Sequel (Part 8)

246 13 0
                                    

Hari ini Ify kembali kesekolah dengan tujuan untuk membahagiakan orang- orang terpenting dalam hidupnya walaupun tanpa kehadirannya. Farah, waddah, dan acha menjalani tugasnya di kota Paris karena dikota itu terdapat masalah yg sangat besar.


“tuhan jika yang kulakukan ini salah, maafkan aku” kata ify dalam hati sambil memandangi bangunan kampusnya. Ify tahu mahasiswa disini terus-terusan memandanginya tetapi ify tetap cuek dan berjalan masuk ke dalam area kampus.


******


            Tidak seperti biasanya hari ini cowok-cowok tampan itu tak terlihat sedang menggandeng kekasih masing-masing kecuali tentunya si tuan muda Kusuma, hari ini terlihat dea yg sedang bergelayut manja di lengan rio dan rio tetap cuek seperti biasanya. Dan seperti biasa pula mereka berjalan masuk ke dalam gedung sekolah mereka. Ify yang melihat rombongan itu hanya menghela nafas berat kemudian tersenyum paksa

            “lihatkan tanpa gue lo tetap bahagia Rio” kata ify sambil tersenyum, senyum paksa


            “lo salah klo lo berfikiran begitu fy” kata seseorang, ify yang mendengar itu langsung terkejut dan refleks membalikkan badannya untuk melihat siapa yang berkata begitu


            “ shilla?” kata ify kaget


“okay sebelumnya gue minta maaf atas sikap gue yang kemarin-kemarin, maaf karena gue ngebenci lo” kata shilla menyesal

“gue ngerti kok shil, gue selalu maafin lo kok” jawab ify dengan senyum tulusnya, kemudian tiba-tiba shilla menatap marah pada ify


“tapi gue marah klo lo ngebiarin hati lo terluka” kata shilla, ify hanya menunduk memikirkan kata-kata shilla tapi tekadnya sudah bulat. Ify dulu yang menyerahkan Rio ke Dea dan dia tidak boleh mengambilnya lagi.


********


Hari ini ify tak melihat keberadaan Rio maupun Dea sepertinya mereka lagi pacaran, pemikiran itu membuat hati Ify menjadi perih tapi saat mengingat bahwa dirinyalah yang meminta rio untuk menjaga dea, ify baru tersadar bahwa dirinyalah yang membuat hatinya menjadi perih tapi ini keputusannya dia harus bertanggungjawab pada apa yang dia buat. Ify menghela nafas berat kemudian melangkahkan kakinya kea tap sekolah sambil terus mengatakan “Aku Fika bukan Ify”


            sesampainya diatap ify melihat seseorang sedang berdiri sambil menatap kedepan, bahunya sedikit bergetar dan ify dapat mendengar suara isakan, suara isakannya mampu menyayat hati Ify sehingga ikut bersedih saat mendengar isakan kecil itu.

“Dea ! “ panggil ify, dea menoleh dengan kaget tp beberapa detik kemudian dea menatap ify dengan pandangan sedih, ify yang melihatnya pun dapat merasakan kesakitan dea

“Kenapa de sama lo ?” Tanya ify khawatir, dea menatap dalam mata ify kemudian air matanya kembali jatuh dengan cepat, ify yang melihatnyapun jadi bingung

“gue sedih” ucap dea singkat, ify maju selangkah menatap dea, bingung karena tak tahu apa permasalahannya

“kenapa ? “ Tanya ify lagi, dea menunduk sambil menyeka air matanya

Masa-masa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang