Devana bingung dengan laki - laki kelas 11 yang memberinya formulir pendaftaran Osis. Mungkin anugerah dari tuhan melalui lembaran data ini agar Vana mengenal kembali cinta yang sejak 3 tahun lalu memahit dan membusuk.
"Apa gue ikutan aja ya anggota Osis, dengan gitu gue bisa kenal lebih deket sama kak Velio" batin devana
Sedangkan Davina yang sedari tadi menunggu kedatangan Velio untuk memberinya formulir.
"Kayaknya Gue ke ruang Osis aja deh?" ucap Davina.
"Gak usah lagi, ngapain coba kesana. Udah sabar aja, Mungkin masih sibuk" ucap Nadine.
Istirahat selesai dan kini, seluruh siswa melanjutkan pembelajaran kembali hingga Bel pulang berbunyi, murid SMA Hutama mulai bergiliran keluar menuju gerbang. Devana dan Davina pun juga pulang meskipun Davina sebelumnya harus meminta formulir pendaftaran Osis itu.
*****
"Kita pulang...." sapa Davina dalam rumah. "Sepi banget nih rumah?" lanjutnya.
"Lo kayak gatau mereka aja kalau sibuk kerja" ketus Devana sembari membuka knop pintu kamar.
Devana masuk ke kamarnya yang serba hitam putih karena baginya, kedua warna tersebut pantas untuk menggambarkan hidupnya yang tidak akan diwarnai dengan warna lain selain gelap dan sunyi.
Berbeda dengan gadis yang selama bertahun-tahun menghabiskan umurnya dirumah sakit, Davina lebih menyukai warna biru seisi kamarpun bertema biru.
Devana membanting tubuhnya diatas nakas dan menyimpulkan kejadian sekolah tadi.
"Yaps, gue isi aja formulir itu" ucap Devana sembari mengambil kertas dalam tasnya.
.ceklek..
Devana kaget ketika melihat knop pintunya yang dibuka.
"HAI TWINS..."
Devana hanya menghela napas kasar ketika saudara kembarnya masuk dan berteriak.
"Lagi ngapain lo? Belajar? Emang ada PR? Ngipi apa lo semalem? Yaelahh baru masuk jug--"
"Diem lo. Sapa juga yang belajar, nih gue lagi ngisi data besok dikumpulin" ketus Devana.
"Lo ikutan osis? ck gue aja gak dikasih formulir nya padahal pengen, eh udahlah gue mau cerita sama lo Van udah lama gak curhatan bareng"
Devana hanya mengernyitkan kedua alisnya dan memposisikan duduknya menghadap Davina yang berada disofa kamarnya tanda ia siap menjadi penompang cerita kehidupan wkwk..
"Jadi gini, gue tadi ketemu cowok ganteng banget sebelas dua belas sama justin bieber, dia ketua Osis kelas 11. sumpahh lo kalo ketemu bakal kecantol sama dia, tapi kata temen gue dia itu anak yang cuek gitulah sama urusan cinta, yah sayang banget kan?" ujar Davina.
"Seganteng apa dia? Hah palingan Juga kalah sama Shawn mendes" remeh Vana.
"Ihh kalah gue jamin dah, lo minta formulir ini pasti juga ketemu sama dia tapi, gue jamin mata lo waktu minta formulir burem ya kan?"
"Ketua osis?" tanya Vana dibalas anggukan Vina.
"Namanya kak Vel--" ucapan Vina terpotong saat Vana mulai malas.
"Bodo ah gue Vin! Gue ngenes lo curhatin" ketus Devana sembari meletakkan tubuhnya dikasur.
Davina berdecak kesal dengan sikap Devana yang musiman, terkadang seru kadang juga menyebalkan dan ia kembali menuju kamarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me
Teen Fiction-Cinta itu bagaikan api. Manfaatkan ia untuk mencapai semua kisah yang akan dituju. Jika kamu tak sanggup, cinta akan membakar dan menghancurkan semua yang kamu miliki- °°°°°°°°°° Gadis kembar yang terlibat dalam Cinta segitiga. Bernama Devana dan D...