Arrested

975 133 42
                                    

darah terus mengucur dari tangan kiriku. ini aneh, bahkan aku tidak merasakan sakit. 

" JENO !!! " mommy berteriak setelah melihat tanganku mengeluarkan darah. 

mommy terus menangis dan memelukku, ' argh ! kepalaku sangat sakit ! ' aku melepaskan pelukan mommy, dan berjalan menjauh, aku terus memegangi kepalaku. tiba-tiba, 

' brukk ! '

aku terjatuh, rasanya sakit sekali. mommy dan daddy datang menghampiriku. aku melihat dahi daddy sudah diperban.

" hei panggil ambulan !!! " daddy berteriak meminta seseorang memanggil ambulan.

" Jeno, kau dengar mommy sayang ? bertahanlah. " mommy menepuk-nepuk pipiku.

aku tidak bisa tersenyum, samar-samar kulihat wajah mereka. ' apa aku akan mati ? '

mommy terus menangis memelukku, Daniel pun ikut menangis dipelukkan daddy. adikku yang paling cerewet pun menangis, dia bisa menangis untukku rupannya. aku tersenyum dengan sekuat tenaga, disaat itu pula air mataku keluar. 

" maaf, maaf, maaf ... " kata-kata itu terus terlontar dari mulut mommy.

ambulan pun tiba, petugas medis membawaku masuk ke ambulan, mommy dan daddy menemaniku. Daniel dan Jinri meronta ingin ikut, namun manager oppa mencegahnya. di dalam ambulan, daddy dan mommy memegang tanganku. dengan sisa tenaga, aku berusaha menggenggam tangan mereka. 

" kau kuat Jeno. maafkan daddy son.. " daddy berusaha memberiku semangat, dia mengusap pelan rambutku dan mencium dahiku dengan penuh sayang.

" mommy disini sayang. " mommy tidak mau kalah dia mencium kedua pipiku.

aku lelah, sangat lelah. bolehkah aku menyerah tuhan ? berikan kebahagiaan untuk keluargaku. kembalikan senyum mereka, tawa mereka. aku sangat menyanyangi kalian. jangan berpisah. tuhan, izinkan aku melihat senyum mereka sekali lagi ...

----------------------------------------------

"  hmmmhhh. " kepalaku sangat sakit, tangan kiriku semakin mati rasa.

dimana ini ? baunya tidak enak. aku mulai membuka mata, menatap langit-langit. kenapa banyak orang ? mommy ? kupegang tangan putihnya yang melingkar di tubuhku. dia sedang terlelap tidur. Daniel ? dia pun berbaring di sebelahku, memelukku dengan sangat erat. bahkan ketika dia tidur, sesegukkan sehabis menangis belum hilang. ' lucu sekali dia ' kukecup dahinya dengan lembut. 

" kau sudah sadar sayang ? " grandmom Liu mengusap lembut pipiku.

" long time no see. " kataku sambil tersenyum.

" hmmmmpphh. "

 mommy mulai terbangun, dia menguap sambil melihat sekeliling. bahkan wajahnya sangat cantik ketika bangun tidur.

" hai mom. "

" huh ? kau sudah bangun ?! babeeeee.. " mommy berteriak memanggil daddy.

" kenapa ?! " serunya panik dari balik pintu.

daddy langsung melihatku, dia tersenyum dan menghampiriku,

" aigoo, my son ! sudah bangun rupanya. " daddy sangat senang sekali, sampai dia memelukku dengan sangat erat.

" aww, tanganku dad. " aku meringis kesakitan, karena daddy tidak sengaja menindih tangannku yang terluka.

" kau ini hati-hati. jangan berteriak nanti Daniel terbangun. " ucap mommy sambil menepuk lengan daddy.

" sorry. " sahut daddy dengan senyum bodohnya. 

grandmom dan grandad Liu datang menjengukku dari LA, bahkan auntie Jackie dan suaminya menjengukku. perutnya sudah membuncit, kurasa dia sedang mengandung anak kedua setelah dia kehilangan anak pertamanya akibat terjatuh dari tangga. dengan tanpa berdosa dia menjambak rambutku, tidak sakit sih hanya nyeri saja.

we love you jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang