Bagian 12 || Bersama

11.7K 871 12
                                    

Kolam sialan yang mampu membuatku menatap jauh ke dalam matamu

♤♤♤

Setelah menyelesaikan ujian semester limanya, Anna diberi waktu liburan dari sekolahnya selama dua minggu dan tepat saat itu juga Anna diajak Nick ke Lombok untuk menemani pria itu bekerja sekaligus liburan. Anna tentu tidak menolak. Sebelumnya ia mendengar bagaimana indahnya pulau lombok yang selalu menjadi daya tarik semua orang dan Anna ingin merasakannya juga.

Sebelumnya Anna sudah ke rumah sakit untuk menjenguk Siska. Siska sudah sadar, tapi kakaknya itu hanya melamun dan tidak merespon apapun ketika ia mengajaknya bicara. Anna semakin sedih. Ia tak ingin meninggalkan Siska, tapi mungkin ia butuh liburan sejenak untuk kepalanya.

"Anna, kita sudah sampai."

Anna berhenti melamun dan ia menatap dari jendela mobil sebuah hotel megah. Ia turun dari mobil dan mengikuti Nick.

"Sudah memesan kamar?" tanya pegawai hotel di bagian resepsionis.

"Saya tidak sempat," jawab Nick dengan cepat.

"Jika begitu sayang sekali kami sudah kehabisan kamar, kecuali ada satu kamar istimewa yang sudah kami siapkan untuk pasangan yang berbulan madu."

"Eh, ta-tap---"

"Kami pesan itu," potong Nick.

Anna mengerutkan keningnya dan menatap Nick dengan aneh. "Kau gila? Itu sama saja dengan satu kamar," bisiknya.

"Aku tahu, tapi tidak ada kamar lagi, Anna. Aku lupa meminta seseorang untuk memesankannya."

"Kita bisa cari hotel lain," tawar Anna.

"Tidak bisa Anna. Ini hotel terbaik di Lombok dengan pemandangan yang indah, dan kerjaanku di sekitar sini." Nick mengakhiri pembicaraan dan mulai mengurus semuanya serta mengabaikan Anna yang tampak frustrasi.

"Jangan cemberut Anna, mereka akan mengira aku membuat istriku kesal," ujar Nick.

"Aku bukan istrimu, Tuan Keegen," ralat Anna.

Namun Nick tidak peduli dan menarik tangan Anna menuju kamarnya dan memegangnya dengan erat seolah-olah mereka adalah pasangan suami istri.

"Apa mereka tidak memeriksa buku nikah?" gumam Anna.

"Mereka memeriksanya, tapi aku memberitahu bahwa buku nikah kita tertinggal dan memberi mereka tips untuk mempercepat proses."

"Sialan," ujar Anna.

Nick hanya tersenyum puas dengan apa yang saat ini terjadi.

"Jangan cemberut, Anna. Aku berjanji tidak akan menyentuhmu. Lagipula aku memesan Vila. Ada banyak sofa yang bisa kutempati."

Anna sedikit lega mendengarnya, tapi kasihan mendengar Nick menawarkan diri tidur di sofa.

Setibanya di kamar, Anna terpaku dengan pemandangan yang ada. Kolam renang pribadi, pemandangan langsung ke pantai, kamar yang luas, dan aroma yang menyegarkan. Ini sangat mengagumkan.

Ia masuk ke dalam kamar dan merasa takjub. Namun, ketakjubannya pudar ketika ia melihat hamparan bunga mawar di atas ranjang.

"Bunga itu merusak semuanya," gumamnya kesal.

"Kita bisa membuangnya, Anna." Nick berjalan ke arah ranjang dan mulai membuang bunga yang merusak pemandangan Anna.

Selagi Nick sibuk, Anna memutuskan untuk melihat ruangan dan benar kata Nick. Ada sofa lembut yang besar dan pas untuk dua orang. Setelah melihat kamar, ia beralih ke kamar mandi.

Annasya KyleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang