Udara sejuk serta pemandangan pepohonan menyambut rombongan acara pelatihan yang baru saja turun dari bus. Peserta sekitar 35 orang itu memandang takjub kearah area hutan yang akan dijadikan tempat untuk pelatihan. Pepohonan yang menjulang tinggi keatas menjadi daya tarik yang menarik. Tidak hanya itu, pantulan sinar matahari kearah bebatuan membuat kilauan yang terlihat indah. Suasana masih terjaga dari polusi. Keadaan alam Indonesia memang tidak bisa tergantikan.
Kinan menghirup udara segar daerah pegunungan ini. Dingin serta embun pagi masih bisa ia rasakan. Tetesan bekas hujan semalam masih tersisa sebagai tanda butir-butir air itu turun untuk membasahi bumi. Kicauan burung masih terdengar selama menyambut kedatangan peserta. Kinan mengabadikan momen ini untuk ia upload ke instagram miliknya.
"Ya Tuhan! Sama sekali ngga ada sinyal disini."gerutu Kinan ketika mendapati sebuah pemberitahuan gagal mengunggah foto tersebut ke media sosial.
Kinan kemudian menyimpan kembali ponselnya itu. Tidak ada gunanya ia membawa ponsel disaat seperti ini.
Kinan berbaris mengikuti perintah yang diberikan oleh ketua pelaksana. Diacara seperti ini osis juga ikut untuk mengatur barisan. Kinan memperhatikan instruksi serta pembacaan peraturan itu dengan baik.
"Tidak ada yang boleh melanggar perintah. Lakukan sesuai dengan perintah. Jika ada hal yang ingin dilakukan diusahakan jangan sendirian. Karena ini adalah hutan. Saya hanya tidak menginginkan kejadian aneh akan terjadi."ucap Reno, ketua pelaksana acara ini.
Kinan mendengus kesal. Siapa yang akan menemani dirinya sedangkan ia tidak mengenal siapapun. Jika ada Rani pasti tidak akan berat seperti ini. Rasanya ia terjebak dalam acara yang salah.
Kinan bergabung dengan kelompok yang sudah di bagikan sebelumnya. Mungkin setelah ini ia akan membangun tenda sebagai tempat beristirahat.
"Kinan, kita satu kelompok. Gue sebagai ketua pengen kelompok kita jadi paling kompak. Sekarang gue akan perkenalin diri gue sendiri. Nama gue Mira. Gue dari ipa2. Dan ini Devi, Anti, dan Vira." Ucap Mira dengan jelas.
Kinan mengangguk mengerti. Kemudian gadis itu menjabat tangan teman satu kelompoknya itu. "Nama gue Kinan."
"Ini pertama kalinya gue ngeliat lo. Gue kira lo anak baru ternyata bukan."gumam Devi dengan tertawa.
Kinan terkekeh kecil. "Gue emang jarang keliatan orang."
"Tenang aja, Kinan. Masalah di sekolah gausah dipikirin. Kita seneng-seneng aja disini terus bikin kelompok kita jadi yang paling kompak. Sebenernya juga agak males karena alasan gue disini nilai olahraga gue jelek."ungkap Vira yang juga ikut bergabung dengan mereka.
Kinan menikmati suasana perkenalan dengan antusias. Terbukti sedari tadi canda serta tawa sebagai pengawal yang baik untuk kegiatan kedepannya. Angin yang bersemilir seakan menjadi penyejuk suasana. Ketiganya telah ditugaskan untuk membangun tenda bersama.
Hujan turun dengan rintik-rintik kecil. Langit juga mulai menyembunyikan matahari untuk tidak menyinari bumi. Sayup-sayup suara jangkrik juga terdengar.
Hutan yang biasa dijadikan sebagai tempat berkemah ini sepertinya memang selalu menjadi nomor satu. Terbukti sesekali rombongan melewati tempat ini untuk juga melakukan kegiatan di sekitar hutan ini.
Tenda mereka sudah siap. Tidak mudah untuk merangkai tenda bagi Kinan karena ini adalah pertama kalinya.
"Guys, besok pagi kita ada acara basket. Jangan dipikirin gimana biar dapet poin, pikirin aja kalo kalian ngelakuin itu untuk rekreasi. Gue gak mau hal yang didapat disini dijadiin beban. Gue dapet info itu buat dikasih tau ke kalian."ucap Mira dengan tenang.
![](https://img.wattpad.com/cover/85490106-288-k374163.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ok, CAPTAIN! [selesai]
Teen FictionSatria Pramuda, cowok berumur 22 tahun itu memiliki karir yang cemerlang di bidang kemiliteran. Diusianya yang masih terbilang muda, lelaki itu sudah menjabati sebagai seorang Kapten ketika bertugas. Kinan Amarani, cewek berumur 17 tahun itu memili...