Kini rio sedang duduk sambil menggenggam tangan ify, mencoba mengingat kembali kejadian 2 hari yang lalu saat mereka terjebak dalam gedung Dengel yang lama sehingga ify tertembak dan harus dilarikan kerumah sakit, rio menatap kembali wajah tenang ify, hatinya kembali nyeri harusnya dia yang tertembak, harusnya dia yang sekarang kritis dirumah sakit ini, harusnya dia yang menanggung sakit ify sekarang, sekarang penembak ify sudah ada didalam penjara, memikirkan semua itu membuat kepala rio kembali pusing karena rio tahu siapa penembaknya, dia sangat mengenal orang itu, teman SMP nya.
“maafin gue fy ngk bisa jaga lo, selalu lo yang harus korbannya, selalu lo yang ngelindungin gue, biarin sekali gue lindungin lo fy, ayo bangun” kata rio lirih sambil terus menatap wajah pucat ify berharap gadis itu membalas perkataannya tapi nyatanya tak ada respon sama sekali
“fy pelakunya udah ditangkap dan satu hal maafin dia yah fy, gue ngk bisa marah sama dia yang ngelakuin ini ke lo karena dia sahabat SMP gue dulu dan gue sayang sama dia kayak adek gue tapi gue bener-bener kecewa kenapa dia ngelakuin ini semua” lanjut rio lagi
“cepet bangun sayang, disini aku nungguin kamu” bisik rio tepat ditelinga ify.
“yo” panggil seseorang dibelakang ify, rio kemudian menoleh dan mendapati cakka, Alvin, gabriel, agni, Via, shilla, orang tua ify dan deva.
“eh hai kalian udah datang?” kata rio sambil tersenyum tipis, yang lain hanya mengangguk
“sebaiknya lo istirahat dulu yo wajah lo pucet banget tuh dari kemarinkan lo yang jagain ify” nasehat Alvin, tak tega juga melihat rio sekacau ini, ini kedua kalinya Alvin melihat rio sesedih ini dan sebabnya satu yaitu ify
“ngk gue disini aja” tolak rio halus
“kak rio pulang dulu aja, ada aku sama papa mama jadi kak rio tenang aja” kata deva meyakinkan
“iya yo kita juga mau ke penjara dulu dan lo harus ikut” kata gabriel
“kita bertiga juga bakal jagain ify yo, jadi lo tenang aja” kata shilla mewakili teman-temannya, rio yang mendengar itu Cuma bisa mengangguk pasrah sebenarnya rio agak ngk rela tapi dia juga harus kepnjara untuk ngejenguk Sahabat SMP nya itu yang sudah membuat gadisnya kritis lagipula sudah ada shilla, Via dan agni yang akan menjaga ify, rio jadi yakin ify akan tetap aman
“yaudah gue balik dulu sama temen gue kalau ada perkembangan kabarin gue yah” kata rio ke shilla, Via dan agni. Ketiga gadis ini hanya tersenyum sambil mengacungkan kedua jempolnya, rio kemudian berjalan kearah orang tua ify
“om, tante maafin rio ngk bisa jaga ify dengan baik” kata rio menyesal, mama ify hanya tersenyum tipis kemudian menepuk puncak kepala rio dengan lembut
“ngk papa yo, ini bukan salah kamu nak” kata mama ify, rio kemudian tersenyum lega
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa-masa SMA
Teen FictionMasa SMA atau Masa putih abu-abu yang harusnya penuh dengan canda, tawa, persahabatan dan kehangatan, tidak terjadi pada ke 4 remaja ini. Masa putih abu-abu mereka berbeda, terasa begitu dingin dan tak ada cinta. ...