Bagian 1 || Sebuah Pertemuan

33.1K 2.3K 43
                                    

Awal pertemuanku denganmu menjadi saksi nyata bahwa duniaku akan berubah. Menjadi bukti bahwa cinta ini akan berjalan dengan rumit. Menjadi sanksi akan hidupku yang tak pernah jauh dari masalah

▪ Annasya Kyle ▪

◇◇◇

"Pelacur?"

Anna mengembuskan napas mendengarkan perkataan kakaknya, Siska. Hal yang tak pernah ia inginkan kini terdengar sudah. Sebuah jawaban yang sama sekali tak memuaskannya.

"Iya, kalau mau dapat uang banyak, ya kamu harus jadi pelacur."

"Selain pelacur nggak ada ya, kak? Aku tahunya itu pekerjaan kotor." Anna berjalan ke sofa dan duduk di hadapan Siska. Ia meletakkan tasnya dan duduk dengan tenang. Ia jadi ingat perkataan temannya yang ia kenal dari media sosial. Temannya itu pria yang sering diajaknya curhat, bahkan mereka selalu berniat bertemu. Namun, kerjaan pria itu membuat mereka tidak bisa bertemu. Temannya itu mengatakan bahwa pekerjaan paling rendah dan hina adalah pelacur, tetapi dapat menghasilkan uang yang sangat banyak tergantung kualitas.

"Iya kotor, tapi banyak uangnya," balas Siska enteng, seolah-olah itu adalah hal yang tak perlu diperbesar sama sekali.

"Selain pelacur nggak ada ya, Kak? Aku butuh banget uang, tapi..."

Siska menghela napasnya dan berbalik menghadap Anna. "Sayang, terkadang pekerjaan kotor itu yang menghasilkan banyak uang. Kita ini apa? Kita berasal dari keluarga yang buruk. Mama udah meninggal. Dan aku? Aku juga bekerja untuk hidupi kamu sampai saat ini. Dan pekerjaanku sampai sekarang menghasilkan banyak uang. Jadi untuk sekarang jangan pernah tanya pekerjaan kotor atau suci. Tujuan kita cuma satu; cari uang." Penjelasan yang panjang dengan nada yang ringan. Perpaduan yang sempurna sekali.

"Emang pekerjaan Kakak apa?"

"Wanita panggilan, sejenis pelacur." Siska benar-benar berubah dari nada bicaranya. "Seenggaknya itu lebih baik daripada PSK."

Tentu saja Anna terkejut mendengarnya. "Aku nggak mau kerja itu, aku mau jadi penjaga bunga aja. Uangnya halal dan aku..."

"Uang penjaga nggak cukup buat bayar sekolah kamu. Uang hasil kerjaku juga udah habis, jadi apa yang mau kamu lakuin? Berhenti sekolah?"

Berhenti? Anna tidak akan melakukannya. Ia menyukai sekolah dan teman-teman. Ia selalu menikmati pembelajaran dengan baik sampai-sampai mendapatkan beasiswa. Tapi beasiswa kali ini akan habis karena dirinya akan masuk kuliah. Tidak ada pihak yang memberikannya beasiswa, dan ia heran akan hal itu. Apa karena Karin?

Karin adalah gadis kaya dan cantik di sekolah. Mereka sempat bertengkar minggu lalu dan dengan keberaniannya, gadis itu mengancam akan menghancurkan hidup Anna. Sepertinya rencananya berhasil.

"Aku harus bayar SPP supaya aku bisa ikut ujian minggu depan, Kak," katanya memasang wajah melas di hadapan Siska. Berharap Siska mengerti akan posisinya saat ini.

"Kakak juga mau bantu, tapi Kakak nggak punya kerjaan sekarang. Kakak lagi sakit dan nggak ada waktu buat nyari uang. Lagipula nggak ada om-om yang mau sama wanita sakit," ujar Siska seraya menyesap rokoknya.

Anna mengembuskan pelan napasnya. Ini semua benar-benar gawat. Jika ia tidak menemukan uang sampai lusa, maka otomatis ia tidak akan ikut ulangan. Oh sialan. Sekolah sialan. Dan tentu saja takdir sialan.

"Kalau kamu mau, kerja aja di tempat Kakak," tawar Siska.

Anna menatap Siska dalam-dalam. Ia memang butuh uang, tapi mana mungkin ia bekerja di klub seperti yang Siska lakukan. Ia takut.

Annasya KyleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang