PART 24

2.8K 166 2
                                    

            Hari ini Darma boy dan Shilla, Ify, Via, Agni datang kesekolah setelah memantapkan hati masing-masing akhirnya mereka memutuskan untuk seklah kembali. Hari ini beda, hari ini lebih banyak yang memperhatikan gerak-gerik ify setelah semua siswa mengetahui siapa gadis itu sebenarnya. Siapa yang tidak tahu dengan keluarga Atmojo?? Ify yang menyadari itu hanya bersikap cuek saja.

Ify baru sampai dikelasnya, hari ini ify lebih memilih berangkat sendiri, Via, agni dan shillapun mengertin dengan keadaan hati ify. Saat ify memasuki kelas, kelas yang tadinya ribut itu langsung sepi tak ada suara sedikitpun tapi ify tetap cuek dan berjalan santai kearah bangkunya dan disana sudah ada agni, Via, dan shilla.

“kalian udah dapat info tentang anak itu???” tanya ify kesahabat-sahabatnya setelah dia menaruh tasnya dan duduk dikursinya disebelah Via

“no” jawab agni lemas

“gue juga ngk dapat” kata shilla putus asa

“lo vi??” tanya ify setelah melihat Via hanya diam saja, mukanya terlihat serius menatap layar i-padnya

“via??”panggil ify lagi tapi Via tak menyahut masih serius menatap i-pad itu. Agni dan shilla jadi ikutan bingung. Karena kesal dicuekin ifypun menoyor kepala Via dengan keras

“AWWWWW” teriak Via kesakitan sambil mengelus-elus kepalanya

“lo gila yah??” ucap Via kesal, ify hanya cuek saja sedangkan agni dan shilla sudah cekikikan

“lo diem aja daritadi” kata ify cuek, Via mendengus kesal

“ck gue Cuma liatin fotonya bagas yang lo sebar kemarin di Dengel’s Place” ucap Via tenang, ify langsung melotot ke Via

“diem lo!! Jangan bahas itu disini” kata ify serius, Via Cuma mengangguk malas

“emang kenapa sama foto dia vi??” tanya agni penasaran, Via kemudian membalikkan badannya menghadap agni dan shilla yang ada dibelakangnya, ify juga ikut-ikutan balik badan

“ini nih liat fotonya, kayaknya nih bayi pake sesuatu gitu deh dilehernya” kata via sambil memperlihatkan i-padnya ke agni dan shilla. Agni dan shilla mencoba mengamati foto tersebut

“iya kayak ada yang dia pakai” kata shilla juga, ify hanya menatap sahabat-sahabatnya

“coba lo zoom vi” kata agni, via kemudian mengangguk dan mengotak-atik i-padnya

“emmmm fotonya kabur ngk keliatan klo di zoom” kata via

“yaelah lo kan pinter vi, masa gitu aja ngk bisa??” kata shilla meremehkan, Via kembali berdecak kesal dan kembali mengotak-atik i-padnya dan Via tampak terkejut melihat foto tersebut

“kenapa lo??” tanya ify heran melihat perubahan raut wajah Via, Via kemudian menyodorkan i-padnya pada ify, ify kemudian juga nampak terkejut

“kalung dengel??” ucap ify tak yakin setelah melihat foto bagas waktu bayi ang ternyata memakai kalung dengel juga

“yuppppp gue rasa ini bisa membantu sehubung juga ternyata bagas punya kalung dengel itu” jelas Via. Ify kemudian mengangguk

“great” kata ify kemudian tersenyum.

Shilla, Ify, Via, Agni kemudian kembali keaktifitasnya masing-masing. Setelah beberapa menit satu kelas kedengaran rusuh seperti biasanya pasti pangeran kece mereka datang. Darma Boy kemudian berjalan dengan santai kebangku mereka masing-masing tapi tetap saja teriakan-teriakan para siswi tetap terdengar. Agni, Via dan shilla terlihat santai saja sedangkan ify kelihatannya sedang menahan emosinya yang ingin meledak sekarang juga, karena ify memang tak menyukai suara berisik ngk penting seperti ini. Kesabaran ify sudah habis.

Masa-masa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang