Hai guys. Karna, ada liburan PANJAAANNGGGGG aku akan melanjutkan cerita ini lagi. Ehe.
Goals :
15 vote.
10 comment.Bukannya aku tidak mencintaimu. Bukan. Bukan seperti itu. Aku hanya mencintaimu dari kapanpun dan sampai rambut kita memutih pun, aku akan tetap mencintaimu.
- DarkQueen.
Arka POV.Aku menunggu jawaban dokter itu dengan harap-harap cemas.
"Ada apa dok dengan kepalanya?" Tanyaku cemas.
"Nona Aimee akan melupakan beberapa orang yang dulu sangat dekat dengan dirinya. Kemungkinan besar, dia akan melupakan saudaranya atau orang yang dekat dengannya. Saya takut, jika nona Aimee tidak mengingat saudaranya ataupun anda sendiri. Saya harap, kepala nona Aimee tidak boleh di terbentur lagi atau apapun." Kata dokter itu.
"Kenapa tidak boleh terbentur lagi?" Tanyaku.
Author : Ya sakitlah bego, kalau kebentur lagi! Bego lu!
"Dia akan koma untuk beberapa hari sampai hal itu terjadi lagi." Kata dokter itu.
"Baiklah dok, saya mengerti." Kataku sambil mengangguk-angguk.
"Nona Aimee akan dirawat di UGD sampai dia benar-benar sadar dari tidurnya yang kemungkinan akan berlangsung lama." Kata dokter itu.
"Oke dok. Terima kasih." Kataku.
"Sama-sama." Dokter itu pergi meninggalkanku.
Tak lama setelah dokter itu pergi, Angga dan Xander datang memanggilku.
"Arka.." panggil mereka dari kejauhan. Aku menoleh. Mereka mendekat ke arahku.
"Gimana keadaan Aimee?" Tanya Angga. Xander menatapku dengan tatapan seakan mengatakan cepetan ceritakan bagaimana keadaan Aimee!
Aku menjelaskan apa yang dikatakan dokter tadi. Menjelaskan secara rinci tanpa ada yang dikurangkan atau dilebihkan.
"Gue takut.." kata Xander. Aku dan Angga menatap Xander dengan tatapan bingung.
"Kenapa?" Tanya Angga.
"Gue takut kalau Aimee melupakan kita sebagai saudaranya." Kata Xander pelan.
"Gue juga takut." Kata Angga.
"Gue juga takut, kalau dia juga lupa dengan gue. Lupa bagaimana kisah cinta kita berdua." Kataku pelan.
"Kita berdoa saja, semoga Aimee di sembuhkan." Kata Angga bijak.
"Gue mau ke cafe depan. Kalian berdua titip gak?" Tanya Xander memecah keheningan.
"Iya. Gue titip terserah. Pokoknya minuman yang seger." Kataku.
"Gue juga." Kata Angga.
Xander mengangguk lalu berjalan meninggalkan aku dan Angga.
"Mom sama dad belum sampai?" Tanya Angga memecah keheningan diantara kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For Love ✅
عاطفيةTHIS WORK PROTECTED UNDER THE COPYRIGHT LAWS OF THE REPUBLIC OF INDONESIA (UU HAK CIPTA RI NO 19 TAHUN 2002) **** [BEBERAPA PART BAKALAN ADA YANG DI PRIVATE] Sequel from PERJODOHAN. Bagaimana jika sahabat dan sepupumu mencintaimu? Pasti, kalian aka...