Mobil hitam dan merah itu melaju dengan cepat dijalanan ibu kota yang ramai ini, 2 mobil itu terus berkejaran tak peduli pada pengemudi-pengemudia lain yang terganggu akibat kecepatan 2 mobil yang kecepatannya diatas rata-rata
“tenang fy gue janji untuk nyelametin lo” kata rio yang masih terus focus mengejar mobil hitam didepannya
“Arggghhh” erang ify kesakitan saat mobil yang ditempatinya berbelok dan membuat tubuhnya ikut bergerak saat mobil berbelok dengan tajam sehingga membuat lukanya terasa sangat perih
“lo cengeng banget sih” kata kay sinis, ify menatap kay tajam jika saja keadaannya tak seperti ini daritadi ify sudah menghajar habis-habisan cewek disampingnya ini
“lo bakal dapat balasan atas semua ini” kata ify tajam, kay tertawa meremehkan sambil menatap ify yang terlihat lemah disampingnya ini
“dengan keadaan lo yang lemah ini? Gue ngk yakin lo bisa hahaha” kata kay meremehkan, ify tersenyum sinis
“ketawa aja sepuas lo” kata ify, kay tersenyum sinis menanggapi perkataan ify. Ify mencoba menyusun rencana dengan tenang ify mengedarkan pandangannya mencoba mencari sesuatu dan ify berhenti pada bawah kakinya disana terlihat sebuah pisau kecil yang tergeletak disamping kakinya, dengan gerakan tenang ify menggeser pisau kecil itu agar lebih mendekat kearah tangannya
“lo lagi ngapain?” Tanya kay curiga, ify langsung tersentak kaget, kay menatap kearah kaki ify dan mendapati sebuah pisau kecil, kay mencoba mengambil pisau tersebut tapi sebelum meraih pisau itu ify dengan cepat mendorong tubuh kay sehingga membuat kepala kay terbentuur ke kaca dan mengeluarkan darah dan segera mengambil pisau yang ada didekat kakinya dan menodongkannya kearah kay
“jangan macem-macem” kata ify dingin, kay langsung kaget saat kepalanya mulai terasa membaik akibat benturan tadi tapi tiba-tiba mobil kembali berbelok dengan tajam sehingga membuat ify kehilangan keseimbangan melihat kesempatan itu kay dengan cepat memegangi tangan ify mencoba menjatuhkan pisau digenggaman ify tapi karena ify melawan membuat kay agak kesulitan, ify segera menendang kaki kay dan kay langsung memegangi kakinya yang sakit melihat itu ify segera menusuk perut kay sehingga membuat kay menjerit kesakitan
“terima pembalasan gue” kata ify tersenyum sinis. Setelah itu ify beralih kepaada pengemudi mobil ini yang masih saja mengemudi
“berhenti” kata ify tajam tapi pengemudi itu berpura-pura tuli dan tetap melajukan mobil hitam ini, ify kemudian berdiri dibelakang pengemudi tersebut dan mencoba membuat pengemudi tersebut berhenti, kay yang masih sadar melihat ify membelakanginya dengan lambat mencoba menarik pisau yang ada diperutnya, digigitnya bibir bawahnya agar tak menimbulkan suara dan pisau tersebut berhasil ia lepaskan dari perutnya dan kay kemudian ingin menusuk ify dari belakang tetapi ify yang menyadari itu segera menghindar dan akhirnya pisau tersebut malah mengenai kepala si pengemudi sehingga pengemudi tersebut langsung ambruk, mobil langsung melaju dengan cepat dan langsung menabrak sebuah mobil didepannya karena tak ada yang mengemudiakan mobil hitam ini, setelah menabrak mobil didepannya dari arah kanan sebuah mobil melaju kencang dan menabrak mobil yang ify tempati sehingga membuat mobil tersebut terseret kearah samping jembatan dan
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa-masa SMA
Teen FictionMasa SMA atau Masa putih abu-abu yang harusnya penuh dengan canda, tawa, persahabatan dan kehangatan, tidak terjadi pada ke 4 remaja ini. Masa putih abu-abu mereka berbeda, terasa begitu dingin dan tak ada cinta. ...