_Drian POV's_
"Stevi..."
Aku terus berlirih memanggil-manggil Stevi, aku merasa sakit,tapi bukan sakit diluka ku,aku merasa ada sebagian dari diriku juga sakit, dan sekarang lengkap sebagian aku sakit sendiri dan sebagian sakit entah karena apa.mujur."Ayo cepat panggil tabib!" aku masih bisa mendengar suara diktator itu,setelah gerbang terbuka.
"Baik yang mulia!" aku juga masih bisa mendengar suara prajurit yang menjadi korban diktator James.Aku masih dibawa oleh beberapa prajurit. Aku masih bisa melihat sekeliling walau terlihat kabur dan remang.
"Dri!" teriak seseorang yang aku inginkan dia itu adalah Stevi."Dri,ohhh kau sangat tragis!, cepat bawa dia keruang perawatan!" ucap wanita itu yang tak lain adalah mom
'Hmph..dia menghancurkan mimpiku' gumamku kesal dalam hati.
Aku sama sekali tidak melihat bayangan mate-ku,kemana dia? Apa memang dia sudah lupa padaku? Apa dia sudah tidak menganggap ku mate-nya?
Stevi!-*-*-*-*-*-*-*-
_Author POV's_
"Bagaimana,apa dia baik-baik saja?" tanya Solia -Queen Solia Andresson, sang ratu-
"Emhh..apa disini ada yang bernama Stevi?" tanya sang tabib setelah memeriksa Drian tadi.
"Ada! Kenapa tabib?" tanya Evan yang juga terlihat cemas.
"Dari tadi dia terus memanggil-manggil nama itu" jawab sang tabib."Aku akan memanggilnya" usul Evan yang langsung melesat menuju kamar Stevi
"Ada apa ini? Drian sudah kembali?" tanya Mike yang baru datang
"Dia diserang werewolves" jawab James lirih.
"Werewolves?" tanya Bitha yang wajahnya langsung pucat setelah mendengar kata 'werewolves'
"Ada apa Bitha?" tanya Briyan yang curiga
"Ahhh..emhh ..aku hanya takut ada racun yang tertinggal ditubuh Drian" jelas Bitha tapi gelagapan."Kau benar Bitha! Tabib apa kau sudah memeriksanya?" tanya Kelly yang membenarkan penjelasan Bitha
"Aku tidak tahu kalau werewolves punya racun" jawab sang tabib lirih
"Ck! Bitha ayo priksa Drian?!" ucap Briyan. Tapi Bitha palah melamun
"Bitha!" bentak Briyan
"Ahh! Iya iya!" jawab Bitha yang kaget dan kesal'Werewolves? Aku harap itu bukan Leon' gumam Bitha dalam hati sambil masuk ruang perawatan Drian.
-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-
_Evan POV's_
Setelah aku mendengar bahwa Drian memanggil-manggil nama Stevi, aku berinisiatif untuk memanggil Stevi yang aku rasa ada dikamarnya.
Sebelum aku berangkat mencari Drian, aku bertemu dengan Stevi dikamar James, jadi bisa aku simpulkan dia ada dikamar sekarang.
Aku berlari dengan kecepatan vampire takut Drian meregang nyawa tanpa Stevi
Ha ha ha ha #devil laughs,jangan berfikiran negatif, aka hanya bergurau."Stevi! Stev!" aku menggedor pintu kamar Stevi,tapi..tidak ada sahutan dari dalam kamar.
"Stev sweede! Drian sudah kembali!" aku terus berteriak dan menggedor pintu kamarnya.Oke,sekarang aku panik,tidak ada sahutan dari dalam kamar Stevi
"Stevi! Kau didalam?" aku masih berteriak.Saat pintu aku buka,ternyata pintunya tidak dikunci,aku memberanikan diri untuk masuk kedalam kamar Stevi. Maafkan aku Drian.
"Stevi..." ucapku lirih,pandanganku menyusuri keseluruh kamar Stevi, tapi kosong.Ohh apa aku harus ke kamar mandi?
"Stevi..." aku terus memanggilnya, aku masuk kedalam kamar mandi Stevi.
Tapi hasilnya KOSONG !!
Aku sangat khawatir sekarang, bukan hanya khawatir aku panik!
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Is? a Vampire [END]
VampirBerbeda dengan kisah Vampire yang biasanya. Bumi yang kita tinggali bukan hanya mahluk yang sering kita lihat,tapi banyak mahluk mitologi dan immortal yang ternyata hidup berdampingan dibumi. Stevicta Lavendria gadis muda dengan paras cantik dan mat...