Who is He ?

1K 139 12
                                    

aku tersentak kaget, seseorang menepuk pundakku. 

" ah , maaf kalau aku membuatmu kaget ". katanya sambil tersenyum kepadaku.

' orang ini ? sejak kapan dia ada disini ? dan darimana dia tau alamat rumahku ? ' . pertanyaan itu terus tergiang-ngiang dikepalaku. aku hanya diam, bingung harus menjawab apa. melihatku terdiam dan membisu, pria itu bertanya lagi dan pertanyaannya tambah membuatku semakin penasaran siapa dia.

" aku kesini mencari Klee, apakah dia dirumah? ", tanyanya sambil melihat kearah dalam rumahku.

" Klee ? " , aku bertanya balik. dia hanya tertawa lantas menjawab,

" hahahaha, maaf-maaf  maksudku Krystal, Jung Soo Jung atau kau biasa memanggilnya mommy ".

" kau bertanya mommy dirumah atau tidak kepadaku ? aku pun tak tahu, belum sempat aku masuk kerumah. tapi setahuku mommy ada schedule hingga nanti sore ", jawabku acuh.

pria itu hanya mengangguk, dan kemudian berjalan ke arah taman belakang rumahku. aku hanya mengangkat bahu tak peduli. aku pun melanjutkan mencari Baymax di garasi. 

--------------------

" maaf tuan mengganggu makan siangmu, tadi ada seseorang mencari nyonya. orang tersebut sedang duduk di bangku taman belakang, apakah saya harus menyuruhnya kemari ? " , bibi Yun bertanya padaku. 

" aku kira dia sudah pulang, suruh saja menunggu diruang tamu .aku akan menghubungi mommy ". jawabku datar. bibi Yun pun mengangguk dan pergi.

sungguh, pria itu membuatku penasaran. aku pernah sekali melihat wajahnya di salah satu album foto lama, daddy bercerita padaku tentang teman-temannya semasa sma dulu dan daddy juga menceritakan mantan pacar mommy sewaktu sma, sebelum berpacaran dengan daddy. dan kurasa dan semoga tidak salah, pria yang berkunjung kerumahku hari ini adalah mantan pacar mommy. tapi kuakui dia pria pemberani yang mengunjungi rumah mantan pacarnya yang telah berkeluarga dan memiliki 3 orang anak ditambah, mantan rivalnya sewaktu sma dulu. dan yang paling aneh dia memanggil mommy dengan sebutan ' Klee ' mungkin panggilan sayang untuk mommy sewaktu mereka pacaran dulu ?, ah aku tak peduli semoga saja kedatangannya tidak membuat masalah. akupun melanjutkan makan siangnku, namun tiba-tiba , 

" oppa ! , ajari aku matematika pleaseeee ... ", Jinri memohon padaku. ' aish ! anak ini mengagetkanku saja' . aku hanya menatapnya datar dan mengacuhkannya.  

" oppaaaaaaa, oppaaa, oppaaaa !!!! ". teriaknya sambil memukul-mukul pundakku.

" kau ini berisik sekali , tunggu saja aku dikamarmu nanti aku kesana 'kalau aku ingat ' ", jawabku santai.  kalimat yang terakhir aku ucapkan dengan nada yang pelan, supaya Jinri tidak mendengarnya. dia hanya diam, mungkin sedang mencerna jawabannku. 

" tidak ! aku akan menunggu disini sampai kau selesai makan, aku mendengar kalimatmu yang terakhir Jeno oppa ", jawabnya ketus sambil melipat kedua tangannya, dan dengan kedua matanya melotot kearahku.

aku hanya menelan ludah melihat ekspresinya, ketika ekspresi wajahnya seperti ini, mirip sekali dengan wajah mommy ketika sedang tidak percaya dengan suatu hal. Jinri kemudian duduk di sebelahku, matanya tak lepas dari wajahku yang sedang makan. jujur saja, aku agak risik dilihat seperti ini ketika aku sedang melakukan sesuatu. 

" tidak ada pemandangan lain kah sehingga kau melihatku seperti itu Jinri ? ah aku tau , kau terpesona kan dengan oppa mu yang sangat tampan ini ? ", kataku sambil mengedipkan sebelah mataku kearahnya. Jinri langsung memandandang tampang menjijikan kearahku. seolah-olah aku ini sangat menjijikan. 

" hih ! dibanding kau, kyuhyun oppa lebih tampan, ahhhhh !! ", serunya yang tiba-tiba histeris sendiri. " lagipula, wajahmu itu mirip llama persis seperti daddy huahahahahahah ", lanjutnya. sekarang pun dia tertawa terbahak-bahak. aku heran kenapa Jinri sangat labil seperti ini, tadi marah, terus histeris lalu tertawa terbahak-bahak. apa perempuan memang seperti itu ? atau dia sudah memasuki masa puber ?, ah sudahlah tidak penting. 

" apa mempunyai wajah llama tidak termasuk tampan, Jinri ? ".

Jinri yang tadinya tertawa langsung terdiam mendengar suara dari arah belakang. aku hanya tersenyum menahan tawa melihat ekspresi Jinri. 

" eh ? dadddyyy ! aku merindukanmu ", ucapnya kegirangan lalu berlari mengahampiri daddy untuk memeluknya.

 " kau sangat merindukanku , huh ? ", kata daddy sambil mengusap lembut rambut Jinri.

" banyakkk ", jawabnya sambil menggunakan aegyonya. ' hahahaha dasar perempuan ' kataku dalam hati.

daddy dan Jinri duduk tak jauh dari tempatku duduk, masih diruang makan pastinya. Jinri bercerita dengan menggebu-gebu, tentang kegiatan sekolahnya dan bagaimana teman-temannya. kau tau ? daddy hanya merespon dengan senyuman atau ber " oh " saja. Jinri tidak memperhatikan itu karena dia terlalu bersemangat kalau soal bercerita, dan kurasa dia memang sangat merindukan daddy. 

tiba-tiba ditengah dia bercerita , Jinri berkata " dad, oppa tidak mau mengajarkan aku matematika ",  sambil memasang wajah sedihnya . ' aish ! licik sekali dia , awas kau ya Jinri ' kataku dalam hati. daddy pun langsung menoleh kearahku,

" Jeno, kau ini. ajari adikmu, jangan seperti itu . jadilah kakak yang baik ", kata daddy kepadaku.

" aku tidak bilang begitu dad, dia saja tidak sabaran ", kataku menunjuk Jinri. ketika aku menunjuk wajahnya kulihat Jinri sedang menjulurkan lidahnya dengan senyum penuh kemenangan dibelakang daddy. aku hanya memasang wajah 'awas kau'.

" banyak alasan sekali kau Jeno, habis makan kau segera ajari adikmu. kalau tidak , tak ada game selama seminggu ". daddy berkata sambil beranjak pergi.

aku hanya menunduk mendengar hukuman yang akan daddy berikan padaku, namun pertanyaanku menghentikan  langkahnya, 

" oh ya dad, kau tak bertemu seseorang kah diruang tamu ? ". tanyaku penasaran.

" tidak, aku tidak menemukan siapapun disana . memangnya siapa yang datang ? ", daddy balik bertanya.

" aku tidak tahu namanya, aku hanya ingat wajahnya. pria yang kau ceritakan dulu di salah satu foto album sma kau dan mommy ". jawabku. 

daddy hanya mengerutkan alisnya dan sejenak berpikir, siapa gerangan teman sma yang berkunjung kesini. perlu kalian ketahui hanya orang-orang terdekat mereka berdua yang mengetahui alamat rumah kami. dan aku sangat mengenal baik mereka. jadi, ketika aku bilang seseorang yang ada di album sma dan aku tidak mengetahui namanya, itu berarti seseorang kurang dekat dengan mereka dan baru mengetahui alamat rumah kami. 

"  Jeno, berikan daddy clue ",  kataya setelah berpikir lama.

" dia mencari ' klee ' ", aku sengaja menekankan kata Klee, karena ini yang membuatku penasaran. 

mendengar kata Klee, daddy sangat terkejut sampai dia membuka mulutnya lebar-lebar karena tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan. dengan tarikan napas yang dalam dia bertanya padaku, 

" kau tidak salah dengar kan Jeno ? ". dia melihatku dengan wajah yang sangat serius, ini sangat menyeramkan ketika melihat ekspresinya seperti ini. wajah daddy mulai merah meredam amarah, dan mengepalkan kedua tangannya dengan kuat. dia berbalik lantas berkata, 

" Jeno, kau bilang pada  mommy ketika dia pulang nanti, aku akan pulang malam. tak usah menungguku hingga larut ", katanya sambil mengambil jaket lalu pergi keluar. dan tak lama aku mendengar suara bantingan pintu yang cukup keras.

' brakkk !! '

aku sampai terlonjak kaget mendengarnya. sebelum daddy keluar, aku sedikit mendengar perkataan daddy ' brengsek kau Minhyuk ' tapi dengan nada yang pelan sekali. ' Minhyuk ? ah iya aku baru ingat namanya sekarang ' , aku menoleh kearah Jinri berada tadi , aku hanya khawatir dia mendengar kata-kata daddy yang sangat kasar tadi. dan untunglah dia sedang bermain bersama Baymax di taman belakang, jadi kemungkinan besar dia tidak mendengarnya. aku hanya ber ' fuuuh ' lalu kemudian, beranjak bangun membereskan bekas makan dan kemudian ikut bergabung dengan Jinri dan bermain dengan Baymax, untuk sejenak melupakan perkataan daddy tadi. 

we love you jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang