_Author POV's_
Dengan gaya seorang pria gagah turun dari tangga lantai dua,Drian menemui ibu,ayah,dan kedua kakaknya.
Ya Drian adalah anak bungsu dikerajaan Thernia."Mom,dimana ayah,James,dan Evan?"tanya Drian yang seperti orang buru-buru.
"Bisakah kau sediki sopan Drian?" tanya sang Ratu.
"Ayolah,apa kalian bukan orangtuaku?" manja Drian
"Nah,itu mereka" tunjuk Ratu melihat nama yang disebut Drian menghampiri."Bisakah aku bicara serius dengan kalian??" tanya Drian
"Pernahkah kau serius Drian?" sindir James -kakak tertua,sekaligus putra mahkota Thernia-
"Ada apa Drian?" giliran sang raja yang bertanya"Aku telah menemukan mate-ku ." kata Drian tenang
"APA?!" terkejut keluarga Drian
"Dan satu lagi.." jeda Drian
"Dia manusia" lanjutnya
"Apa?!,bagaimana mungkin?" tanya sang ratu
"Entahlah mom," jawab Drian "nanti dia juga akan datang""Kalau begitu, cepat umumkan didepan para tamu,agar mereka tak mengincar mate-mu itu" ujar Evan -Kakak kedua Drian-
"Ya kau benar!" Drian dengan anggukan semangat,lalu beranjak pergi ke tengah Ballroom pesta."Semuanya aku minta perhatian!" teriak Drian yang membuat perhatian,
"Aku telah menemukan mate-ku yang seorang...ekheemm... Manusia" ucap Drian yang membuat tamu hadir menjadi riuh dengan ketidak percayaan mereka."Jadi aku mohon,untuk tidak menyerangnya,atau hukuman menimpa kalian!" ancam Drian yang membuat semua tamu takut.
"aku akan menghadirkan mate-ku disini" akhir Drian dan menyuruh pelayan untuk memanggil Stevi.Sementara Stevi yang ada dikamarnya sedikit gelisah.
"Nona, kau dipanggil!" teriak seseorang dari luar kamarnya.
"Baiklah" jawab Stevi singkat dan menghela nafas sebelum keluar kamar."Mari Nona" ajak pelayan itu sopan.Stevi hanya mengikuti langkah pelayan itu.setelah sampai didekat tangga turun ada seseorang yang menanyakan nsmanya.
"Siapa nama anda nona?"tanya seorang pengawal
"Stevicta" jawab Stevi singkat.Saat Stevi akan turun dari tangga suara keras menyebutnya.
"Nona Stevicta!" teriak sang pengawal.
Stevi turun dari tangga dengan anggun tapi kikuk.Drian yang menoleh langsung dibuat terpesona.Stevi menjadi perhatian disana 'kenapa semua orang menatapku, seperti itu?" gumam Stevi dalam hati.
Stevi sampai dibawah dekat dengan Drian yang masing mamasang wajah terpesona."Kau..sangat cantik,my dear" kata Drian yang membuat muka Stevi merona sempurna.
"Bukankah kau sudah bertemu dengan ku tadi?" tanya Stevi dengan mengernyitkan dahi.
"Iya..dalam gelap" jawab Drian sedikit lirih."Kau tak mau memperkenalkannya pada kami,Drian" tampak seorang wanita yang menyela.
"Oh iya tentu,Stevi ini mommy ku Ratu Thernia, Solia Andressson,dan mom ini Stevi" kata Drian memperkenalkan."Hormat saya yang mulia." hormat Stevi -kikuk dan bingung- dengan (sok) tahu.
"Kau sangat cantik sayang,Drian beruntung mendapatkan mate seperti dirimu" puji Ratu.Stevi hanya tersenyum menunduk
"Ayo Stevi kita berkeliling!"vajak Drian menggandeng tangan Stevi.malu menguasai diri Stevi saat ini."Stevi,ayo hampiri kedua kakakku!" ajak Drian dengan sedikit senyum.Stevi hanya mengikuti.
"James,Evan,ini mate-ku.kenalkan" sombong Drian.
'Apa dia membanggakan dirinya, aneh' heran Stevi dalam hati.
Tiba-tiba Evan cekikikan terlihat sangat geli
"Hai,aku Evan Andresson,dan Drian memang a..neehh..." kata Evan sambil (masih) cekikikan.
"Ohh Stevi,dia bisa membaca pikiran seseorang_!" ucap Drian memberi tahu."Ya ampun.." jawab Stevi dengan malu.
"Kau ini Evan,Stevicta namaku James Andresson anak pertama di keluarga Andresson dan-" tergantung
"putra mahkota kerajaan Thernia" kata Drian dan Evan bersamaan dengan malas."Salam kenal,Pangeran James dan pangeran Evan" kata Stevi sambil tersenyum geli,melihat kelakuan saudara itu.
"C'mon my sweet dear, kita lanjutkan saja." ajak Drian sedikit kesal,lalu membawa Stevi pergi.Evan hanya melambaikan tangan pada mereka."Kau tahu,walaupun mereka kakakku aku tetap saja kesal dengan mereka." cerita Drian
"Oh itu ayah,ayo sweede!" ajak Drian menghamiri ayahnya."Dad!,bagaimana mate-ku?" sombong Drian lagi.
"Cantik..sangat cantik,Namaku King Robbins Andresson." kata Sang raja.
"Hormatku yang mulia"hormat Stevi."Baik, aku harus pergi,jangan lupa cium dia Drian!" teriak Raja sambil pergi.
"Tentu" gumam Drian.
"Apa?!,jangan coba-coba Drian!"ancam Stevi dengan seringaian geli.
"Seringaian mu tak menakutkan ku Sweede."dengan seringaian menakutkan."Ayo,ketaman belakang!" Drian menarik pinggul Stevi merapatkanya ketubuh kekarnya.
Sampailah ditaman belakang istana Thernia yang indah penuh bunga-bunga dengan berbagai warna, walau dalam gelap,taman masih terlihat karena cahaya bulan.
"Indah.." lirih SteviDengan posesive dan penuh gairah Drian mencium bibir Stevi, Stevi terpaku,tapi dia membalas ciuman dibibirnya itu.
Setelah ciuman panas itu,mereka hanya saling memandang."Keluargamu sangat baik" gumam Stevi.
"Ya sweede," balas Drian
"Sama seperti... Hah,bagaimana keaadaan keluargaku?!" lonjak kaget Stevi.-*-*-*-*-*-*-*-*
Flashback on_Rafael POV's_
Aku sedang berjalan kembali dari dalam hutan,tapi aku mendengar suara langkah berlari dan debuman suara langkah. Aku menyibak rumput-rumputan dikeliling pandanganku.
Alangkah terkejutnya,aku melihat sosok wanita dengan mata amber-nya sedang dikejar serigala besar putih pucat ya werewolves.
Aku tak bisa mengejar karena sudah lewat batas aman hutan.maafkan aku Stevi, aku tak bisa menolongmu,aku langsung kembali sambil berlari memmberi tahu kelompok wisata.
"Apa?!" kaget Nathali
"Tidak Rafa,dimana Stevi?!" Nathali mulai menangis histeris, Nathali tak menyangka kalo ini nyata
"Maaf,Nathali" ucapku menunduk karena aku merasa sangat bersalah.Semua orang sibuk dengan cerita masing-masing, aku hanya duduk termenung.sampai ada polisi yang bertanya padaku,sebagai saksi.
"Jadi apa yang terjadi dengan korban,nak?" tanya polisi bermata hazel.
"Di..di..werewolves.." jawabku dengan satu tatapan dan gemetar.
"Tolong buktimu sangat dibutuhkan,nak?!" nada polisi itu bagai teriakan di gandang telingaku.
"DIA DIKEJAR WEREWOLVES,DAN AKU TAK BISA MENYELAMATKANNYA!" jawabku teriak berdiri dari dudukku dengan tangan mengepal dan mata yang memerah menahan tangis.Seluruh perhatian tertuju padaku,dengan riuh mereka berbisik-bisik,hanya Nathali yang termenung dengan airmata yang terus mengalir.
Sangat salah aku sangat bersalah!! STEVI!!!!!!.
.
.
.
.
*Hola hilooo...!!
I'm come back readers!!
Gimana chapter ini?
Seruu?! Boring?!...vote and comment ,butuuuhhh inspirasi. Next chapter readers!!! See youu lope you...muaaacchh #Readers muntah darah :-D :-) :-P
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Is? a Vampire [END]
VampireBerbeda dengan kisah Vampire yang biasanya. Bumi yang kita tinggali bukan hanya mahluk yang sering kita lihat,tapi banyak mahluk mitologi dan immortal yang ternyata hidup berdampingan dibumi. Stevicta Lavendria gadis muda dengan paras cantik dan mat...