Sequel (Part 12)

237 13 0
                                    

Setelah melihat sivia, agni dan shilla kabur, keempat pemuda tampan ini berusaha mati-matian untuk melawan semua penjahat ini dan sekarang entah mengapa semakin sama penjahatnya semakin bertambah dan itu membuat rio, cakka, Alvin dan Gabriel kewalahan.


“Arggghh gila kenapa jumlahnya makin banyak gini?” keluh rio yang sedang bersembunyi di salah satu tembok menghindari tembakan-tembakan dari para penjahat itu


“jumlah mereka masih 50 guys” teriak Gabriel karena dia dan teman-teman yang lainnya bersembunyi di tempat yang berbeda


“gue udah capek banget” keluh Alvin yang sedang bersama cakka sedangkan cakka hanya menghela nafas berat


“yang penting mereka selamat dan baik-baik saja, semoga ini bisa nebus dosa gue ke agni” kata cakka lemah, biarlah iya mati disini dan ditempat ini, biarkan ia menebus dosanya pada agni dengan cara mengorbankan nyawanya seperti ini karena sesungguhnya nyawanya sekarang ada pada gadis itu, bukan pada gadis lain. Alvin yang mendengar itu hanya bisa tersenyum lemah sambil menunduk


“Yah cakka bener yang penting Sivia selamat itu udah buat gue cukup bahagia” kata Alvin dalam hati


DOOOOORRR DOOOOORRRR DDDDOOOORR


Ada yang menembaki tempat persembunyian Alvin dan cakka. Alvin dan cakkapun sampai terkejut dengan itu, rio yang melihat kejadian itu segera keluar dari tempat persembunyiannya dan menembaki 2 orang yang mengganggu Alvin dan cakka tadi dan 2 orang itu langsung mati ditempatnya, Gabriel juga sedang baku tembak dengan para penjahat itu tak jarang pula tembakan Gabriel selalu tepat sasaran. Gabriel berbalik mencari sahabat-sahabatnya yang ternyata masih beradu tembak dengan penjahat-penjahat itu, gurat kelelahan pada wajah sahabat-sahabatnya sangat jelas dan diapun juga begitu, walaupun mereka mengenai banyak penjahat tapi jumlah mereka bahkan masih sama.


“Yang penting Shilla baik-baik saja” ucap Gabriel lirih. Keempat pemuda ini benar-benar kewalahan, putus asa mulai menggorogoti pikiran mereka dan mereka sudah benar-benar pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti


“gue udah nyerah” kata rio dalam hati, kemudian memperhatikan sahabat-sahabatnya yang ternyata sudah dikepung oleh penjahat-penjahat itu. Tanpa sadar rio menjatuhkan pistolnya dan tertunduk lemas sambil mengatur nafasnya. Para penjahat yang melihat itu kemudian tersenyum dengan bangganya dan segera menodongkan pistolnya pada keempat pemuda yang sudah tertunduk lemas itu.


“berkat kalian kami gagal menjalankan tugas dan sekarang rasakan akibatnya” kata si rambt cepak yang sedang menodongkan pistolnya tepat dikepala rio, rio hanya bisa memejamkanmatanya erat semoga rasanya tidak terlalu sakit, pikirnya.


Baru saja si rambut cepak ingin menarik pelatuk pada pistolnya dan


TIIIIITTTT TIIIITTTT TIIITTTTT


Sesuatu berbunyi dengan keras dan semua penjahat itu menatap bingung pada gelang mereka masing-masing yang memancarkan cahaya merah yang sedang berkedip-kedip dan berbunyi nyaring.

Masa-masa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang