Bagian 22 || Abu-abu

10.8K 776 19
                                    

    Kebimbangan yang tak menentu

●¤●






   Begitu cahaya matahari menembus kamar maskulin Nick dan mengenai wajah cantik Anna yang tengah tertidur, Anna mulai membuka kedua matanya dengan perlahan dan bertemu dengan punggung polos Nick yang membelakanginya. Dengan wajah tenangnya, Anna melihat dirinya yang polos tanpa pakaian dan hanya ditutupi selimut besar yang juga menutupi sebagian tubuh Nick.

Ia menghela napasnya perlahan dan kembali mengingat apa yang sudah ia lakukan bersama Nick semalam.  Pikiran Anna saat itu benar-benar kosong. Bukan tanpa alasan pastinya. Ini semua berawal karena Evan.

Saat itu Evan membawanya ke sebuah kafe dan memberitahukan segala macam informasi terkait Anna dan ayahnya secara detail dengan menunjukkan sebuah bukti. Evan juga memberitahukannya seputar siapa lelaki bernama Gabriel yang ternyata ditemuinya saat di perpustakaan, siapa Gisel yang ternyata merupakan tunangan Nick, dan bagaimana Nick mengetahui semua ini sehingga ia ditampung Nick.

Anna sebelumnya tidak menyangkanya. Ternyata Nick menampungnya dengan alasan seperti itu.

Intinya, semua informasi yang Evan beritahukan dengan berbagai bukti mampu membuat perasaannya mendadakan tak karuan. Ia pun kembali ke apartemen dengan amarah dan menemui Nick yang sedang terpuruk dengan sebotol alkohol.

Anna tahu bahwa apa yang dilakukannya saat ini sangatlah murahan, tapi apakah ia salah ketika dirinya sangat ingin melampiaskan amarahnya pada Nick dan memiliki niatan untuk membalas apa yang sudah ayahnya lakukan? Belum cukup mereka membuatnya tersiksa, mereka juga membuat Siska menderita dalam depresinya.

Anna membuka matanya ketika ia merasakan ranjangnya bergerak karena Nick mulai berbalik menghadapnya. Anna melihat dengan baik-baik wajah tampan Nick yang masih terlelap. Ia menggerakkan tangannya ke wajah Nick dan membelainya dengan lembut.

"Seharusnya kamu nggak ikut campur sejak tahu aku siapa," ucapnya sendiri.

Anna tidak percaya bahwa selama ini Nick mengetahui dengan pasti siapa dirinya dan tetap berada di sisinya. Seharusnya Nick menjauh saja karena akan sangat sulit memikirkan apa yang terjadi ke depannya.

Anna kembali mengembuskan napasnya dan menjauhkan tangannya dari Nick, lalu bangkit dengan tangan yang berganti menahan selimutnya agar tidak menurun. Dengan kedua mata yang masih menatap Nick, Anna mulai tampak gelisah. Haruskah ia melakukan ini semua?

"Engh...."

Nick bangun dan membuat kedua mata mereka saling bertemu. Tatapan kedua mata mereka masing-masing mamunculkan aura tenang seolah apa yang semalam mereka lakukan tidak terlalu penting.

"Nyenyak?" tanya Nick.

Anna mengangguk. "Kamu?"

Nick juga mengangguk. "Sedikit pusing karena alkohol."

"Aku juga," sahut Anna.

Anna dan Nick benar-benar tidak menunjukkan reaksi yang berlebihan. Ini benar-benar aneh dan membuat suasana terasa unik.

"Aku harus kerja," ujar Nick sambil bangun dan duduk sehingga membuat setengah tubuhnya terpampang jelas di depan Anna. "Kamu mau ke mana?"

Annasya KyleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang