Happy reading guys!! 😆
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-
_Stevicta POV's_Keadaan menjadi cemas, dikarenakan hilangnya Bitha kemarin. Pagi yang cerah ini,tidak sebanding dengan keadaan yang menemani. Briyan dan mom Kelly sudah berusaha untuk untuk bertelepati dan ber video call #😁 tapi tetap saja tidak di angkat.
Semua semakin menjadi-jadi,karena sebelum Bitha terpisah denganku,dia terkena panah
"Apa yang terjadi pada Bitha?! Bagaimana jika Leon tidak menolong nya" mom Kelly terus menangis sampai matanya benar-benar sembab.Aku sekarang dikamar mom,menenangkan mom
"Bukankah Leon juga merasakan sakitnya,mana mungkin dia tidak menolong Bitha,mom tenang saja" ucapku menenangkan sambil memeluk mom agar tenang."Dimana Dad mu dan Briyan?" tanya mom,sedikit tenang
"Mereka sedang mengintai istana Lorenda, untuk menyelamatkan Bitha" jawabku
"Mom,lebih baik sekarang istirahat, mom sudah menangis semalaman" ucapku sedikit tegas"Bagaimana jika Bitha kembali dan aku tidak menyambut nya,Stevi?" ucap mom sambil terus mengeluarkan air matanya
"Saat dia kembali, aku akan bangunkan mom, okay?" jawabku. Mom hanya mengangguk,lalu merebahkan dirinya di atas kasur,aku menutup sebagian tubuhnya dengan selimut,lalu mencium pipinya.
"Sweet dream,mom"Setelah memastikan mom tenang,aku beranjak keluar dari kamarnya. Aku benar-benar merasa sangat bersalah atas kejadian ini,ini semua salahku!.
Aku menutup pintu dari luar dengan raut sedih. Dan aku melihat Drian berdiri di samping pintu dan menatapku sendu. Aku mencoba tersenyum padanya,walau terpaksa."Bagaimana keadaan nyonya Kelly?" tanyanya
"sudah lebih baik,dia sedang istirahat" jawabku sambil memegangi keningku.
"Are you okay?" tanya Drian dengan raut khawatir"I'm okay" jawabku singkat
"Mau menemani ku?" tanya Drian sambil berjalan di samping ku.
"Ke?" tanyaku reflek menaikan kedua alis ku
"Kebun belakang,aku tadi membeli bibit baru dipedesaan manusia" jawabnya"Apa disini ada manusia?" tanyaku semangat
"Tentu,ini seperti tempat tinggal mu,hanya berbeda kerajaan disini" jawabnya dengan senyum mengembang
"Aku mau ke pedesaan,temani akuu...pleaseee..." pintaku seperti anak yang meminta dibelikan permen.
"Pedesaan? Mau apa?" tanya Drian heran
"Drian..my honey,aku ingin jalan-jalan,menenangkan pikiran" jawabku dengan sedikit rayuan"Ummm..maksudku, jika kita kesana, mau apa? Beli makanan tidak mungkin" ucap Drian, aku berdecak kesal dan sedih
"Kita anggap ini sebagai...kencan, bagaimana?" tanyaku malu-malu,aku akan lakukan cara apapun demi keinginanku.
"Are you kidding me?" tanya Drian tidak percaya
"No,i'm seriousiy" bantah ku,aku lihat Drian sedang berfikir tentang tawaranku tadi."Hhh...baiklah,tapi kau harus berdandan,layaknya orang berkencan" jawabnya yang membuat mataku berbinar
"Oke!!" teriakku,setelah itu aku tinggalkan Drian yang masih menganga melihat tingkahku,aku berlari sambil sesekali melompat keatas sangat gembiranya!
"Tunggu aku, Drian" teriakku sambil mengirim ciuman jarak jauh, entahlah aku menjadi aneh,mungkin karena aku sedang merasa bahagia.Aku langsung saja masuk ke kamarku, dan langsung memulai ritual mandi. Asal kalian tahu aku melakukan semua aktifitas dari tadi sambil senyum-senyum sendiri.
'Oops! Aku lupa,aku ingin jalan-jalan dan aku lupa tidak memberitahu Drian memakai pakaian apa,ohh tidak' pikirku dan sekarang aku harus memberi tahu bagaimana? Aha!
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Is? a Vampire [END]
VampireBerbeda dengan kisah Vampire yang biasanya. Bumi yang kita tinggali bukan hanya mahluk yang sering kita lihat,tapi banyak mahluk mitologi dan immortal yang ternyata hidup berdampingan dibumi. Stevicta Lavendria gadis muda dengan paras cantik dan mat...