Flashback on
“gue emang bener-bener bisa main basket hehehehe” kata fika berbicara sendiri, saat ingin memasukkan lagi bola tersebut kedalam ring tiba-tiba ada seseorang yang merebut bolanya
“oh shitt!!” kata fika terkejut dengan apa yang dilihatnya
“somebody help!!!” kata fika dalam hati, fika menatap takut orang yang ada didepannya, walaupun orang didepannya seumuran dengannya tapi tatapan matanya begitu tajam hingga membuat bulu kuduk fika merinding
Flashback off
“gue yakin nama lo ify??” kata orang itu, fika mengernyitkan dahinya melihat orang didepannya ini“iya gue ify, kenapa??” tanya fika masih sedikit dengan bingung, orang itu maju selangkah kehadapan fika
“ify yang bener-bener ifykan??” tanya orang itu, fika sedikit bingung dengan arah pembicaraan orang itu
“maksud lo apa sih??” tanya fika yang mulai kesal, orang itu maju selangkah lagi dan menyunggingkan senyum sinisnya
“iya lo ify yang bener-bener ifykan?? ify umari??” tanya orang itu masih menyunggingkan senyum sinisnya, fika yang mendengar itu juga ikut tersenyum sinis menatap orang itu
*******
Via, agni dan shilla yang tadi merasa mendengar suara ify kemudian berlari keluar kantin dengan sangat cepat, Darma Boy dan dea yang bingung akhirnya memutuskan untuk mengikuti Shilla, Via, Agni keluar kantin, Shilla, Via,Agni makin mempercepat larinya mereka yakin itu suara ify dan ify membutuhkan mereka tapi tiba-tiba shilla berhenti berlari, via dan agni yang menyadari shilla berhenti berlari ikutan berhenti juga dan membalikkan tubuhnya kebelakang untuk melihat shilla
“shill kenapa lo berhenti??” tanya agni sambil menetralisirkan nafasnya
“ify manggil kita shill” kata via dengan panik, shilla menunduk sambil memegang dadanya, Darma Boy dan dea juga ikutan berhenti tepat dibelakang shilla menatapa ketiga gadis ini dengan pandangan heran, shilla mendongak menatap kedua sahabatnya
“apa ini ngk gila?? Kita bahkan ngejar orang yang udah meninggal” kata shilla miris sambil memegangi dadanya yang sesak, sesak saat mengingat kembali sahabat yang mereka cintai memang telah tiada. Agni dan via yang mendengar itu terpaku, shilla benar mengapa mereka mengejar yang tak pasti? Tapi suara itu terasa nyata untuk mereka dan shilla juga tak bisa mengelak bahwa suara yang dia dengar juga terasa sangat nyata, Darma Boy dan dea diam bagai patung mereka tahu apa yang terjadi diantara ketiga gadis ini
“yah lo emang bener shil” kata agni putus asa
*******
“iya lo ify yang bener-bener ifykan?? ify umari??” tanya orang itu masih menyunggingkan senyum sinisnya, fika yang mendengar itu juga ikut tersenyum sinis menatap orang itu
“lo ternyata bodoh yah?? Gue fika!! Safika Kusuma” kata fika mantap, orang itu tertawa sinis mendengar perkataan fika yang dianggapnya ify itu, kemudian orang itu melangkah selangkah lagi hingga jarak antara fika dengan orang itu hanya tinggal sedikit, orang itu kemudian menyodorkan tangannya, fika hanya menatap orang itu dengan heran
“ kenalin gue Dayat.....” kata orang itu, fika membalas uluran tangan dayat dan mengangguk heran
“Gue orang suruhan Mr.X” lanjut dayat sambil tersenyum miring, fika yang mendengar itu sontak melepaskan tangannya dari dayat dan melangkah mundur dengan wajah takut
“setakut itukah seorang ify pada Mr.x??” tanya dayat tersenyum sinis, fika menggigit bibir bawahnya, menahan rasa takutnya
“bu.. bukankah Mr.X itu De... Dea??” tanya fika dengan nada bergetar menahan rasa takut yang ada pada dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa-masa SMA
Roman pour AdolescentsMasa SMA atau Masa putih abu-abu yang harusnya penuh dengan canda, tawa, persahabatan dan kehangatan, tidak terjadi pada ke 4 remaja ini. Masa putih abu-abu mereka berbeda, terasa begitu dingin dan tak ada cinta. ...