Manfaat yang menyebalkan
☆▪☆
"Kamu tahu apa yang paling menyakitkan?"
Anna melihat wajah Nick yang sudah terlihat sedikit merah karena banyak meminum alkohol di apartemen ini. Selepas mereka kembali dari kafe, Nick terlihat aneh dan mengajak Anna untuk menemaninya mabuk.
Anna tidak menolak. Ia menemani Nick dan melihat dengan jelas bagaimana pria itu berada di bawah pengaruh alkohol.
"Ketika kita menyangkal fakta yang ada di hati kita."
Anna menghela napasnya. Sampai kapan ia harus melihat Nick mabuk. Ia sudah menghubungi teman-teman Nick melalui ponsel Nick, tapi yang mereka katakan adalah meminta Anna untuk terus menemani Nick karena pria itu bisa saja melakukan sesuatu yang tidak terduga.
Memangnya apa yang akan Nick lakukan? Bunuh diri? Konyol sekali.
"Aku ingin menemuinya. Sangat ingin menemuinya. Bahkan kini aku di Barcelona. Seharusnya aku menemuinya," ujar Nick sambil menghabiskan gelas berisi alkoholnya.
Disaat Nick ingin menuangkan alkohol ke dalam gelasnya, Anna mengambil botol itu dan meminumnya tanpa ia sadari.
"Kamu ingin mabuk juga?" tanya Nick dan mulai mengambil botol minuman lainnya, "ternyata kamu cukup pandai dalam minum."
"Aku terlalu gila untuk melihat seorang pria mabuk." Anna menenggak sekali lagi minumannya dan meletakkan botol itu. Ia tidak boleh mabuk. Sebenarnya ia tidak menyukai alkohol, tapi entah kenapa ia langsung menenggak alkohol milik Nick.
Anna menyesali perbuatannya. Ia pusing. Seharusnya ia tidak sembarangan melakukannya. Ia pun menyandarkan kepalanya dan tetap memerhatikan Nick yang masih mabuk.
"Anna..."
"Hm?"
"Apa yang akan kamu lakukan jika kekasihmu koma?"
"Pertanyaan bodoh," jawab Anna malas seraya menyentuh keningnya, "tentu saja aku akan menunggunya."
"Kamu benar. Menunggu."
Anna merasa lebih pusing. Alkohol benar-benar tidak cocok dengan tubuhnya.
"Apa aku juga harus menunggunya?"
"Lakukan, Nick. Tunggu dia sampai kamu bosan," ucap Anna. Sebenarnya ia juga tidak sadar dengan ucapannya. Ia hanya memikirkan kepalanya yang sedikit pusing dan menjawab pertanyaan bodoh Nick yang tidak ia pahami.
"Kamu benar. Aku harus menemuinya."
Anna melihat Nick berdiri dengan sempoyongan. Ia menghela napasnya dan menggelengkan kepalanya melihat Nick yang berulang kali jatuh dan mencoba untuk mendekati pintu apartemen.
Tanpa sadar Anna bangun. Ia masih bisa mempertahankan tubuhnya dan berjalan ke arah Nick yang masih sibuk mencari jalan keluar.
"Nick!"
Nick terkejut dan tersenyum ketika melihat Anna.
"Ada apa?"
"Pintu keluar di sana," tunjuk Anna mengarah ke kamar Nick. "Silakan," lanjutnya.
"Terima kasih," ujar Nick, "mau ikut?"
Anna menggeleng. Ia sudah sedikit sadar sekarang dan alasan ia membohongi Nick agar pria itu segera masuk ke kamarnya. Jadi untuk apa ia mengikuti Nick.
"Ayo," ujar Nick secara paksa dan menarik tangan Anna.
Anna tidak kuat untuk melepaskan tangan Nick darinya dan hanya membiarkan Nick membawanya. Setelah pintu kamar terbuka, Nick melepaskan tangannya dari Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annasya Kyle
RomanceKlise. Pertemuan gadis miskin dengan pria kaya. Namun, ini bukan bagaimana takdir menguji cinta mereka, tapi bagaimana Takdir mengatur beberapa orang untuk terlibat dalam masalah. Bagaimana takdir membuat Annasya Kyle berada di tengah masalah itu.