10. Petak Umpet | Bonus

1.4K 132 10
                                    

Namaku Tari, seorang remaja penuh ekspresi. Aku senang sekali dengan semua hal yang berbau dunia kepenulisan, animasi, dan juga anime. Kesenanganku terhadap dunia kepenulisan sudah aku alami sejak duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar. Hobiku ini didukung dengan indra yang sering orang sebut sebagai indra ke-enam yang aku miliki. Tapi, aku terus meyakinkan diriku kalau semua sosok yang kulihat hanyalah ilusi otak.

Aku sudah bergabung di dunia orange ini sejak bulan Februari dan mulai merilis ceritaku pada bulan April. Banyak dari ceritaku berbau misteri dan horor. Tidak hanya yang aku terbitkan di sini, bahkan, semua tumpukan cerita di kamar sumpekku bertema hantu.

***

Sore itu, aku sedang merevisi cerbung milikku yang berjudul "Petak Umpet" bagian ke dua. Suasana kamarku saat itu begitu mencengkam. Aku selalu saja menutup pintu kamarku apa bila aku sedang di dalamnya. Kedua orang tuaku sedang pergi, dan adikku bermain di luar bersama temannya.

Aku begitu senang ketika mendapati kualitas ceritaku yang semakin membaik. Aku mulai mengurangi typo, narasi tidak berbelit-belit, dan mulai menggunakan alur sedang.

Namun, ketika aku membaca di pertengahan ceritaku, angin dingin menyapu tengkukku, rasanya begitu menyeramkan. Aku biarkan angin itu lalu lalang di leherku. Tetapi ....

Telingaku menangkap sebuah suara gesekan gunting terus-menerus di belakang badanku. Tapi aku tidak hiraukan itu semua, aku serius menatap layar monitor komputerku.

Selang beberapa menit ....

Suara gunting itu semakin nyaring dan jelas terdengar.

Karena penasaran, aku menengok ke belakang. Betapa terkejutnya aku. Aku mendapati sosok Yumi dalam imajinasiku sedang duduk bersila manis di atas kasurku sambil menggunting jemarinya. Darahnya bercucuran mengotori seprai kasur.

Aku hanya bisa membeku sedangkan Yumi menatapku dengan senyum manis.

"Ah, ini pasti ilusi. Aku mungkin terlalu banyak memikirkan ceritaku makanya aku berimajinasi soal Yumi. Lebih baik aku lupakan saja. Tidak mungkin kan? Cerita fiksi yang kubuat benar benar ada di dunia nyata? Bohong," ucapku dalam hati saat itu.

Tapi tetap saja, aku selalu mendengar suara gunting itu seterusnya sampai aku selesai merevisi ceritaku. Setelah ku-publikasikan bagian ceritaku itu, suaranya hilang.

"Aku terlalu mencintai ceritaku, terlalu mendalaminya. Ah, aku bukan seorang indigo."

Maka dari itu, aku selalu takut untuk merevisi ulang semua cerita "Petak Umpet"ku. Baik yang ada di sini, mau pun yang ada di buku pribadiku. Aku peringatkan, jangan terlalu memikirkan cerita yang kubuat. Anggap saja itu hanya cerita hiburan.

Kalau kau terlalu mendalaminya, kau akan terhasut jatuh ke dalam ceritaku. Tidak inginkan sepertiku?

Aku tegaskan, aku bukan seorang indigo atau semacamnya. Hantu yang kulihat di dunia hanya hanyalah sebuah ... ILUSI.

***

Terima kasih buat pembaca semua. Kumpulan cerpen horor "Silakan" sekarang sudah mencapai view 1k+ dan vote 200+ :"D

Shiro terharu. Ternyata ada yang tetap pantengin kumcer Shiro. Terima kasih semua.

Shiro cayang semuanya. Tapi T^T, cerita ini akan hiatus untuk satu minggu ke depan. Mohon pengertiannya semua.


SilakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang