Bagian 14 || Kenyataan

12.5K 832 52
                                    

Barcelona, Spain

         Barcelona Medical Centre yang terletak di Barcelona, Spanyol merupakan salah satu rumah sakit terbaik yang sudah diakui dunia. Keberadaannya selalu menjadi incaran para konglomerat terkaya dunia yang menginginkan pelayanan medis terbaik dengan peluang kesembuhan terbanyak.

Khususnya bagi pengusaha Aldenio Giorgino. Pengusaha di berbagai bidang dengan kelebihan selalu melakukan investasi besar yang membuatnya mendapatkan laba tiga sampai empat kali lipat dari yang ia keluarkan. Kecerdasannya dalam mengelola GG grup terasa hingga saat ini, di mana ia berhasil memiliki sebagian saham dari microsoft. Dengan kekayannya yang sangat melimpah, ia mampu membawa putri kesayangannya yang bernama Giselia Giorgino berobat di Barcelona Medical Centre dengan menggunakan jasa para dokter profesional.

Segala upaya dan uang ia habiskan demi membangunkan putrinya yang terjebak dalam kondisi koma. Enam bulan lamanya ia menunggu dan menunggu, tapi ia bahkan tidak mengenal kata menyerah.

"Ada perkembangan?" tanya seorang wanita cantik yang selalu menemani perempuan cantik tersebut di ruangan serba putih ini.

Dokter tersebut menggelengkan kepalanya. Pertanda bahwa kondisi putri kesayangannya masih sama saja. Tidak ada perkembangan apapun.

"Ini sudah enam bulan lamanya. Hampir mustahil untuknya kembali."

Wanita bernama Ghina tersebut mulai sedih. Ia hampir saja ambruk jika putranya yang bernama Gabriel tidak segera menopangnya.

"Bagaimana jika akhirnya dia bangun?" tanya Gabriel dengan raut wajah tenang, tapi gugup.

"Kami harus tetap memeriksanya. Jika dia kembali dengan baik-baik saja, maka itu benar-benar keajaiban Tuhan."

"Tidak bisakah kalian melakukan keajaiban itu?!" tanya Gabriel tak sabaran.

"El..."

"Maafkan kami. Kami memang seorang profesor dari lulusan terbaik universitas terkemuka, tapi kami hanya manusia, bukan Tuhan. Kami hanya diutus untuk menyembuhkan, bukan menghidupkan atau membuat keajaiban yang hanya bisa Tuhan lakukan."

Gabriel merasa tidak terima, tapi Ghina mulai menenangkan putranya itu.

"Apa tidak ada cara lain? Kami ingin melihatnya membuka mata. Meskipun hanya sekali." Ghina tampak sangat sedih dan tidak berdaya.

"Hanya Tuhan yang bisa melakukannya, Nyonya. Kami permisi dulu."

Para dokter pun keluar dari ruangan itu dengan tenang, dan Ghina mulai duduk di sofa atas bantuan Gabriel.

"Mungkin Nick akan membangunkannya, Ma."

Ghina terdiam. "Mama sudah berjanji untuk menjauhkan mereka."

"Demi Gisel, Ma. Kita harus mencobanya."

Ghina tidak bisa melakukannya begitu saja setelah janji yang ia buat dengan Avi. Bagaimana jika Nick mengetahuinya dan Gisel tetap tidak terbangun?

"Bagaimana dengan Siska dan Anna?" tanya Ghina.

Gabriel menghela napasnya. "Aku sudah menemui mereka, tapi sesuatu terjadi pada Siska. Dia cukup terguncang dengan kenyataan yang kuceritakan. Sedangkan Anna, aku belum memberitahunya sama sekali. Papa pasti masih mencari mereka dan mengira mereka ada di rumah lama mereka."

Ghina menghela napasnya. Ia merasa bersalah pada Siska dan Anna. Kenyataan yang mungkin saja tidak dapat dipercaya ini membuat Siska terguncang.

"Apa Mama yakin akan membawa mereka? Bagaimana jika mereka malah menolak?"

Annasya KyleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang