkit menghampiri daddy diluar, dia memeluk dari arah belakang. daddy tak merespon, dia tetap melihat lurus kedepan mengepulkan asap rokok dengan santai. kemudian,  langsung mematikan rokoknya. 

" babe, cepatlah mandi. aku tidak mau tidur denganmu kalau kau bau ", ucap mommy dengan tersenyum nakal.

daddy pun berbalik kebelakang, dan dia pun menyetilkan jari ke dahi mommy, lantas tersenyum manis. 

" ish ! kau ini !! ",  mommy mengusap-ngusap dahinya. 

" kajja ! kita main air ", daddy mengajak Daniel.

Daniel pun berlari memeluk daddy, kemudian mereka berlari masuk ke kamar mandi. mommy hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. kemudian,  dia menghampiriku. 

" kau, pindah ke wilayahmu ", katanya dingin.

" biarkan aku tidur dengamu, mom ", aku ingin bermanja-manja dengan mommy. ku hampiri dia dan kurebahkan kepalaku di pahanya. mommy pun mencubit gemas hidungku. 

" aigooo, Jeno kau manja sekali. sejak kapan kau jadi manja begini ? ".

" sejak aku merindukanmu mom ", aku tersenyum dan menenggelamkan kepalaku di perutnya. 

we love you jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang