Sequel (part 2)

1.8K 85 14
                                    

Flashback...

"bukan kak ini fika kakak aku" jawab Mery

"nggak ini ify mukanya mirip sama ify berarti dia ify" kata rio dengan nada tinggi

"bukan kak, dia Safika Kusumakakak aku" kata Mery lama-lama kesal, tak berapa lama setelah itu cakka, alvin, gabriel, dea, shilla, via, dan agni datang mengejar rio karena tadi saat sedang khusyuk berdoa rio tiba-tiba berlari dan meneriakkan nama ify.

"Ify??" gumam mereka semua setelah melihat seorang gadis yang dipegang oleh rio, rio hanya terdiam, dia tak boleh begini, ify sudah pergi dan sekarang hanya ada dea dihidupnya tapi gadis dihadapannya sangat mirip dengan ify, matanya, hidunngya, bibirnya, aisnya, semuanya sangat mirip yang beda hanya rambutnya yang panjang dengan warna rambut yang agak orange dan juga rambutnya bergelombang tidak seperti ify yang dulu, yang sedikit tomboy dengan rambutnya yang pendek dan lurus, warna rambutnya juga hitam tidak seperti sekarang

"ify?? Apa itu nama panggilanku diindonesia??" tanya fika pada Mery, Mery mengalihkan pandangannya kepada kakaknya

"ha?? Ify yah?? Ahhh iya itu nama panggilan kakak di indonesia" kata Mery gugup sebenarnya tidak seperti itu, Mery hanya takut jika kakaknya ini dibuat bingung pasti kepalanya akan tiba-tiba terasa sakit seperti saat diparis tadi, Mery mencoba mengingatkan fika tentang masa lalunya tapi fika tak bisa mengingatnya semakin dia berusaha mengingat kepalanya akan terasa semakin sakit. Cakka, alvin, gabriel, dea, agni, via, dan shilla masih terdiam mengamati fika

"emmm kakak-kakak semua apa boleh kita bicara sebentar" kata Mery menatap Cakka, alvin, gabriel, dea, agni, via, dan shilla. Semuanyapun mengangguk dan mengikuti Mery yang berjalan agak jauh dari posisi fika dengan rio

"Mer itu tadi siapa??" tanya cakka akhirnya setelah berdiam diri cukup lama, yang lain hanya mengangguk penasaran juga dengan sosok fika

"maaf kakak-kakak semua, gue emang ngk tahu ify itu siapa tapi dia itu kakak aku kak fika, kak fika baru sembuh kak, gue mohon jangan buat dia bingung karena kalian udah menggil dia dengan sebutan ify jadi gue harap panggil kak fika dengan sebutan ify mulai sekarang" jelas Mery sambil memandang satu persatu orang-orang yang ada dihadapannya sekarang

"tapi mereka begitu mirip" gumam via sedih

"yaudah kita setuju, yang penting kita udah tahu dia bukan ify" kata alvin menengahi, semuanya kemudian mengangguk setuju, Mery hanya tersenyum lega mendengarnya

**********

Fika menatap Mery dengan orang-orang yang memanggilnya tadi ify meninggalkannya agak jauh tadi fika ingin menyusul tapi tangannya masih dingenggam oeh pemuda dihadapannya ini Fika sebenarnya merasa risih juga karena sedaritadi pemuda yang ada dihadapannya ini terus saja menggenggam tangannya tapi fika berusaha sabar

"maaf bisa lo lepasin tangan lo, tangan gue perih" kata fika sopan, rio tersadar dari lamunannya dan menatap fika tepat dikedua matanya, fika hanya bisa terdiam terhipnotis oleh mata elang milik rio tapi fika kemudian tersadar dan mengulurkan tangannya

"hai, gue Safika Kusuma panggil ify aja" kata fika tersenyum lebar

"ify??" tanya rio, fika mengangguk senang

"tadi lo manggil gue ify, gue suka panggilan lo" jawab fika dengan senyum lebar, rio memandangi fika ada yang berbeda, ify yang dikenalnya itu cuek dan jarang tersenyum seperti fika saat ini

"dia emang bukan ify" kata rio dalam hati, fika memandangi rio heran karena pemuda itu kembali melamun

"hey!! Nama lo siapa??" tanya fika, rio kemudian tersadar dan membalas uluran tangan fika

Masa-masa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang