suatu hari tanpa diduga daddy datang ke sekolah dari London. dia bertemu dengan presiden Jeguk school. kurasa, sekolah ini akan merenovasi bangunan sekolah, dengan daddy sebagai salah satu arsiteknya. dia pergi melihat-lihat ke seluruh bangunan gedung, baik Jeguk JHS dan SHS. penampilan daddy sangat keren, dengan rambut klimis dan kumis tipis diwajahnya menambahkan kesan hot daddy. bahkan para wanita disini pun berteriak histeris. ketika daddy lewat didepan mereka, daddy hanya memberikan senyuman khasnya dengan kedipan mata sana-sini. aku hanya tertawa melihat tingkahnya, kalau mommy melihat ini , dia tidak akan dapat jatah malam ini, kekeke.
aku memperhatikannya dari balik kaca kantin sekolah. bahkan di kantin hanya para anak lelaki saja, para wanita sedang sibuk berteriak-teriak di setiap sudut gedung sekolahku karena melihat daddy. Suho, Sehun, dan Luhan bahkan tidak percaya, efek daddy akan seheboh ini.
" kurasa aku harus belajar tampan dari daddymu ", Suho berkata dengan tatapan kosong kedepan. Luhan pun mengangguk tanda setuju.
" aku kalah telak dengan daddymu ", Sehun masih patah hati dengan mommy.
" astaga, kau ini masih saja membahas itu, ckckck ", aku heran dengan Sehun, otaknya sudah tidak waras kurasa.
tiba-tiba handphoneku berdering, ah daddy menelpon rupanya,
"iya dad ? ".
" kau dimana ? sudah makan ? ".
" aku dikantin dad, bersama temanku ".
" baiklah tunggu disitu, dont go anywhere ".
" oke ".
senyum terukir dibibirku, akhirnya aku berbicara lagi dengan daddy.
" daddymu akan kesini ? ", Suho bertanya padaku.
aku hanya mengangguk. kulihat Sehun terlihat gelisah.
" calm down, bro . daddy tidak tahu ", aku menepuk pundaknya.
tidak lama daddy datang menghampiri kami, dia berkenalan dengan Suho. daddy bilang pernah bekerja sama dengan appa Suho dalam proyek pembangunan hotel. daddy pun lantas memeluk Suho, dia kagum dengan kecerdasan yang Suho miliki. kemudian dia berpaling ke Luhan,
" oh my son, kau terlihat sangat tampan ", daddy mengusap kasar rambut Luhan.
" terima kasih uncle, kau juga sangat coooool !! ", Luhan berkata sambil tanganya membentuk simbol metal.
daddy, aku dan Suho pun tertawa melihat tingkah Luhan. sedangkan Sehun, dia masih diam seribu bahasa disampingku. daddy pun berjalan menghampiri Sehun.
" Jeno, ini temanmu juga kah ? ", daddy duduk di samping Sehun.
" tentu saja ! kami sepaket ! ", celetuk Suho.
" wow, sangat tampan ! ", daddy memuji wajah Sehun. " kau sakit ? wajahmu terlihat pucat dan kau berkeringat ", lanjutnya.
" eh ? aku ? aku ti .. dak, tidak sakit uncle ", jawabnya terbata-bata. aku, Suho dan Luhan menutup mulut menahan tawa, wajah Sehun lucu sekali ketika ketakutan.
" yak ! kenapa kalian tertawa ? , siapa namamu ? ", tanya daddy.
" Se.. hun, Oh Sehun ! ", mereka berjabat tangan.
daddy tersenyum dorky, sedangkan Sehun tersenyum kecut. kami bertiga kembali menutup mulut menahan tawa. melihat ekspresi daddy dan Sehun. Suho bahkan sampai terduduk di lantai karena tidak kuat menahan tawa.
hari itu daddy menceritakan pengalamannya sebagai seorang arsitek. dia menceritakan berbagai macam watak kliennya. dari hal lucu hingga menakutkan dia ceritakan. Sehun sudah mulai bisa beradaptasi dengan daddy, karena sifat daddy yang friendly kepada siapapun. Suho sangat antusias dengan cerita daddy, dia yang paling banyak bertanya. kau tau ? seperti acara Oprah Winfrey saja. aku dan Luhan bermain sebagai kameramen, sedangkan Suho sebagai Oprah, dia pun benar-benar mengikuti gaya Oprah untuk menghayati peran. bahkan tak jarang kami tertawa terbahak-bahak akibat ulah mereka berdua yang lucu. Sehun hanya mendengarkan, dan sesekali tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
we love you jeno
Fanfic" ketika kenangan buruk itu hadir, tersenyumlah meskipun itu menyakitkan dan tertawalah diatas rasa sakit itu. jadi laki-laki itu harus kuat Jeno, sekuat apapun badai menerjang, sesakit apapun rasa itu, dan ketika kau sudah bisa mengatasi semua, kau...