Bagian 34 || Drama

13.1K 822 68
                                    

Oke, sepertinya cerita ini akan panjang karena aku berniat untuk menyajikan konflik lain yang bisa menguji cinta tokoh yang ada di sini.

Jadi kemungkinan sekitar 50 part ataau lebih.

Semoga tidak bosan dan suka dengan konfliknya ya, setelah permasalahan keluarga Nick dan Anna selesai, kita akan beralih ke ujian romansa tokoh.

Maaf jika typo dan kesalahan. Nggak sempat ngedit, wkwkkw.

●●●

Drama bukan bagian dari hidupku

¤¤¤

"Antarkan ini ke Nick."

Anna melihat nampan bewarna silver yang dipegang Adrian dengan lamat. Tadi Alena meminta Adrian untuk memberikan vitamin pada Nick. Alasan mengapa Adrian memberikannya kepada Anna adalah karena pria itu harus segera menemui ibunya yang sudah berada di luar apartemen untuk pulang.

"Kenapa harus aku?" tanya Anna dengan polosnya. Memasuki kamar Nick saat ini adalah hal terberat yang harus ia lakukan.

"Karena Nick butuh kamu."

"Aku?" Anna mengerutkan keningnya. Tidak paham ddngan maksud Adrian. Astaga, kenapa ia sangat lama sekali memahami maksud dari orang lain?

"Antarkan ini, Anna, sebelum Nick benar-benar kesakitan," ujar Adrian dengan paksa seraya mengalihkan tempat nampan itu ke tangan Anna. "Setidaknya dia harus minum vitamin supaya tubuhnya baik-baik saja. Kondisinya perlahan menurun dan itu karena pikirannya. Jangan buat dia tertekan." Setelah mengatakannya Adrian pergi dari apartemen dan membiarkan Anna bergeming di tempatnya dengan kerutan dahi.

Ia menghela napasnya. Berbalik dan berjalan menuju kamar Nick. Ia rasa sekarang bukan saatnya ia harus menjauhi Nick. Ia akan masuk, memberikan vitamin pada Nick dan memastikan bahwa pria itu sedang dalam kondisi yang baik-baik saja.

Cekrek

Handle pintu terputar dengan semestinya dan membuat Anna melihat dengan jelas bagian dalam kamar Nick. Ia kembali membuka pintu dengan lebar dan masuk ke sana. Kedua matanya langsung menangkap Nick yang sedang membaca. Ia melihat sekilas wajah Nick sebelum ia menyadari bahwa pria itu tidak benar-benar membaca. Ia mengembuskan napasnya perlahan dan segera berjalan ke sisi Nick.

"Nick..."

Nick mendongak dan Anna melihat mata itu lagi. Dugaannya benar, tatapan mata Nick memang terarah kepadanya, tetapi masih saja kosong. Sama seperti apa yang Nick tatap pada bukunya.

"Mereka memintamu untuk meminum vitamin." Anna meletakkan nampan di meja kecil samping ranjang Nick dan duduk di tepi ranjang. Entah mengapa Anna merasa gugup. Namun, itu tidak membuatnya mengabaikan Nick. Ia mengambil butir vitamin itu dan memberikannya pada Nick. "Kamu sudah makan?" tanya Anna tiba-tiba.

Nick menggeleng.

"Ingin kubuatkan makanan?"

Nick menggeleng lagi dan Anna mengerutkan kening. "Lalu kamu ingin apa?"

"Sepertinya aku ingin menonton." Nick meletakkan buku bacaannya di samping dan turun dari ranjang melalui sisi yang berlawanan dengan Anna. Pria itu segera pergi tanpa menoleh lagi ke Anna.

Anna hanya bisa menahan diri. Ia bangkit dari ranjang Nick dan segera ikut menyusul Nick. Dengan kedua matanya ia melihat Nick yang sudah duduk di sofa. Tangannya bergerak dengan lemah menekan tombol remot. Pria itu aneh bagi Anna. Ia hanya mengganti siaran berulang kali dan tidak menontonnya sama sekali. Anna merasa gerah. Ia berjalan ke arah Nick dan mengambil remot itu, lalu ia menggantinya ke saluran KBS World dan menyita remot itu dari jangkauan Nick.

Annasya KyleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang