Chap29 - War was Began

2.7K 135 7
                                    

Happy reading guys!! 😊 

*-*-*-*-*-*-*-*-*
_Author POV's_

Matahari telah bertangger bukan lagi di timur. Kini matahari telah mendarat di ufuk barat. Menandakan perang dunia immortal bangsa Vampire akan segera di mulai.

Tanpa terlihat gegabah,pasukan dari Thernia mulai mempersiapkan diri. Tidak ada kata santai saat ini,semua Vampire sibuk mempersiapkan alat perang pengabdian mereka.

Ksatria sedang memilah pedang,bukan hanya laki-laki,ada beberapa ksatria wanita yang turut ambil andil dalam perang besar ini. Sebagian kecil mereka adalah pasangan mate. Maka tak di ragu kan lagi,mereka tampak senang senang saja ikut dalam perang ini.

Hidup bersama,berjuang bersama,mati pun bersama.

Drian sedang berdiri di balkon kamarnya menatap matahari yang mulai tenggelam. Dia bahkan sudah siap dengan baju zirah nya. Ada kesedihan yang terpancar dari mata hazel tajam Drian sendiri. Baru kali ini dia takut menghadapi perang. Padahal selama hidupnya,dia telah banya mengikuti banyak perang, walau bukan perang besar seperti ini.

Suara langkah ringan tampak menghampiri Drian.
"Mom?" tanpa menoleh dia sudah tahu bahwa itu dalah sang Ratu.
"Kau tampak sedih,Drian?" tanya Ratu yang sudah berdiri di samping Drian sama-sama menatap matahari yang menjingga.

"Benar mom, aku takut dengan perang ini" ucap Drian yang langsung memeluk Ratu yang ada disampingnya.
"Kenapa? Bukankah kau sering berperang?" tanya sang Ratu sedikit heran
"Aku tahu mom,tapi kali ini ada mate-ku, dan aku harus melindunginya juga" jawab Drian yang masih dalam pelukan sang Ratu.

"Tak ada bedanya,Dri, kau harus berjuang. Jiwanya,adalah jiwamu,dan jiwamu adalah jiwanya." ucap Ratu bijak
"Aku tahu mom,tapi aku takut akan kehilangannya." ucap Drian sambil beranjak dari pelukan sang Ratu.
"Stevi adalah wanita yang kuat,sama seperti mu,dendam yang membara pasti akan membuat nya semakin kuat." nasihat Ratu

"Iya,mom benar, dia mate-ku sama kuat denganku" ucap Drian yang kini sudah sedikit tenang.
"Kenapa kau palah bermanja-manjaan dengan Mom,bukanya mendatangi Stevi" ucap seseorang yang baru datang. Dari suaranya mereka sudah tahu bahwa itu adalah Evan yang dengan tampannya sudah siap dengan baju zirahnya.

"Evan,kau benar. Baiklah aku akan mendatangi Stevi." ucap Drian yang lalu berlalu pergi.

*-*-*-*-*-*-*-*-*

Sementara Stevi di kamarnya,sudah siap dengan baju zirah nya. Tapi dia belum siap dengan perang yang akan datang sebentar lagi.

Dia tidak siap dengan darah dari rakyatnya. Walau memang bukan dia yang meminta rakyatnya untuk ikut perang ini. Tapi dia merasa takut.

'Mommy,Daddy, hari ini aku akan menuntaskan segalanya. Aku tahu kalian tidak menginginkan ini. Tapi ini demi kebaikan rakyat kita sendiri. Maaf jika mungkin aku akan membunuh adik Daddy yang tersayang. Mungkin dengan di korbankanya satu orang akan menjadi kemakmuran semua orang. Daddy mommy, jika kali ini aku akan gugur,izinkan aku ikut kalian, kembali kepelukan hangat kalian,bersama Stevan. Doa kan aku untuk menjadi penerus kalian membela kerajaan Lorenda."

Sebenarnya, Stevi tadi telah bermimpi semua kejadian yang menbuat perpecahan di keluarga Lorenda. Dia tau segalanya,tentang masalah ini. Dia merenungkan mimpi itu dari tadi,dan Airy berkata kalau mungkin mimpi itu jalan untuk memenangkan Lorenda kembali seperti dulu.

Mimpi itu bukan hanya terlihat nyata,tapi semua jelas. Jadi,apakah jika dia menjelaskan pada Virnne, Virnne akan percaya perkataannya? Itu lah yang membuat Stevi resah. Sekarang rasa benci kepada Virnne tidaklah sebesar dulu,karena semua SALAH.

Me Is? a Vampire [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang