Duabelas.

1.4K 75 2
                                    

Hallo hallo apa kabar? Ehehehe.. semoga part ini tidak mengecewakan ya

Mantan? Apa itu? Sampah? Kalau menurutku sih memang sampah. Buat apa inget mantan mulu? Gak berguna sama sekali!

Aimee POV.

"Urwell.. whats your name?" Ucap pria itu.

"Aimee Alexandra. You call me Aimee. Whats your name?" Ucapku.

"Hai Aimee. My name Casey Orlando Arsenio." Ucap pria itu.

"Nice too meet you." Ucapku sambil mengulurkan tanganku ke arahnya.

"Nice too meet you too." Ucap pria itu sambil menerima uluran tanganku.

Setelah perkenalan singkatku dengan pria tadi. Aku kembali ke tempat ku semula. Yaitu, di depan penjaga perpustakaan.

Dan kalian tau, wajah Arya nampak sangat kesal dan datar.

"Hei.. maaf lama." Aku menaruh buku itu di atad meja. "Why? Whats wrong?" Tanyaku bingung.

"Lama amat." Kesal Arya.

"Ya maaf. Tadi bingung mau pinjem apa. Soalnya sudah gue baca semua bukunya." Ucapku.

Penjaga perpustakaan itu menuliskan tanggal pengembalian buku itu. Lalu memberikannya padaku.

"Thanks sir." Aku menerima bukunya.

"Your welcome." Ucap penjaga perpustakaan.

"Balik yuk." Ucapku pada Arya.

Dia mengangguk lalu berjalan duluan.

"Bye sir." Aku melambai pada penjaga perpustakaan itu.

"Bye Miss Raymond." Kata penjaga perpustakaan itu.

Aku berlari kecil mengejar Arya gila itu. Dan kalian tau, dia sudah duduk dimobil.

"Ayo." Katanya.

Aku segera masuk ke dalam mobilnya.

Tak lama kemudian kami sudah sampai. Dia menurunkanku langsung di depan rumah Aunty Fafa.

"Makasih ya." Ucapku.

"Sama sama. Oh ya, pria yang loe ajak kenalan, adalah cowok biasa saja." Ucapnya dan itu sukses membuatku melongo.

Darimana dia tahu kalau aku kenalan dengan seseorang? Ngintip kali dia.

"Dan ya, pria itu dengan gue, masih gantengan gue." Kata nya lagi.

Ok. Aku kesal. Dia selalu begini. Selalu sok ganteng dan sok perfect.

"Serah deh Ar.. up to you. Gue pulang bye." Aku keluar dari mobilnya.

"Hati hati." Teriakku.

Dia hanya mengklakson dan langsung melajukan mobilnya ke arah rumahnya.

Aku langsung masuk ke dalam rumah.

"Darimana aja loe?" Aku terlonjak kaget saat mendengar suara datar dan dingin.

Aku menoleh. Dan mendapati wajah datar milik Al.

Bukannya aku gak tau kalau Al menyukaiku. Tapi, kita saudara. Gak sebaiknya kita berdua memiliki hubungan khusus melebihi saudara. Dan aku gak mau memberikan harapan palsu ke dia.

"Habis dari perpustakaan kota sama Arya. Kenapa? Ada yang salah?" Tanyaku ketus.

"Gak apa." Dia langsung pergi begitu saja.

Waiting For Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang