This October (Part 2 of 3)

6.1K 670 31
                                        

October, 3rd at 08.30 PM

"Eunbi-yah??" panggil Jungkook setengah berseru saat mendapati dirinya terbangun dan duduk sendirian di sofa.

"kau mencariku?" jawab Eunha riang dari dapur.

"..Syukurlah..aku kira kau sudah pulang. Maaf, aku malah ketiduran. Berapa lama aku tidur?" terdengar tarikan napas lega, yang kemudian disusul nada penyesalan.

"Tidak lama..kau pulas sekali, aku tidak tega membangunkanmu. Lagipula kau butuh tidur, Jungkook-ah. Kau bukan super hero, meskipun orang-orang memanggilmu Golden Maknae yang serba bisa. Bahkan super hero pun butuh tidur, bukan?.." oceh Eunha tanpa membiarkan Jungkook menyelanya.

"Aku bisa tidur nanti, setelah bertemu denganmu. Dan sekarang aku melewatkan waktu beberapa jam bersamamu, karena aku tertidur.." sesal Jungkook. Eunha duduk disampingnya, menyodorkan segelas air mineral. Jungkook menerimanya dengan patuh lalu meneguk habis air mineral tersebut.

"haha..dasar. Aku bisa jamin, kau tidak akan tidur setelah bertemu denganku, karena kalian pasti langsung kembali latihan. Benar kan?"

Jungkook hanya menatap Eunha, tebakannya benar. Setelah ini Jungkook memang masih ada latihan bersama anggota lainnya dan melakukan persiapan-persiapan lain.

"Kau belum akan pulang, kan?"

"Sayang sekali, aku harus pulang sekarang. Kami akan pergi ke bioskop bersama malam ini.. dan lagi malam ini Yuju akan berulang tahun, jadi kami harus mempersiapkan beberapa hal untuk mengejutkannya.." jawab Eunha dengan antusias, terutama saat ia bercerita tentang rencana menontonnya bersama anggota Gfriend dan pesta kejutan ulang tahun Yuju. Belum sempat Jungkook menjawab, Eunha sudah beranjak dan mengambil tasnya.

"Jungkook-ah, terima kasih untuk hari ini. Sangat menyenangkan, semoga kita bisa bertemu lagi lain kali..entah kapan itu..hehe" ujar Eunha kembali berbalik dan membungkuk sopan ke Jungkook lalu tersenyum ramah.

Niat Eunha untuk segera pulang harus tertunda karena Jungkook menarik tubuhnya masuk kedalam pelukan hangatnya. Dan teman lamanya ini, mengunci Eunha dengan sangat erat sehingga sulit bagi Eunha untuk bergerak, bahkan bernapas. Jungkook membenamkan wajahnya di pundak mungil Eunha. Pelukan yang secara bahasa dapat diartikan sebagai ungkapan 'jangan pergi'.

Mendapat pelukan hangat dan tulus seperti ini, Eunha tidak punya pilihan lain selain membalas pelukan Jungkook dengan melingkarkan tangannya di pinggang Jungkook. Sesekali ia menepuk pelan punggung maknae BTS ini, sebagai upaya menghibur dan berkata 'jangan khawatir, aku akan kembali'.

"..aku tidak akan mengelak lagi. Kau tahu benar kan bagaimana perasaanku padamu, Eunbi-yah?" ujar Jungkook lirih, masih menyembunyikan wajahnya di pundak Eunha.

"Iya, aku tahu.. tapi kita tidak bisa seperti ini Jeon Jungkook. Tidak untuk sekarang.."

"Iya..aku tahu.."

"Kalau kau sudah tahu, lepaskan aku sekarang.."

"Akan kulepaskan, asalkan kau harus janji satu hal padaku.." ujar Jungkook, mengangkat wajahnya agar dapat melihat wajah Eunha dari dekat.

"Apa itu?" Eunha mendongak menatap lurus mata Jungkook. Berhadapan begini dekat dengan Jungkook membuat detak jantungnya berdebar sangat cepat. Hatinya merasa ringan sekali melihat wajah Jungkook sedekat ini dengan dirinya. Entah kapan lagi ia bisa memandang Jungkook seperti ini.

Seketika Eunha dihantui rasa cemas. Apakah ia boleh merasakan hal ini? Apakah ia boleh jatuh cinta pada Jungkook seperti ini? Mereka memang berteman, namun dengan status mereka sebagai idol, ditambah Jungkook adalah seniornya yang sangat terkenal dan memiliki jutaan fans. Eunha merasakan dadanya nyeri membayangkan perasaan patah hati jutaan fans Jungkook tersebut apabila mereka menjadi sepasang kekasih.

Namun, Eunha juga bimbang. Setengah lebih hatinya juga tidak rela jika orang lain mendapatkan Jungkook. Bagaimanapun Jungkook akan terus tumbuh sebagai pria dewasa yang dapat menarik perhatian wanita yang lebih cantik dan sexy dari Eunha dengan mudah. Dalam perjalanan karirnya pun, pasti ia akan bertemu dan bekerja dengan banyak model, aktris, idol yang cantik. Dan bukan hal yang tidak mungkin kalau salah satu aktis, model, atau bahkan idol itu akan menyentuh Jungkook, memeluknya atau bahkan menciumnya, dengan alasan pekerjaan.

Tidak! Eunha tidak rela.

"..Kau harus kembali padaku.." suara berat Jungkook membuyarkan lamunan Eunha.

Eunha tidak membalas ucapan dalam dan tulus Jungkook dengan kata-kata. Ia justru berjinjit untuk menyamakan tingginya dengan wajah Jungkook, lalu tanpa ragu mengecup bibir tipis Jungkook. Ciuman yang singkat namun sukses membuat Jungkook tertegun dan merasakan banyak kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya.

"..hehe, sepertinya aku harus melakukannya duluan, sebelum wanita lain melakukannya.." ujar Eunha tersenyum jahil.

"wanita lain?"

"..iya. Aktris, model, atau idol lain. Kau tau, ada banyak sekali wanita –nuna cantik dan sexy yang suka padamu.." lanjut Eunha menunjukkan wajah kesalnya yang sangat lucu di mata Jungkook.

"teruslah cemburu seperti itu, agar aku dapat terus melihat wajah kesalmu yang menggemaskan.."

"Hey! Kau meledekku?" seru Eunha, kedua tangannya berusaha mendorong dada bidan Jungkook agar mereka menjauh, namun dekapan Jungkook lebih kuat dari yang ia bayangkan.

Sedetik kemudian, Jungkook kembali menarik Eunha dalam pelukanya, mendekapnya ke dada bidangnya, bersamaan dengan kedua tangan Eunha yang melingkari dan mengunci pinggang Jungkook. Posisi kepala Eunha yang berada tepat di dada Jungkook membuatnya dapat merasakan dengan jelas debaran jantung teman lamanya ini. Debaran yang cepat, hampir sama cepat dengan detak jantung Eunha sekarang. Bersama Jungkook, ia selalu merasakan debaran seperti ini, debaran yang menyesakkan namun Eunha menikmatinya, dan selalu merindukannya.

Jungkook mengecup dalam ujung kepala Eunha, sekali kecupan tidak akan cukup bagi Jungkook. Sekali-dua kali, kali ketiga kecupannya, membuat Eunha tertawa geli dalam dekapan Jungkook dan mengangkat wajahnya. Membiarkan mata Jungkook menikmati setiap detail wajah Eunha. Sekaligus memberi kesempatan untuk Jungkook mengecup kening Eunha.

"..Jungkook-ah.."

"..iya?"

"..aku harus pergi.." Eunha melepaskan kedua tangannya yang melingkar erat di pinggang Jungkook. Sekaligus memberi isyarat bagi Jungkook untuk ikut membebaskan Eunha dari pelukannya.

"..iya, aku tahu.." gumamnya, masih terus memeluk Eunha dengan erat. "..tapi, aku belum ingin melepaskanmu.."

"..saat waktunya sudah tiba, kau boleh memelukku selama yang kau inginkan. Untuk sekarang, lepaskan aku.."

"Saat waktunya sudah tiba itu, kapan?" Jungkook merenggangkan pelukannya agar dapat melihat wajah Eunha, namun tangannya masih konsisten mengunci gadis itu.

"Entahlah..4 atau 5 tahun lagi? Atau mungkin lebih lama.." ujar Eunha sambil mengangkat kedua bahunya. Ia pun tidak yakin dengan jawabannya, namun setidaknya jawaban itu akan menenangkan Jungkook dan yang terpenting, membebaskannya.

Jungkook tersenyum manis, dan mengusap lalu mencubit pelan pipi chubby Eunha. Tangannya lalu bergerak menyisiri dagu Eunha dan beralih ke rambut bobnya. Ia memandangi keseluruhan wajah Eunha, dari alis, mata, bulu mata, hidung, bibir, pipi, dagu, dahi, terlihat sempurna di mata Jungkook. Ada banyak wanita yang lebih cantik dari Eunha, tapi bagi Jungkook Eunha yang tercantik untuknya.


"..Baiklah. Aku akan menunggu.."


TBC

[EUNKOOK] BEGINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang