Singkat cerita, Tuan Adhiaksa dan Nyonya Lyana resmi bercerai. Seusai notaris memutuskan pembagian harta gonogini. Mereka akhirnya melanjutkan hidup dengan kekayaan masing-masing. Tidak hanya harta yang dibagi, tetapi hak asuh anak. Melalui kesepakatan, Tuan Tama akhirnya diasuh dan besar oleh ayahnya. Sementara, kakaknya Cecilia mengikuti ibunya dan melanjutkan sekolah di luar negeri. Keduanya tumbuh besar menjadi pribadi yang berbeda. Tuan Tama terdidik dari sekolah bisnis dan dilatih manajerial perusahaan langsung dari tangan Tuan Adhiaksa untuk masa depan PT Prastama. Cecilia menggeluti dunia modeling dan menjadi desainer fashion. Waktu kecil kakaknya memang lebih senang menggambar, rupanya dia mendalami bakatnya hingga menjadi desainer professional seperti sekarang. Andai masih hidup, hati kecil Tuan Tama pasti bahagia melihat keadaan kakaknya sekarang, karena selama berpuluh-puluh tahun bilik hatinya menanggung rindu pada Cecilia bahkan hingga dia mati. Lantas, siapakah Tuan Nata ?
Dua mobil ber-plat luar kota itu terparkir rapi berjajar disebelah taman dan pintu utama rumah. Mendengar suara mesin mobil, Bibi fay mulai menyadari datangnya tamu dengan sedikit mengintip dari balik jendela.
" Tuan sehat ? Bagaimana perjalanan dari bogor ? Macet kah ?" sambar Pak Nardi dengan sedikit nyerocos usai menjabat tangan Tuan Nata.
" Sudah tak sesehat dulu Pak Nardi, tapi kalau mau adu badminton sekarang. Saya ladenin. Hahaha !" sapa Tuan Nata hangat.
Satu persatu penumpang mobil yang lain keluar dengan mengenakan sandang serba hitam.
Bibi Fay juga langsung keluar dari pintu utama rumah dan turut menyambut hangat.
" Ini si Nardi gimana sih !. Ada tamu jauh malah ngga disuruh masuk !" sembari menyambut tangan Tuan Nata yang dibalas dengan senyum simpul.
" Bukan gitu, bik !. Saya teh udah lama nggak ketemu Tuan Nata. Udah hampir setahun atuh !" sambut Pak Nardi dengan bersahaja. Jemari tangannya menghitung-hitung. "Nah, pas liburan sekolah tahun lalu. ! Iya iya, bener waktu liburan sekolahnya den Arya !". Pak Nardi semakin meletup-letup.
Arya, anak Tuan Nata keluar dari pintu belakang mobil sebelah kanan.
" Lhaa, ini den Arya juga ikut ternyata. Tambah kasep pisan euy !" sambut Bibi Fay dengan aksen sundanya yang khas. "Yuk, mangga semuanya masuk, bibi bakal masak enak hari ini !" menarik lengan tangan Arya dengan semangat dan sumringah.
YOU ARE READING
ENCODE
Mystery / Thriller2 x 24 jam. Itulah waktu yang diberi ayahnya untuk menyelesaikan sebuah kasus terbunuhnya Tuan Tama. Dalam prosesnya, Hannada terjebak dalam motif kasus yang membingungkan. Banyak alur, kode, serta motif yang sulit dipecahkan. Kode-kode itu muncul d...