Chap23 - Explanation

3.9K 195 3
                                    

Mulmed : anggap James  Andresson
Happy reading readers!

_Stevicta POV's_

Aku termenung sambil berendam dikamar mandi.
Kalian pikir apa? Jelas aku memikirkan mimpi disiang bolong tadi,oh god! Aku bingung dengan hidupku sendiri.

Lamunanku terbuyar saat Airy datang disampinhku.
"Hai Stevi!" sapa Airy dengan manis
"Hai Airy, lama tidak berjumpa" jawab ku dengan senyum yang kupaksakan.
"Tidak perlu dipikirkan terlalu keras,Stevi,kau juga akan tahu kebenarannya" ucap Airy yang mengarah ke menasihati .
"Kebenaran?" tanyaku bingung
"Haha..kebenaran sebelum kau lahir dan sesudah kau lahir" jawab Airy dengan terkekeh.

Aku mengerutkan dahi ku lalu mataku melihat keatas,berpikir keras tentang jawaban Airy.
"Haha..kau lucu saat berpikir, Stevi" ucap Airy sambil terkikik.
"Itu juga karena jawaban mu,Airy" balasku kesal.

Hening.

"Euumm..Airy..?" panggilku

"Iya" jawab Airy dengan senyum yang selalu bertengger dibibirnya.
"Kau bisa meramal?" tanyaku menyelidik
"Apa?! Eehh..iya kemungkinan." jawabnya dengan berpikir 
"Tapi aku tidak boleh memberitahu pada junjunganku" lanjut Airy sambil mengedipkan satu matanya, genit.
"Kenapa?" tanyaku

"Jika kau tahu,kau akan menangis" jawabnya enteng sambil melayang-layang.
Ohh god! Kenapa pelindungku sangat menyebalkan!!
"I heard that!" seru Airy sambil melotot
"Kenapa aku memiliki pelindung?" tanyaku polos
"Hhh.." Airy mengehela nafas sabar
"Karena kau seorang putri, Stevi!! Kau istimewa!!" jawab Airy geram
"Aku kan tidak tahu" lirihku sambil cemberut.

Ritual Mandi ku selesai Airy yang sangat menyebalkan tadi juga sudah kembali. Aku memilih baju yang tersedia dilemari. Pilihan ku jatuh pada dress berwarna hijau daun selutut,lengan pendek dengan tali dipinggang sebagai variasi. Simple! .

Aku mengepang rambutku kesamping dibahu kanan,walau berantakan karena banyak anak rambut yang tidak terikat,tapi..
"Cantik" ucap seseorang yang membuatku kaget,sontak aku menoleh mencari sumber suara.

Senyumku mengembang kulihat dari pantulan kaca
"Drian" ucapku
"Sangat cantik!" puji Drian kembali sambil menghampiri ku,aku masih menghadap ke kaca dengan senyum tak tertinggal, kalian tahu? Inilah perasaan saat bertemu mate.

Drian memeluk ku dari belakang,yang membuat jantungku mencelos,ohh god!
"Kau selalu membuatku terkejut,Dri" ucapku
"Tapi aku suka melakukan itu" jawabnya dengan kepala masuk keleherku,menghirup wangiku dan mencium kecil dileherku. Aku hanya diam menikmatinya.

"Kau ingin minum darah werewolves lagi?" tanya Drian masih dengan posisi yang sama
"Setidaknya aku kenyang..haha" jawabku dengan tertawa kecil.
"Kau ingin membuatku mati?" tanyanya lagi dengan cemberut dan itu sangat...menggemaskan!! Aahhh!!! Aku gila! 😆😱
"Kenapa bisa?" tanyaku sok bodoh,tapi memang aku tidak tahu.

"Hhh...kau mate-ku Stevi! Aku merasakan sakit mu,dan itu..sangat menyakitkan" jawab Drian dengan kesal,kenapa semua orang hari ini selalu kesal padaku,pertama Airy sekarang Drian... Huffftt! aku hanya tersenyum pada Drian.
Kami masih diposisi yang sama,dan aku sangat menikmati itu,lalu Drian memutarku hingga aku dan dia berhadapan.
Lama-lama wajah Drian semakin dekat dengan ku,aku hanya memandang mata coklatnya.

Cup

Drian menempelkan bibirnya,pada bibirku,aku masih menatap netra coklat itu. Drian mulai menggerakkan bibir nya,dan tanpa pikir panjang aku membalasnya. Ibu akan mengutukku .
Ciuman kami semakin panas, Drian menggigit kecil bibir  bawahku sehingga mulutku terbuka,dan dengan posesif Drian mulai menelusuri seluruh bagian mulutku seakan tidak ada yang terlewat. Drian semakin memelukku dengan erat, tangannya menelusuri bagian belakang tubuhku. Aku mengalungkan tanganku di lehernya.

Me Is? a Vampire [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang