"Daaaadd!"
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
_Author POV's_Disisi lain,Virnne terlihat kesakitan dengan luka babak belurnya. Dia dimana? Setelah dia diserang di Blacklight.
Virnne sekarang ada di Lorenda.
Dia adalah putri bagi kerajaan Lorenda jadi kapanpun dia datang diperbolehkan,hanya saja tidak boleh keruangan khusus penobatan,karena bisa saja dia menobatkan dirinya sendiri disana. Ruangan itu juga dijaga mantra yang tidak terkalahkan,hanya orang tertentu yang bisa menenmbus mantra itu.Virnne berbaring dikamarnya dulu,dia selalu merasa nyaman dikamar itu.
"Dad! Dimana adik baruku?!"
"Dia masih diperut ibumu nak!"
Virnne tertawa kecil mengingat masa kecil saat mendapat kabar akan memiliki adik. Virnne beranjak dari kasurnya,berjalan menuju sebuah lukisan besar keluarganya.
"Sayangnya,adik kecil itu yang membuat hidupku hancur" ucap Virnne sambil melihat lukisan adiknya yang tak lain Vordan Lavendria. Semua orang yang dilukisan itu tersenyum bahagia,begitu juga dengan Virnne.
"Aku lupa,bagaimana rasanya tersenyum bahagia." ucap Virnne dengan tersenyum miring."Tapi tidak! Aku akan tersenyum bahagia jika melihat putrimu menderita!" ucap Virnne lagi
"Aku akan membalas rasa sakit ku pada putrimu,Vordan!"-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
_Author POV's_"Daaaaddd!!"p
Stevi berteriak setelah Evan membuka pintu dan melihat Mike terkulai lemas dilantai dengan dada yang tertusuk pisau. Mendengar teriak Stevi, Bitha dan Kelly langsung menoleh kearah suara.
Stevi berlari menghampiri dad-nya dengan air mata yang sudah dipelupuk.
"Dad! Maafkan aku" ucap Stevi yang telah duduk dengan kedua lutut disamping Mike.
"Tidak sayang,kau tidak salah" ucap Kelly dengan air matanya yang bercucuran.
"Ini..hiks..salahku..dad! Jangan tidur..aku telah kembali dad!" Stevi terus menangis sambil menggoncang-goncang bahu Mike.Bitha berdiri dengan wajah marah dan kesalnya.
"Iya! Itu memang salahmu Stevi!" ucap Bitha dengan sedikit berteriak.
"Bitha! Apa maksudmu?!" bentak Kelly
"Iya ibu! Jika Stevi tidak ceroboh,semua ini tidak mungkin terjadi pada ayah! apa kau sudah puas,Stevi!?" ucap Bitha dengan kasar dan marah.Plaakkk!!
Kelly dengan marah menampar Bitha, hingga dia jatuh.
"Hentikan bicaramu Bitha! Apa ibu dan ayah pernah mengajarimu seperti itu?!!" bentak Kelly dengan marahnya.
"Ayaaahhh..ini semua tidak adil!" Bitha yang dengan air mata yang masih deras berdiri dan pergi dari ruangan itu."Bitha! Bitha!...ohh tuhan apa yang sudah aku lakukan?" kata Kelly seraya memandangi tangan yang sudah menampar Bitha.
"Mike.. Maafkan aku.." lanjutnya dengan terisak menciumi kepala suaminya.
"Bitha benar mom,ini memang salahku" lirih Stevi
"Tidak Stevi, ini takdir.." jawab Kelly sambil memeluk Stevi yang terisak._________
"Bri,kemana kita akan mencari akar itu?" tanya James yang sedang berjalan dihutan dekat kastil De Forse untuk mencari akar tanaman capsira yang ampuh menghilangkan racun.
"Aku harap disini ada" jawab Briyan singkat.
"Lalu aku harus membantu bagaimana,aku juga tidak tahu" ucap James dengan berkacak pinggang memperhatikan Briyan yang sibuk mencari-cari akar itu."Ini!" seru Briyan dengan bangga setelah menemukan tanaman itu. Dengan cepat dia mencabut nya,agar memperoleh akarnya.
"Itu?! Hanya tanaman kecil itu?, apa cukup?" James menghujani pertanyaan pada Briyan yang menemukan tanaman obat itu dalam bentuk kecil.
"Kau benar! Ini kurang,cepat cari lagi!" ucap Briyan dengan nada diktator.
"Oke oke!" jawab James yang langsung menyibak rerumputan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Is? a Vampire [END]
VampirosBerbeda dengan kisah Vampire yang biasanya. Bumi yang kita tinggali bukan hanya mahluk yang sering kita lihat,tapi banyak mahluk mitologi dan immortal yang ternyata hidup berdampingan dibumi. Stevicta Lavendria gadis muda dengan paras cantik dan mat...