PARIBAN PAR PH-TOLU (PAR HUTA-HUTA HIAN)
[Pariban Kampungan]"Welcome to Kualanamu!" Abi dengan girang mengulangi kalimat yang baru saja diucapkan oleh pramugari, sambil sibuk melepaskan earphone yang sepanjang penerbangan tadi menyumpal kedua lubang telinganya.
Debb selalu saja terkesan dengan energi sahabatnya itu, yang sepertinya tidak pernah meredup. Dia? Duduk di zona sempit ini selama dua jam lebih membuat badannya kram dengan dengungan di telinga yang belum juga hilang.
Mager!
Ditambah lagi kekesalannya dengan manusia-manusia ini yang sepertinya belum juga mengerti tentang aturan-keselamatan-penerbangan. Belum juga pesawat berhenti, semua sudah sibuk! Sibuk membongkar bagasi kabin, sibuk mengaktifkan telepon bahkan ada yang sudah berteriak-teriak di telepon mengabarkan kepada anaknya (Debb menebak) bahwa beliau sudah turun dari pesawat dan supaya segera di jemput. Heloooooo, ellu masih di pesawattt, teriak Debb dalam hati.
"Eh keong! Angkat bokong lu yang tak seberapa itu and move! Lu mau di pesawat sampai negara api menyerang?"
Azmya Sabiya Nasira Raesha – yang Debb panggil sebagai 'Abi' bukannya Mia, Ira, Esha atau singkatan nama cantik lainnya hanya karena kunyuk jahat itu memanggilnya dengan nama 'DEBO'– dianugerahi wajah cantik yang sangat sesuai dengan namanya, namun memiliki mulut bocor [dan kotor]. Mereka bertemu di hari pertama penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi tempat mereka kuliah sekarang, dan sejak itu menjadi sahabat dekat yang hampir setiap saat selalu bersama.
"Iyeee. I AM MOVING!" Pesawat memang sudah berhenti dengan sempurna . Debb berdiri dan berjalan berdesakan dengan penumpang lain menuju pintu pesawat, sebelum Abi berteriak-teriak kesetanan dan mengundang perhatian.
Hello Medan! Please don't be a jerk, batin Debb.
Awal tahun kemarin, Debb dan Abi sudah memutuskan akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di sebuah Perusahaan Pabrik Kelapa Sawit di Medan. Sebagai mahasiswa tingkat akhir Diploma tiga jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan Kelapa Sawit, mereka diwajibkan untuk melaksanakan PKL selama tiga bulan. Sebenarnya, Bapak sudah menyarankan agar Debb melaksanakan PKL di PT Nabolon Nabati (Mill and Estate), perusahaan keluarga mereka yang memiliki ribuan hektar kebun sawit dan satu pabrik di Kalimantan.
Namun, Debb berpendapat bahwa PKL di perusahaan Bapaknya akan membuat dia ogah-ogahan karena itu artinya dia bisa mendapat laporan PKL semudah menjentikkan jari. Lagipula, dia juga ingin menikmati suasana baru, jauh dari keluarga dan hiruk pikuk Jakarta. Bukan berarti dia membenci keluarganya loh ya. Tapi, tiba-tiba saja dia ingin menggunakan waktu PKL ini untuk berpetualang.
Akhirnya, Bapaknya setuju. Dan persetujuan bapaknya terlihat semakin meningkat drastis setelah ulang tahun Debb dua minggu lalu. Masih ingat kan, saat mereka cekcok tentang Novan yang menurut adat adalah ito yang seharusnya tidak jadi pacarnya? Memang, setelah malam itu Bapak tidak sekali pun mengungkit-ungkit masalah Novan. Tapi, niat Bapak untuk mengenalkan paribannya semakin terasa. Setiap hari dalam dua minggu ini, Bapaknya selalu menyelipkan nama Henokh dalam pembicaraan mereka. Bahwa paribannya itu akan menemaninya di Medan, menjaga selama masa PKL, memastikan dia selamat, mengajaknya ke Samosir ... dan lain-lain ... dan lain lain.
Ingin rasanya membatalkan saja PKL ke Medan ini. Tapi sudah kepalang tanggung, semua persiapan sudah dilakukan dan perusahaan di Medan juga sudah menandatangi persetujuan PKL mereka. Lagipula, Bapak juga sepertinya tidak lagi mempersoalkan hubungannya dengan Novan. Jadi, Debb memutuskan bahwa semua akan baik-baik saja. Masalah pariban, ia pasti bisa mengatasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HENOKH - My (Not So) Hot Pariban - ON GOING
Romance[[ATTENTION: Bacalah setidaknya dua bab, dijamin kamu bakal KETAGIHAN!!! And also, siapin jiwa dan raga untuk baper!!!]] Blurb: Saat pertama kali bertemu, Deborah Elena Hutagalung sama sekali tidak menyukai pariban yang sedang dijodohkan Bapak denga...