Bagian 24 || Tindakan Evan

11.2K 868 77
                                    

Kebenaran lain yang menyakitkan

●¤●



Siska menghilang.

Tubuh Anna mendadak kaku. Benarkah yang dikatakan Evan? Jika benar, ini sangatlah tidak baik. Kakaknya menghilang dan sekarang dirinya ada di Barcelona. Apa yang akan terjadi saat ini.

"Lo bisa kembali? Ada hal yang harus lo ketahui juga."

Benar kata Evan. Sekarang ia harus kembali dan memikirkan semuanya di Jakarta. Ia pun memutuskan sambungan ponselnya tanpa bicara dan pergi ke Nick yang melihatnya dengan bingung.

"Terjadi sesuatu?" tebak Nick.

Anna mengangguk. Ekspresi cemasnya sudah cukup untuk membuat Nick mengerti. Ia ingin Nick lebih mengerti.

"Ada apa?" tanya Nick.

Anna maju selangkah ke hadapan Nick, lalu dengan cepat ia memeluk Nick yang membuat pria itu semakin bingung.

"Anna, ada apa?"

"Aku mau pulang."

"Yaudah, kita ke ap---"

"Aku mau ke Indonesia."

Anna tahu bahwa keinginannya yang berlangsung secara tiba-tiba akan membuat Nick bingung. Mungkin saja Nick akan merasa berat dengan permintaannya, apalagi tunangan Nick sudah sadar dan berada di sini. Anna saat ini hanya bisa memejamkan mata dan berdoa supaya ia bisa kembali ke Indonesia saat ini juga. Ia khawatir dengan Siska. Ia takut terjadi apa-apa dengan kakaknya itu. Terlebih lagi Siska pernah melukai dirinya sendiri dua kali. Anna khawatir. Ia ingin pulang.

"Baiklah, ayo kita pulang."

Anna bernapas lega. Nick mengabulkan permintaannya. Ini membuat kecemasannya sedikit hilang.

Setelah pelukan tiba-tiba itu, Anna dan Nick mulai menyiapkan diri untuk kembali ke Indonesia, dan saat ini keduanya tengah berada di dalam pesawat yang akan menerbangkan mereka ke Indonesia.

Di dalam pesawat, Anna tidak bisa berhenti cemas dan kecemasannya itu sangat terlihat oleh Nick yang bingung dan ingin bertanya pada Anna apa yang sebenarnya terjadi. Namun, Anna tahu dengan pasti bahwa ia tak bisa menceritakan yang sebenarnya sekarang pada Nick. Bukan karena ia takut, ia hanya tidak ingin Nick masuk lebih dalam lagi di kehidupannya. Ia akan mencoba untuk mengurus Siska sendiri dan mungkin saja mulai meminta bantuan Evan jika keadaan begitu mendesak.

"Anna."

Anna menoleh dan melihat tangan Nick yang meletakkan tangannya tepat di atas tangannya. Anna tahu bahwa Nick mencoba untuk menenangkannya, tapi Nick salah jika itu akan membuatnya tenang. Ia memalingkan wajah ke jendela dan menghela napasnya dengan berat.

Semoga Kak Siska baik-baik saja, batin Anna.

Jika terjadi sesuatu dengan Siska, ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya di hidupnya. Apa yang dilakukan Siska sebelumnya saja sudah membuat ia tersiksa, dan ia tidak tahu apakah hal yang akan dilakukan Siska nanti bisa membuat ia tenang. Tenang? Memikirkan itu saja membuat ia ingin tertawa. Mungkin saja ia akan gila.

Anna kembali menghela napasnya dan memejamkan matanya. Ia berharap pesawat ini segera mendarat sehingga ia bisa cepat bertemu dengan Evan dan mencari tahu lagi apa yang sebenarnya terjadi.

Keinginan Anna terjadi beberapa jam kemudian. Pesawat yang ditumpanginya bersama Nick kini sudah mendarat dengan selamat. Ia buru-buru melepaskan sabuknya dan segera keluar dari pesawat yang mendarat sempurna dan diikuti Nick.

Annasya KyleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang