Bagian 32 || Perubahan

13.2K 956 104
                                    

      Mari merubah semuanya

•••

       Rumah mewah nan megah yang dihiasi dengan berbagai desain interior dan exterior kontemporer mampu membuat berbagai pasang mata yang melewatinya ingin masuk dan merasakan bagaimana nyamannya berada di sebuah rumah yang sangat besar, luas dan memiliki apa yang mereka inginkan. Sebuah rumah besar yang mampu menjadi tempat terbaik untuk melakukan segalanya. Disaat semua orang ingin berada di dalam rumah itu karena kemegahannya dan pikiran akan kenyamanan pribadi, hanya ada beberapa dari sekian orang juga yang tidak ingin berada di sana. Sebagian beberapa orang itu adalah Evano Farzan Faezya atau biasa dipanggil Evan.

Dengan langkah kecilnya ia perlahan memasuki halaman rumah, membuka pintu, dan masuk ke dalam kamarnya seperti biasa yang ia lakukan. Ia melempar tasnya kasar ke ranjang dan melemparkan tubuhnya di tempat yang sama. Dengan tubuh yang sudah mendarat sempurna di kasur, diputarnya kembali otak dan tubuhnya atas semua kelelahan yang ia terima hari ini. Ia mengembuskan napas kasar dan merasa kesal dengan semuanya.

Pertama, ia sudah berseteru dengan ayahnya di pagi hari tadi hanya karena masalah ayahnya yang mengalami defisit pada perusahaan mereka, istilah kasarnya melampiaskan. Lalu yang kedua, bagaimana ia melihat Anna, namun tidak mampu untuk mendekatinya. Ia tidak tahu dengan ini semua, ia bingung dengan apa yang terjadi saat di rumah sakit-ketika Nick kecelakaan-.  Ia ingin tetap berada di sisi Anna, namun ia tak bisa melakukannya karena perasaan berbeda yang ia rasakan ketika melihat mata indah Anna yang merasa cemas akan seorang Nick. Evan melihatnya dengan jelas, bagaimana kedua mata itu terus memperlihatkan kekhawatiran. Gadis itu tetap tenang, meski ia tahu bahwa Anna sangat cemas dengan kondisi Nick.

Evan merasa marah. Ini semua bukanlah yang diinginkannya. Bagaimana mungkin ia melihat dengan matanya sendiri perasaan aneh seorang Anna kepada pria bernama Nick? Ia marah, tapi apa yang bisa ia perbuat? Ia bukan siapa-siapa Anna. Ia hanya seseorang yang mencoba untuk membantu, meskipun ia sendiri bertanya-tanya apakah ini bisa dinamakan dengan membantu disaat Anna bahkan tidak merasakan bantuannya itu. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya saat ini. Haruskah Ia tetap melakukannya atau berhenti di tengah jalan dan membiarkan Anna tetap hidup seperti ini dan membiarkan -mungkin saja Nick akan membantunya?

Evan merasa pusing, ia bangkit dari ranjangnya lalu berjalan keluar ke lantai dasar untuk mengambil air dingin agar otaknya berjalan dengan lancar. Ia meminumnya dalam sekali teguk dan meletakkan gelasnya di wastafel, setelah itu ia duduk di ruang tengah dan kembali memikirkan itu semua. Siklusnya selalu seperti sekarang ini, melakukan aktivitas, kembali ke tempat duduk dan memikirkan apa yang dipikirkan sebelumnya seolah-olah itu tidak pernah membosankan untuk pikirannya. Ia menghela napasnya untuk memulai, memikirkan bagaimana bodohnya ia. Seharusnya ia bisa melangkah lebih jauh agar tidak ada kata pengganggu di hidupnya untuk berada di sisi Anna, namun kedatangan Nick mengubah semuanya

"Sial."

Evan menoleh ke sumber suara, ia melihat sosok sang ayah yang berjalan masuk dengan meggerutu dan merebahkan dirinya di sofa yang ada di hadapan Evan. Evan ingin kembali ke kamarnya, namun melihat bagaimana raut wajah sang ayah membuat ia mengurungkan niatnya. Ia pun bertanya, "Apa terjadi sesuatu?"

Sang ayah menatapnya. "Apakah aku harus memberitahumu lagi? Kamu sudah mengetahuinya sejak pagi tadi."

"Defisit?"

Hermawan mengangguk. "Ini bener-bener kacau, bagaimana bisa pengeluarannya segitu banyaknya. Ini akan merugikan perusahaan."

"Apakah sebegitu besarnya?" tanya Evan. Sebenarnya ia bisa mencari tahu, tetapi dirinya sangat disibukkan dengan urusan perusahaan kontruksi yang seharusnya menjadi milik Anna dan Siska hingga ia tidak mengurus perusahaannya. Ditambah lagi ia sibuk dengan tugas sekolahnya ketika UN sebentar lagi akan diadakan.

Annasya KyleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang