Està bien, soy fuerte
☆▪☆
Nick terus-menerus mencoba untuk mengetahui bagaimana kondisi Anna malam ini. Gadis itu tampak berbeda. Seperti ada sesuatu yang terjadi. Ia sudah mencoba untuk mengajak Anna bicara, tapi gadis itu hanya diam dan mengatakan bahwa ia ingin beristirahat.
Saat ini Nick tengah duduk di sofa apartemennya bersama Devon dan Aaron yang datang untuk mempersiapkan dokumen yang akan mereka bawa ke Barcelona besok siang.
"Pertama kali aku menemui investor yang manja seperti dia," ujar Devon dengan kesal.
"Dia wanita, tentu saja merepotkan," jawab Aaron.
Disaat Devon dan Aaron tengah sibuk dengan dokumennya, Nick hanya fokus melihat kamar Anna yang sudah tertutup. Gadis itu belum juga keluar padahal ini sudah jam sembilan dan biasanya Anna akan mencari cemilan untuk di bawanya ke dalam kamar.
"Nick, kau kenapa?" tanya Aaron yang merasa aneh dengan tatapan Nick ke pintu Anna.
"Apa ada cara membawa seorang gadis pergi ke tempat yang tidak disukainya?" tanya Nick tanpa melepaskan pandangannya dari pintu Anna.
"Kenapa? Siapa yang mau kau bawa?" tanya Devon penasaran.
"Anna," jawab Aaron seketika.
Nick dan Devon menoleh ke arahnya.
"Ah aku mengerti," ucap Devon, "kau ingin mengajak Anna ke Barcelona?"
"Kenapa kau tahu?" tanya Nick.
"Terlihat jelas, Nick. Kenapa? Apa dia membenci kota Barcelona?"
Nick mengangguk.
"Kenapa kau harus mengajaknya?" tanya Aaron.
"Aku tidak bisa membiarkan dia sendirian."
Devon dan Aaron saling menoleh. Mereka berpikir bahwa semakin ke sini Nick semakin ingin menjaga Anna. Apalagi setelah mereka tahu sebelumnya bahwa Anna dan Nick pergi berdua ke Lombok.
"Aku punya ide," ucap Aaron.
Nick dan Devon langsung menoleh ke arahnya.
"Apa?" tanya Nick.
"Besok siang tunggu aku di jet pribadi Devon. Aku akan membawa Anna."
"Caranya?" tanya Devon.
"Tidak usah khawatir." Aaron tampak senang serasa bahwa rencananya akan berhasil.
Tepat di saat Devon dan Nick masih penasaran dengan cara yang akan Aaron lakukan untuk membawa Anna ke Barcelona, saat itu pula Anna keluar dengan mengenakan sebuah piyama berbentuk kemeja dengan warna merah yang sangat menonjol.
Anna berjalan melewati mereka dan berjalan ke dapur.
"Damn! She is sexy," gumam Devon.
Nick menatap Devon dengan kesal dan melemparkan bantal ke wajah tampan Devon. Kemudian Nick berdiri dan berjalan ke arah Anna yang sedang mengeluarkan cemilan dari kulkas.
"Kamu sudah makan?" tanya Nick tiba-tiba.
Anna hanya mengangguk dan menuangkan sereal ke mangkok.
"Nggak ingin makan lagi?" tanya Nick.
Anna menggeleng dan mulai mengambil timun untuk ia makan seraya menuang sereal dan susu putih ke dalam mangkok serealnya.
"Anna..."
"Mau?" tanya Anna seraya menjulurkan timun bekas gigitannya ke arah Nick.
Nick tidak menjawab, tapi sedetik kemudian Nick menggigit timun itu dan Anna kembali berpaling ke serealnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annasya Kyle
RomanceKlise. Pertemuan gadis miskin dengan pria kaya. Namun, ini bukan bagaimana takdir menguji cinta mereka, tapi bagaimana Takdir mengatur beberapa orang untuk terlibat dalam masalah. Bagaimana takdir membuat Annasya Kyle berada di tengah masalah itu.