Sequel (Part 16)

275 15 0
                                    


“kita ngk bisa keluar, gedung ini punya pengamanan yang sangat kuat” kata shilla, gedng dengel ini memang dulu dibuat khusuh dengan pintu yang diberi password  dan kaca jendela dipasangi dengan kaca anti peluru jadi susah untuk memecahkannya


“kita dijebak” kata agni saat firasatnya mengatakan seperti itu, shilla dan Via kemudian mengambil posisi untuk berjaga-jaga, cakka, rio, Alvin, dan gabriel segera berlari kembali kea rah agni, Via, dan shilla saat dirasanya usaha mereka untuk membuka pintu dan memecahkan jendela sia-sia


“shilla lo masih ingetkan tempat senjata di tempat ini? Lo, gabriel, dan rio ambil senjata itu biar gue, cakka sama Alvin disini. Lo Via lo bawa Laptop lo kan? Coba lo buka pintu ini biar gue, cakka sama Alvin ngelindungin lo” suruh agni, mereka semuapun mengangguk mengerti. Shilla segera berlari kearah penyimpanan senjata diikuti gabriel dan rio sedangkan Via segera mengambil laptopnya yang ada didalam tas kemudian segera memecahkan beberapa kode untuk membuka sandi yang terpasang di pintu sedangkan Alvin, cakka dan agni mengelilingi Via melindungi gadis itu.


“kenapa kita mesti ngambil senjata ag? Gue rasa Cuma ada kita disini” Tanya Alvin tak mengerti, agni menatap lurus kearah depan, dia yakin sebentar lagi akan ada yang menyerang mereka


“gue yakin sebentar lagi kita bakal diserang” kata agni. Cakka dan Alvin hanya diam saja karena kalau agni sudah mengatakan itu pasti semuanya akan terjadi sedangkan Via masih mengutak-atik laptopnya. Tiba-tiba dari arah depan agni segerombolan orang berbadan kekar datang dan untungnya mereka tak membawa senjata jumlahnya sekitar 30 orang


“cakka, Alvin lindungin Via” perintah agni kemudian cakka dan alvin menyerbu orang-orang berpakaian serba hitam itu sedangkan agni masih terus berada disamping Via, dan tiba-tiba agni merasa aka nada yang melukai Via dengan cepat agni menoleh kebelakang dan agni langsung terbelalak kage saat didepatinya seseorang ingin memukul Via dari belakang dengan cepat agni kebelakang Via dan menendang perut orang itu dan orang itupun jatuh kesakitan sedangkan Via harus berdiri dan menghindari beberapa orang yang ingin menangkapnya. Agni kemudian berbalik lagi dan dilihatnya 3 orang yang siap menangkap Via dengan cepat agni menghantam mereka satu-persatu, Via terus konsen dengan laptopnya, terganggu juga dengan keadaaan sekitarnya tapi Via harus cepat memecahkan kode yang ada di laptopnya


“via lo masuk ke ruangan itu” teriak agni sambil menunjuk satu ruangan kecil yang ada disebelah kanannya, ruangan itu hanya dibatasi oleh kaca, Via kemudian mengangguk kemudian segera berlari kearah ruangan yang ditunjuk agni, jaraknya cukup jauh sehingga mau tak mau Via harus berhati-hati, baru setengah jalan Via dihadang oleh 2 orang, Via kemudian memegang kuat-kuat laptopnya agar tidak terjatuh saat beraksi nanti dengan cepat Via menendang perut salah satu orang itu sehingga jatuh tersungkur kemudian satunya lagi menyerang Via, Via segera menunduk sehingga pukulan orang tersebut tidak mengenainya setelah itu Via menginjak kaki orang tersebut dengan sekuat tenaga membuat orang tersebut membungkuk menahan sakit melihat itu Via segera memukul tengkuk orang tersebut dan orang tersebut langsung terjatuh, Via kembali berlari dan sampailah Via di dalam ruangan itu dengan cepat Via menutup pintu tersebut dan memberinya password kemudian dengan tenang Via kembali melanjutkan aktivitasnya memecahkan kode yang ada dilaptopnya. Agni, cakka dan Alvin masih melawan orang-orang tersebut. Agni hamper terjatuh saat satu orang berbaju serba hitam itu hamper mengenai agni tapi dengan cepat agni menyeimbangkan tubuhnya dan melayangkan pukulannya tepat di tengkuk orang tersebut sehingga membuat orang tersebut jatuh pingsan

Masa-masa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang