_Stevicta POV's_
"Yeahhh!!" aku bersorak seperti orang gila yang mendapat fried chiken dijalan.
"Cepat habis kan sarapanmu,aku akan menunggumu dibawah" ucap Drian yang langsung beranjak dari duduknya,aku hanya mengangguk mengiyakan dia. Setelah Drian menutup pintu kamarku, aku yang sedari tadi kelaparan, langsung meminum habis darah segar yang terasa..yuummm..semur jengkol? Hihi...😂 #😑😑
Setelah menelan habis darah segar tadi,aku mengelap mulutku menaruh gelas tadi dimeja.
'Ikat atau tidak rambutku ya? Tapi tidak perlu,aku ingin bebas' ucapku dalam hati,setelah bercermin memastikan penampilanku aku bergegas keluar kamar menemui Drian."I'm ready,dude!" bisikku yang sekarang sudah berada diruang bawah merangkul Drian yang sedang membaca dari belakang.
Aku sangat menikmati hangat tubuhnya,karena Vampire bertubuh dingin, tapi berbeda dengan Drian, aku suka.
"Ready for?" ucap seseorang yang membuatku langsung melepaskan rangkulanku.
"Evan!" seru ku,setelah mengetahui bahwa yang aku peluk itu Evan!!!.
"Apa yang kau lakukan disini Evan?!" tanyaku dengan nada sedikit tinggi
"Seharusnya aku yang bertanya, ada apa denganmu? Tiba-tiba merangkul." ucap Evan dengan cemberut.
"A..a..aku kira..ka.kau-""Stevi!" panggil seseorang yang membuatku menghentikan kata-kata ku.
"Drian" ucapku meneruskan kata-kata ku dan kaget ada Drian.
"Hahahahaha..." tiba-tiba tawa Evan pecah,ku rasa dia mulai gila."Ada apa Evan?" tanya Drian setelah berada diruang bawah.
"Haha..kalian..kalian..mate.. Yang serasi." jawab Evan yang masih tertawa terpingkal-pingkal.
"Serasi?" tanya Drian sambil mengerutkan dahinya. Aku hanya diam,bingung dengan kelakuan Evan."Hhh oke ,kalian sama,salah memeluk orang,dan anehnya orang itu selalu aku...hahah" tawa Evan kembali pecah
"Kapan Drian salah memeluk?" tanyaku,aku memang tidak pernah melihat Drian memeluk Evan."Waktu-" Evan belum menyelesaikan kata-kata nya,sudah di ambil Drian
"Diam Evan! Jangan pernah ungkit itu lagi!" ancam Drian
"Kapan Evan?! Ceritakan!" perintahku
"No,Evan!" ucap Drian
"Cepat Evan!" seruku.Aku dan Drian sedang adu mulut,Evan masih saja tertawa.
"Stop that!!" teriak aku dan Drian bersamaan.
"A..hahahahah" tawa Evan kembali pecah entah kemasukan roh mana dia.
"Ayo Stevi, kita pergi!" ajak Drian yang sudah kesal aku pun sama.
"Hai Stevi! Kau tidak mau dengar cerita saat Drian mengecupku?!" teriak Evan, seketika aku langsung menghentikan langkahku."Apa?!" tanyaku dengan mengernyitkan dahi tidak percaya.
"Iyaaa...itu terjadi saaatt.." ucap Evan menggantung karena melihat Drian berdecak kesal.
"Waktu kau kehausan mencari darah di kastil,Drian ingin memeluk mu,tapi kau sudah kabur,aku yang ada didepan mu langsung dipeluk Drian,bukan hanya itu Drian mengelus ku dan megecupku!" cerita Evan sedikit heboh ,aku merasa tidak karuan,aku diam terpaku ditempat.Drian dengan langkah panjang dan marah menghampiri Evan siap dengan kepalan tangannya.
"Sudah cukup!" Drian menggeram marah dan mengangkat kerah baju Evan."HAHAHAHAHA...!!" aku tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Evan tadi,apa?! Aku memang tadi sedang loading tentang apa yang diceritakan Evan. Drian yang tadinya marah sepertinya terhenti melihat aku tertawa. Drian melepaskan kerah baju Evan dan memandangku heran. Aku masih saja tertawa karena seorang Drian yang pendiam berani mencium kakaknya Evan? Hahaha..
"Aku kira otaknya sudah conect" ujar Evan yang terpaku melihatku, aku bisa mendengarnya, jelas Me is a Vampire.
"Stevi, hentikan, aku takut kau gila" ujar Drian dengan nada halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Is? a Vampire [END]
VampireBerbeda dengan kisah Vampire yang biasanya. Bumi yang kita tinggali bukan hanya mahluk yang sering kita lihat,tapi banyak mahluk mitologi dan immortal yang ternyata hidup berdampingan dibumi. Stevicta Lavendria gadis muda dengan paras cantik dan mat...