"Kapan Kakak pulang?" tanya Anna melalui ponselnya ketika ia baru saja pulang ke apartemen setelah melakukan pembicaraan dengan Gabriel."Aku akan pulang secepatnya malam ini."
"Baiklah, aku akan menunggu Kakak."
"Anna," panggil Siska.
"Iya, Kak?"
"Jangan menungguku, aku tahu kondisimu sedang tidak baik sekarang. Jangan terlalu begadang dan jaga kesehatanmu, mengerti?"
Anna tersenyum mendengar bagaimana perhatiannya Siska. "Aku mengerti, Kak. Kakak istirahatlah supaya tidak capek di perjalanan nanti."
"Baiklah, Anna."
"Selamat istirahat, Kak."
Setelah itu sambungan pun terputus dan Anna meletakkan ponselnya ke meja makan. Ia lalu mengikat rambutnya dan bersiap-siap untuk menyiapkan makanan karena tadi Nick mengiriminya pesan bahwa pria itu akan mampir untuk sekadar makan.
Tepat disaat makanan tersajikan dengan rapi di meja makan, Nick ternyata sudah pulang. Anna pun menoleh dan tersenyum pada Nick. Pria itu mengikuti apa yang Anna lakukan dan berjalan ke hadapan Anna.
"Cepat ya."
"Masakannya nggak terlalu rumit, jadi cepat selesai. Makanlah, mumpung masih hangat."
Setelah mengatakan itu, Anna mulai mempersiapkan piring dan beberapa lauk untuk Nick dan membiarkan pria itu menikmatinya dengan lahap.
"Bagaimana kerjaan kamu?" tanya Anna ketika Nick sudah menyuap nasi terakhirnya.
"Baik, aku tinggal menemui klien dari Spanyol untuk meneken kontrak baru."
"Bagaimana dengan perusahaanmu sendiri?"
"Aku berniat untuk menggabungkannya."
Anna mengerti. Menggabung sebuah perusahaan memang salah satu dari strategi bisnis yang bisa menguntungkan kedua perusahaan. Anna kini tersenyum, ia bahagia Nick sudah bisa berpikir jernih dengan baik dan bisa memutuskan apa yang terbaik untuk kehidupannya kelak.
Anna segera berdiri. Ia mengambil piring kotor Nick dan meletakannya di wastafel. Saat ia ingin berbalik, tubuhnya malah menabrak Nick yang ternyata sudah berdiri di belakangnya. Otomatis saat ini tubuh keduanya sedang dalam keadaan yang menghangatkan.
"Kamu udah sembuh, kan?"
Anna mengerutkan keningnya. Mengapa juga Nick harus menanyakan kondisinya saat ini. Lagipula ia baik-baik saja. "Kamu harus kembali ke kantor, kan?"
Nick mengangguk. "Sepertinya aku akan lembur, kamu nggak apa-apa sendirian?"
Anna mengangguk. "Ada Kak Siska, kan."
Nick tersenyum. "Kalau begitu aku akan membantumu mencuci piring terlebih dulu."
"Nick, jangan-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Annasya Kyle
RomanceKlise. Pertemuan gadis miskin dengan pria kaya. Namun, ini bukan bagaimana takdir menguji cinta mereka, tapi bagaimana Takdir mengatur beberapa orang untuk terlibat dalam masalah. Bagaimana takdir membuat Annasya Kyle berada di tengah masalah itu.