Tigasatu.

1.4K 78 9
                                    

Maaf ya ngilang mulu. Bikos, kuota dedek abis. Sekarat:v
Oke. Bye.

Goals :

15 vote
10 comment.

Cinta bagaikan angin, tak terlihat namun dapat dirasakan kehadirannya. Terkadang datang dengan membawa kesejukan namun tak jarang membawa kehancuran.

- DarkQueen.

Pertunanganku dan Arka akan dilaksanakan hari ini.

Kalian tahu, wajah Arka terlihat sangat dingin. Mengalahkan es batu di kulkas.

Aku masih memakai maskerku.

Nanti jika waktunya tukar cincin, aku akan membuka masker ku. Dan memberitahu siapa diriku. Hahaha..

Dan ya, keluarga kami yang berada di luar negeri datang semua di acara kami berdua.

Mom, dad, dan Angga belum menampakan dirinya. Tapi, Xander sudah datang dan di undang karna teman Arka.

Aku mendekati Xander. Lalu berbisik "yang lainnya kemana?" Tanyaku.

"Mom sama dad dirumah. Dan gue denger suara mistis dari kamar mereka." Kata Xander.

"What?!" Aku hampir berteriak.

"Sstt.. pelan-pelan.." pinta Xander.

"Lupakan tentang mom sama dad. Angga kemana?" Tanyaku.

"Ohh dia.. tadi sih dia masih kebo.." kata Xander sambil tertawa pelan.

"Lah.. bego.. sudah tahu gue mau tunangan, malah kebo." Kataku kesal.

"Bentar lagi dia bakalan dateng kok. Gue sudah spam dia sampe 999+" kata Xander.

"Yasudah deh.. bentar lagi tukar cincin. Gue mau kesana dulu ya." Aku menunjuk tempat khusus.

"Oke." Xander mmebentuk simbol ok dengan jarinya.

Aku berdiri lalu meninggalkan Xander sendirian.

Aku berjalan ke ruangan tadi yang aku tunjuk. Disana sudah ada mama dari Arka.

"Hai ma.." sapaku.

Aku membuka maskerku. Panas cuy..

"Duduk sini." Mama menunjuk tempat di sebelahnya.

Aku menghampirinya. "Arka belum tahu kan ma?" Tanyaku.

"Iya. Arka masih bete tentang perjodohan ini. Dia masih pertahanin pacarnya di London." Kata mama sambil tertawa.

"Pacarnya di London kan aku maa.." kataku.

"Oh iya ya? Kamu kan ya? Mama kok lupa sih?" Mama tertawa kecil.

"Isshhh.." desisku kesal.

"Hahaha.. mama bercanda sayang.." mama memelukku.

"Tonio kemana ma?" Tanyaku.

"Di luar tadi. Sama Arka kalo mama gak salah lihat." Kata mama.

Tiba-tiba pintu terbuka dengan kencang.

Aku yang kaget, langsung menarik maskerku kembali ke atas.

Aku mendelik kesal saat melihat siapa yang membuka pintu dengan kencang barusan.

"Tonio.." geramku.

"Maaf kak.. keblabasan tadi.." Tonio cengengesan gak jelas.

Aku membuka maskerku. "Gue kira loe Arka, makanya gue langsung cepet-cepet pake masker." Kataku kesal.

Waiting For Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang