Dua.

3.6K 124 13
                                    

Aimee POV

Aku terbangun pada pukul 9 pagi. Alvredo lah yang membangunkan ku dengan paksa.

Kalo tidak, pasti aku bakalan bangun pukul 11 nanti.

Aku mengenakan kaos putih berlogo adidas, celana hitam, dan sepatu adidas putih.

"Mee.. Loe masih lama? Telat loe entar kalo kelamaan." Ku dengar Al mengomel lagi.

"Bentar oi. Gue sisiran. Loe tau kan rambut gue panjang." Kata ku sambil menyisir rambut dark brown ku.

Dia masuk. Dia mengenakan kaos biru, celana hitam, dan topi kesayangan nya.

Jadi ingat dulu. Saat kami umur 16 tahun. Aku meminta topi itu pada Al, sama dia gak boleh dan dia mengomel padaku sepanjang hari.

"Sini. Gue bantu." Dia merebut sisir ku. Dan dia menyisir rambut ku secara perlahan.

"Gini aja lama loe." Dia menaruh sisir ku.

Ok. Dia menyisir ku dengan poni kiri. Aku gak suka pake poni kiri. Poni ku tengah. Ok. Tengah.

"Loe salah kasih poni. Poni gue tengah" aku menyisir kembali dan mengambil belahan rambut ku.

"Bagus kiri sayongg.." ucap nya.

"Ogah!" Aku sudah selesai menyisir rambut ku.

Kami berdua menaiki mobil sedan hitam milik Aunty Fafa.

"Loe tau Oxford?" Tanya ku.

"Tau lah. Orang gue pengen banget masuk sana." Ucap nya sambil fokus menyetir.

Ingat. Luar negeri memiliki setir kiri. Bukan kanan. So, aku duduk di kanan. Dia di kiri.

Kami berdua sudah sampai di Universitas tersebut.

Luas. 1 kata yang dapat ku gambarkan. Indah. Rindang. Di penuhi tumbuhan hijau.

"Ayo." Ucap nya.

Kami berdua turun dari mobil. Tatapan mata murid cowok melihat ku seperti aku adalah dewi yunani. Dan seakan mereka ingin menerkam ku.

"Loe fokus dan enjoy." Ucap nya sambil merangkul ku.

"Udah gue coba. Tapi, tetep aja nerves itu masih ada." Ucap ku sambil bernafas dengan tenang.

Kami berdua memasuki area universitas. Kami masuk ke dalam gedung nya.

"Loe pulang atau loe di sini?" Tanya ku.

"Gue di sini lah. Entar yang jemput loe siapa?" Ucap nya.

"Oh ya yah. Yodah sana. Loe ke kantin aja sono. Hus hus." Aku mengusir Al dari hadapan ku.

Aku masuk ke dalam ruang kelas. Sangat luas.

Aku duduk di salah satu bangku.

"Hai? Boleh kita berkenalan?" Tanya seseorang padaku dengan logat inggris.

"Yeah. Aku Aimee Aileen R. Kamu nama nya  siapa?" Ya. Aku menjawab nya dengan bahasa inggris juga.

"Bisma Arkananta M." Ucap nya sambil tersenyum.

Bisa ku tebak, dia orang jepang atau gak cina. Mata nya yang agak sipit membuat ku langsung menyimpulkan.

"Salam kenal" ucap ku sambil tersenyum.

"Yeah. Kamu dari mana? Indonesia?" Tanya nya.

"Yeah. Iam Indonesian. And you where are you come from?" Tanya ku.

"Me too. Indonesia. Jadi kita bisa pake bahasa Lo-Gue. Gue gak biasa pake aku kamu. Kecuali in English." Ucap nya sambil merubah gaya bicara nya.

"Oh oke. Guru masuk tuh." Ucap ku.

Waiting For Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang