_Stevicta POV's_
"Bersiap!" seru Drian yang membuatku bingung,tiba-tiba Drian melesat sangat cepat,melewati hutan yang tidak aku tahu tapi sangat indah.lama kelamaan ini membuatku pusing dan sedikit mual.
"Sudah sampai!" ucap Drian seperti anak-anak.Itu menandai bahwa perjalanan yang membuatku hampir pingsan berakhir. Aku turun dan jalan tergontai. Dan "hoeeekkk..hoeeekkk!" ya aku muntah dibawah pohon dekat istana.
Aku berjalan sambil memegangi kepalaku,sangat lunglai hingga aku hampir jatuh.untung saja Drian langsung menangkapku.
"Stevi, kau.. kau kenapa?" tanya Drian perhatian sambil memegangiku.setelah itu yang kurasakan hanya kegelapan menyelimuti.Saat aku bangun,aku berada dikamar,bukan ini bukan kamarku ini...dimana aku??
Mataku mengerjap memfokuskan pandangan,kamar itu terkesan gelap dengan lukisan-lukisan perang, raja,ratu,dan..lukisan Drian?.sekarang aku tahu ini adalah kamar Drian.Kenop pintu terbuka,terlihat sosok tampan membawa makanan,dengan senyum khas-nya yang membuatku mulai..terpesona.ya itu yang aku rasakan.
"Saatnya makan,ini makanlah" ucap Drian membuka percakapan.
"Terimakasih Dri,egghhmm..apa yang terjadi padaku sebenarnya?" tanyaku sambil menerima nampan darinya.
"Kau pingsan kemarin,maaf aku tak akan membawamu lari lagi." katanya dengan sesalnya.Aku tersenyum dengan manis
"Tidak,tidak apa-apa" kataku."Baiklah sebagai permintaan maafku aku akan menyuapimu" tawarnya
"tidak usah aku baik-baik saja" tolakku.
"Tidak ada penolakan,Stevi".Aku memutar malas mataku aku harus menurutinya."Stevi.,nanti malam ada pesta disini,dan aku memintamu untuk hadir." jelas Drian.
"Apa?!" aku tersedak mendengar itu,
"Ini minumlah" memberikan segelas air untukku.Bagaimana bisa pesta yang aku tak tau atau bahkan orang yang tak aku kenal dan..."Tunggu, Dri,siapa kau?" tannyaku aku memang bingung, siapa dia, kulitnya pucat seperti mayat,dan ada taring yang sedikit panjang dari biasanya diantara gigi-giginya.
"Maafkan aku,sebenarnya akuuu..seorang Vampire." katanya jujur,yang membuatku tercengang dan apa dia akan menghisap darahku dan menjadikan aku vampire? Nooooo!!"Tenang,aku tidak akan memakan mu atau mengubahmu jadi vampire" ucapnya menenangkan ku dan entah kenapa aku percaya, werewolves, mermaid, Nymph,dan Vampire?! "sekarang mandi dan bersiaplah nanti.aku telah menyiapkan gaunnya." jelas Drian ,lalu beranjak keluar kamar membawa nampan lagi.
Aku masih terpaku dengan semua ini,bagaimana aku pesta diantara para vampire yang kapan saja bisa menghisap darahku.aku manusia mereka pasti akan menyerangku.Aku sadar dan terus berfikir aku harus bagaimana??.aku memilih untuk berendam air hangat untuk menenangkan pikirkan.
-*-*-*-*-*-*-*-*-
_Author POV's_Stevicta beranjak dari kasurnya untuk berendam dikamar mandi.Stevi berendam dengan pikiran yang berkecamuk sendiri. Tiba-tiba Airy datang dengan cahaya disamping Stevi.
"Kau tak perlu takut Stevi, dia vampire yang sangat baik,yah keluarga nya terkenal jadi keluarga yang baik." jelas Airy dengan wajah menenangkan.
"Aku tahu,tapii..aku tetap takut" kata Stevi dengan wajah risau."Kau akan temukan takdirmu,putri" pesan Airy menghilang kembali menjadi kalung.
Apa boleh buat dia sekarang terjebak ditempat yang tidak dia tahu.ya Stevi bingung dengan segalanya.------------***---------------
Stevi memakai gaun yang telah disiapkan oleh Drian untuknya,gaun hitam tanpa lengan tinggi selutut, dengan sepatu Higheels yang tidak terlalu tinggi berwarna serasi dengan mata Stevi amber,yang terlihat sangat cantik,rambut hitam legam digerai dengan lipstik pink dan polesan bedak tipis natural, yang menambah kesan cantik usia yang dewasa,walau entah dari mana peralatan itu.Melihat pantulanya dikaca dia hanya senyum biasa.tiba-tiba Drian berada di belakangnya.
Drian memeluk pinggang Stevi dari belakang,merambat kepundaknya,dengan senyum yang sulit diartikan,Stevi hanya senyum-senyum malu dengan wajah yang merona.Tapi senyum Drian memudar saat melihat ada sebuah tanda yang aneh.
"Apa ini?"tanya Drian to the point ,
"apa?" tanya Stevi balik.
Ya di lengan atas kanannya ada tanda ukiran seperti api biru.
"Tanda mate" gumam Drian,dengan cepat Drian melepas jas dan kemejanya hingga bertelanjang dada,Stevi sontak menutup matanya."Steviii...kau..kauu" Drian langsung memeluk Stevi
"kau adalah mate-ku!" lanjut Drian yang masih bertelanjang dada dan memeluk Stevi. Stevi kaget dan masih diam dipeluk Drian."A..a.apa maksudmu Drian?" Stevi membuka suara.
"Kau mate-ku Stevi, kau mete-ku!" jawab Drian dengan senyum sumringah.
"Tapi,kau vampire dan aku manusia.." lirih Stevi
"Mate tak memandang siapa-siapa ,kita ditakdirkan!" kata Drian menjelaskan.
"Tapi pakai dulu bajumu!"suruh Stevi tak tahan melihatnya. Seluruh tubuh Drian sangat seksi.Drian memakai bajunya dan kembali memeluk Stevi, ya Drian sangat bahagia.
"Sayang,apa kau tidak bahagia? Tanya Drian masih memeluk.
"Sangat" jawab Stevi,walau masih terkejut dengan kenyataan ini."Aku akan memberitahu semuanya" semangat Drian yang langsung mengendurkan pelukanya.
"Aku akan kembali" pesan Drian,Stevi hanya mengangguk dengan senyum yang tak pudar.Drian bergegas keluar kamar,tapi dia kembali lagi.Stevi menatapnya dengan tatapan bertanya ,ada apa?
"Ada yang ketinggalan" kata Drian.Stevi merasakan ada yang basah menyentuh bibirnya.Ya Drian mencium bibir Stevi 'First kiss' teriak Stevi dalam hati.Setelah mencium Stevi, Drian keluar dengan senyum yang mengembang diwajahnya.meninggalkan Stevi yang masih terpaku dan melongo.
.
.
.
*votment....!!!votment ...tinggalkan votment...see youu next chapter yooo guy's
Byee..love you readers...(yang dimulmed itu cast Drian Andresson,coba tebak!)
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Is? a Vampire [END]
VampireBerbeda dengan kisah Vampire yang biasanya. Bumi yang kita tinggali bukan hanya mahluk yang sering kita lihat,tapi banyak mahluk mitologi dan immortal yang ternyata hidup berdampingan dibumi. Stevicta Lavendria gadis muda dengan paras cantik dan mat...