Bagian 27 || Akar Masalah

12.2K 899 141
                                    

 Akar masalah, awal masalah

●¤●


   Bagaimana jika akhirnya Anna mulai menjauh dari Nick dan Evan? Bagaimana jika akhirnya Anna memilih untuk tidak mengenal kembali kedua lelaki itu? Bagaimana jika Anna mencoba untuk lari dari ini semua?

Ambisi Siska, bantuan Evan, dan hubungan Nick.

Ketiga hal itu membuat Anna percaya bahwa mungkin ke depannya tidak akan ada lagi kedamaian dalam hidupnya. Mengenai ambisi Siska, ia tahu dengan pasti bagaimana tatapan Siska ketika kakaknya itu ingin ke Bandung. Ia tahu bahwa kakaknya sangat ingin membalas semuanya. Siska tahu bahwa hal itu akan mampu membuat ia bahagia karena dendamnya berhasil. Lalu Evan, lelaki itu tiba-tiba saja muncul di hidupnya. Membantunya dan memancarkan sinar bantuan yang sangat setia. Seorang teman yang ingin melakukan apapun. Terakhir mengenai Nick. Nick pun sama. Datang tiba-tiba seperti Evan, tapi memiliki hubungan yang mendalam dengan semua ini. Pria itu bisa saja menjadi akar dari masalah yang lainnya. Nick memiliki seseorang, dan seseorang itu adalah wanita yang mungkin saja tidak akan Siska sukai.

Ketiga hal yang ia pikirkan, mampukah ia menghilangkannya?

"Kamu kenapa nggak suka make a wish lagi?"

Anna terperanjat ketika ia melamun saat mencuci tangannya di wastafel. Dilihatnya Nick yang sedang sibuk menikmati biskuit pocky-nya.

"Aku hanya berpikir itu semua membuang-buang waktu." Anna mengambil tisue dan mengelap tangannya yang basah.

"Itu nggak buang-buang waktu. Seenggaknya kita masih percaya Tuhan."

Anna berhenti menggerakkan tangannya yang memegang tisue dan menoleh ke arah Nick. "Aku ingat terakhir kali ke Gereja itu saat ada kamu dan Evan. Setelahnya aku nggak pernah pergi, jadi aku rasa---"

"Kamu nggak beribadah bukan berarti kamu nggak percaya dengan Tuhan, Anna. Itu hanya masalah hatimu yang masih ragu. Aku percaya kamu selalu percaya dengan Tuhan."

"Kamu nggak tahu gimana Tuhan menghancurkan keluargaku." Anna berpaling.

"Kenapa selalu Tuhan yang disalahkan?"

Anna tetap diam.

"Anna, kamu nggak bisa menyalahkan Tuhan seperti itu. Apa kamu juga menyalahkan Tuhan karena lahir dari keluarga yang hancur? Apa kamu juga menyalahkan Tuhan karena hidup dalam masalah? Kalau kamu melakukannya, lalu apa kamu nggak suka lahir sebagai adik dari Siska?"

Anna kini menoleh. Ia bahkan sangat berterimakasih pada Tuhan karena memiliki Siska.

Tunggu dulu ...

"Aku yakin kamu berterimakasih ke Tuhan karena masih ada Siska. Itu udah cukup sebagai alasan kalau kamu percaya dengan Tuhan. Kamu hanya perlu mantapkan hati untuk selalu berdoa. Seperti tadi, saat kamu membuat permintaan. Saat itu juga aku yakin kamu percaya dengan Tuhan."

Tapi Anna melakukannya karena Nick dan Evan, apakah itu juga termasuk atas kepercayaannya pada Tuhan?

"Besok minggu, kamu ingin ke Gereja? Aku juga udah lama nggak ke sana."

Anna mengangguk.

"Kamu bisa ajak Siska," ujar Nick.

Anna menggeleng. "Kak Siska udah nggak percaya Tuhan. Sekalipun kamu jelaskan ke dia, itu nggak akan berubah."

Lalu Anna melihat Nick yang sedang memerhatikan Siska. Ia tahu saat ini Siska tengah bicara serius dengan Evan. Mungkin mereka membahas hal itu, tapi Anna tidak ingin peduli.

Annasya KyleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang