19. Titik Merah

1K 116 19
                                    

Permainan ini nggak ada di mana pun. Cuma karangan penulis xD

***

Titik merah. Bukan hanya sekadar sebuah titik yang tercipta dari sebuah tinta merah, tetapi adalah sebuah permainan yang cukup menantang keberanian para pemainnya. Permainan ini melibatkan emosi dan pikiran, cukup mudah memainkannya yaitu, pastikan kau masih punya rasa tenang dan nyawamu masih ada dalam jiwa ragamu.

Permainan ini sudah ada sejak dulu dan semakin populer di kalangan anak muda yang memiliki rasa penasaran dengan dunia astral yang dimaksud. Titik merah bukan permainan memanggil hantu, tetapi permainan untuk masuk ke dunia 'lain' dengan mempertaruhkan nyawamu sendiri. Menarik bukan?

Mari dicoba!

Alat yang diperlukan simpel, hanya sebuah kertas putih dan pulpen merah, oh, juga beberapa orang untuk menemanimu.

1. Pastikan bermain dengan anggota lebih dari empat orang, ini jaga-jaga supaya pemain utama baik-baik saja dan semakin lancar menjalankan permainan.

2. Setelah terkumpul, duduk secara melingkar di lantai, terserah pemain utama mau duduk di mana. Kemudian letakkan selembar kertas putih di tengah lingkaran.

3. Siap, pemain utama menandai kertas putih itu dengan tinta merah. Beri titik kecil di tengah kertas.

4. Mulai hitungan 1-10 secara lantang dan bersamaan kemudian untuk pemain utama untuk berkata "aku ingin tahu" secara berulang-ulang.

5. Berlaku pada semua pemain, tatap titik merah tersebut, pastikan pikiran tenang dan tidak memikirkan hal-hal berbau mistis, apa pun itu yang membuatmu takut.

6. Pemain utama akan terlihat seperti orang mati, bibir membiru, wajah pucat sekali, dan keringat dingin membasahi keningnya. Saat keadaan seperti itu, tandanya nyawa pemain utama sedang berkelana jauh di dalam dunia 'lain.'

7. Diharapkan kepada pemain lain untuk meninggalkan pemain utama sendirian sesegera  mungkin sambil menghitung 10 mundur.

8. Bagaimana dengan pemain utama? Entah lah, dia yang memutuskan nyawanya sendiri di dunia 'lain' itu. Kalau beruntung, ia bisa kembali dengan selamat, kalau sedang sial, mungkin ia tidak akan pernah ada lagi.

9. Ingat, selalu bersikap tenang.

10. Pemain utama hanya bisa satu orang dari jumlah seluruh pemain.

***

Titik merah. Sebuah permainan mematikan yang mulai populer di sekolahku. Bahkan aku sudah menganggap teman-temanku gila karena mereka sepakat untuk memainkan permainan itu setelah bel pulang di kelas nanti. Yang benar saja? Apa mereka benar-benar penasaran?

Yang pertama mengusulkan untuk bermain ini adalah Zui. Siswi maniak horor, apa pun itu yang berbau horor. Dan ia meyakinkan bahwa ia yang akan menjadi pemain utama nanti. Kalau Zui sial bagaimana? Ia tidak akan bisa kembali alias mati.

Oh Zui, sadarlah.

"Hei, Shizumi! Melamun?" panggil Zui yang duduk di sampingku.

Aku terlonjak kaget ketika ia memanggil namaku. Aku menatapnya sejenak, aku melihat Zui sudah siap dengan pulpen merah yang ia genggam. Kemudian aku beralih menatap para pemain lain, mereka begitu tenang dan tampak penasaran. Kertas putih bersih sudah siap di tempat yang seharusnya ia berada.

Tanganku bergetar ketakutan. "Zui," panggilku balik.

"Hm?"

"Kau yakin mau melakukannya?" tanyaku serius.

Zui mengangguk. "Tentu saja," jawabnya sambil menepuk pundakku kuat-kuat. "Kau tak perlu khawatirkan aku, aku akan baik-baik saja. Sekarang kau hanya perlu tenang, itu saja," Zui meyakinkan.

Aku hanya diam tanpa bisa menangkan diriku sendiri.

Beritahu aku kalau ini akan berjalan lancar.

Zui mulai membuat titik di kertas itu perlahan, kemudian memberi kode kepada murid lain agar mulai berhitung, dan menatap titik merah tersebut termasuk kepadaku.

"1 ... 2 ... 3 ... 4 ... 5 ... 6 ...," semuanya mulai berhitung termasuk aku. "... 7 ... 8 ... 9 ... 10."

Aku ingin tahu apakah permainan ini akan baik-baik saja? Aku ingin tahu. Ingin tahu, gumamku dalam hati dengan rasa takut menyelimuti hati.

Semuanya terdiam, tidak ada respon apa-apa. Aku dengan berani mulai mengangkat kepalaku. Saat aku sudah mengangkat kepalaku, aku begitu dibuat terkejut karena semua terlihat seperti mayat hidup, mata putih tanpa titik hitam, berkeringat dingin sambil menatapku.

Apa ini? Bukannya pemain utama saja yang bisa seperti itu? Dan bukankah hanya satu orang saja yang bisa jadi pemain utama? Apa ada yang salah?

"Shizumi ...," panggil seseorang di belakangku.

Dengan cepat aku langsung bangkit dari tempatku duduk, dan mulai menghitung mundur, meninggalkan semua yang ada di dalam kelas, berharap aku baik-baik saja.

Tapi itu bukan jalan yang tepat.

Aku malah semakin tersesat.

***

Hayoooo? Siapa yang bisa memecahkan teka-teki di cerita ini? >.<

Mudah kok jawabannya ... :3 Selamat berpikir dalam-dalam.

Jangan lupa ketuk gambar bintang itu.


SilakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang