Chap11 - Missing

4.5K 252 0
                                    

_Stevicta POV's_

'Drian, dimana kau? Aku sangat khawatir, kembalilah dengan selamat dan juga senyumu'

Setelah James dan Evan pergi untuk mencari Drian,kini hanya ada aku dan sang ratu disini dikamar James. Terlihat dari raut wajah sang ratu,beliau sangat khawatir dengan mate-ku.

"Aku tahu ini sangat menghawatirkan,sayang" ucap ratu sambil duduk disofa bersamaku.
"Iya,yang mulia" jawabku singkat
"Stevi, kau tak perlu memanggilku dengan se-formal itu,panggil saja aku 'Mom'" pinta sang ratu yang sebenarnya lebih menjurus ke sebuah perintah.
"Tapi kenapa?" tanyaku
"Cepat atau lambat kau juga akan jadi menantuku,dan juga putriku" jawab sanh ratu sambil mengelus rambutku.
"Baiklah ya- ..emmm mom" jawabku yang masih kikuk dengan sebutan nama baru itu.

"Kau tahu,ikatan mate itu sangat kuat. Dulu saat Robbins masih aktif ikut perang,aku sangat sering merasakan hal seperti ini" cerita mom dengan pandangan kosong ke jendela,seperti menerawang saat kejadian itu.
"Aku selalu khawatir, takut akan hal ini,itu,dan berbagai macam perasaan buruk menyeruak dalam hati dan pikiran" lanjut mom

"Apa Vampire pun berperang, mom?" tanyaku polos memandang mom
"Aheehehe...tentu saja,tapi perang itu bukan hanya berhari-hari atau berbulan-bulan, tapi bertahun-tahun" jawab mom sambil terkekeh geli.

"Mate itu selamanya,walaupun mate hilang tapi akan terlahir kembali" jelas mom
"Jadi mate James?" tanyaku lagi
"Hhh..entah dimana dia" jawab mom dengan menghela nafas
"Aku sangat khawatir mom" keluhku
"Aku tahu itu" jawab mom yang langsung memelukku. Aku bisa melihat derita dibalik senyum ke-ibuan-nya.

Ku harap James dan Evan segera menemukan Drian dalam keadaan baik-baik saja.

-*-*-*-*-*-*-*-

_Drian POV's_

Aku merasa tubuhku terkulai lemas diatas tanah berkarpet daun-daunan kering yang bergemersik saat ada gerakan.
Ini semua adalah ulah ketiga werewolves sialan itu. Kurang ajar!

Flashback on

"Menyerahkan nyawa Leon?" tanyaku tenang tajam dan dingin menusuk.
"Heaahh..kau yang akan pergi, pangeran Drian Andresson" jawab Leon dengan nada meremehkan.Aku hanya berdecih mendengar kata-kata lelucon itu.

"Jangan harap,pembantu Virnee!" balasku yang tak kalah tajam yang mungkin telah meremas hati hitamnya.
"Kau menantang kami?" dibelakang Leon keluar dua werewolves yang terlihat ganas dan lapar.
Aku masih bersikap tenang tanpa rasa takut,karena werewolves adalah musuh alami Vampire.

Ketiga werewolves sialan itu mengelilingiku dengat tatapan membunuh,aku masih tenang tapi siap siaga karena werewolves siap menyerang.
"Come on,play with me!" ucap salah satu werewolves yang berbulu abu-abu.aku hanya menanggapi dengan senyuman miring,aku siap mengeluarkan taringku.

Werewolves berbulu hitam pekat mulai menyerangku,dia berusaha menubrukku tapi dengan cepat aku mencekal lehernya,dan membantingnya dengan kasar. Melihat aku tak mudah kalah,giliran werewolves berwarna abu-abu dengan mata hitam pekatnya menyerangku,menunjukan barisan gigi-gigi tajamnya.
Tapi kali ini aku gagal menghindar dia juga menubrukku sampai dia tepat berada diatasku yang jatuh terbaring.

Werewolves itu dengan bangga mengangkat cakarnya dengan pelan,sekarang aku seperti skakmat,tapi tanganku memegang kaki werewolves yang ada didadaku ,dengan kuat aku mengakat satu kaki depannya itu dan menariknya kedepan dengan kuat hingga terdengar suara tulang yang retak.

Me Is? a Vampire [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang