Bagian 10 || Masa Lalu

16.6K 1.1K 50
                                    

Masa lalumu bahkan membuatku masuk lebih jauh dan aku menyesalinya.

♤●♤



6 bulan yang lalu...

"Kita ke Kak Lavi, ya?"

Nick tidak menjawab dan hanya menyentuh rambut Gisel dengan lembut dan mulai merapikannya. Ini yang selalu Nick lakukan pada wanita yang sudah mencuri hatinya beberapa bulan yang lalu. Wanita yang saat ini berstatus sebagai tunangannya, dan hanya tinggal menghitung hari untuk membuat mereka menjadi sepasang suami istri yang saling bahagia.

"Kamu kok nggak jawab aku?!"

Nick tertawa dan mencubit gemas pipi Gisel, lalu ia mencium kening wanita itu. "Kamu bukannya udah ketemu sama Kak Lavi kemarin? Kenapa mau ke sana lagi?"

Nick heran dengan Gisel. Wanita di hadapannya ini sangat suka sekali mengunjungi keluarganya, dan setiap Gisel bertemu dengan keluarganya, maka ia akan diabaikan. Sangat diabaikan. Namun, bukan berarti ia tidak suka. Ia malah bahagia. Gisel sangat sayang dengan keluarganya.

"Kak Lavi butuh seseorang, Nick, karena dengan begitu, Kak Lavi bisa tau kalau masih ada seseorang yang menunggu dia kembali."

Nick tersenyum dan mengecup kening Gisel sekali lagi. Inikah alasan mengapa dirinya tidak bisa hidup tanpa Giselia Giorgino? Inikah alasan mengapa hidupnya terasa bewarna karena Gisel? Jika iya, bisakah ia meminta pada Tuhan untuk membuat Gisel satu-satunya wanitanya? Bisakah ia selalu mencintai Gisel tanpa mengaguni wanita lain?

"Ayo," ajak Nick seraya menggandeng tangan Gisel, lalu mereka berjalan ke mobil dan mengendarainya ke rumah sakit yang ditempati Lavi.

Setibanya di sana, mereka saling menautkan tangan dan berjalan di sekitar lorong dengan sangat bahagia.

"Kamu sebegitunya suka Kak Lavi, ya?" tanya Nick dengan tangan yang mencubit gemas hidung Gisel.

"Banget, apalagi sama Kak Avi. Aku suka banget dengan mereka berdua."

Nick hanya bisa membalas perkataan Gisel dengan senyuman dan kecupan singkat di pipi menggemaskan Gisel.

Setibanya di ruangan VVIP yang ditempati Lavi, mereka mengetuknya terlebih dulu, dan menunggu sahutan Aleta yang sedang menunggu Lavi di dalam. Namun, tidak ada jawaban dan itu membuat mereka membuka paksa pintu.

"Kenapa juga Mama harus ngelakuin itu?!"

Tepat saat mereka masuk, keduanya dibuat terkejut dengan teriakan Lavi pada Aleta.

"Aku nggak butuh apapun dari Mama!" teriak Lavi sekali lagi. "Mama nggak pernah sayang sama aku, jadi kenapa harus Mama? Hah? Mama sudah membuat hidupku kacau, jadi aku mohon pada Mama untuk tidak membuat semuanya semakin kacau! Apa Mama ingin semua orang menyalahkanku?!"

Nick tidak tahu apa masalahnya, tapi dari perkataan awal Lavi, membuat Nick sedikit paham apa yang kedua wanita itu bicarakan. Ada sesuatu yang ingin Aleta lakukan, tapi Lavi tidak menyetujuinya sama sekali. Ia ingin mengatakan sesuatu, tapi Gisel menggenggam erat tangannya dan meminta untuk diam memperhatikan apa yang akan mereka bicarakan selanjutnya.

"Lavi..."

"Apa Mama pikir Lavi nggak akan tahu? Lavi tahu, Ma! Lavi dengar sendiri pembicaraan Mama dengan Bi Alena. Sekarang Lavi minta Mama keluar dari sini!"

Saat itu pula, Nick melepaskan diri dari Gisel dan berjalan untuk melerai keduanya, tapi Nick kalah cepat karena Aleta sudah lebih dulu pergi dari sana dengan wajah yang penuh air mata. Nick melihatnya sendiri.

Annasya KyleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang