Saya membenci TITIK (.) karena ia tidak berseru dan bertanya tapi mengakhiri segalanya.
Devana berjalan santai menuju ruang Osis, meskipun sudah lumayan lama panggilan itu berlangsung, ketika ia sampai didepan ruangan ia pun membuka knop pintu.
"Permisi" sapa Devana kepada semua orang yang terdapat didalam ruangan. Mereka memandang Devana sinis.
"EH SINI KAMU" perintah Cewek didepan papan tulis.
"Ini kan cewek yang tadi pagi nyeret gue" batinnya, Devana menghampiri Cewek tersebut.
"GUYS ini salah satu contoh anak yang gak disiplin belum jadi apa-apa sudah telat masuk ruangan jadi, gak pantas jadi calon pengurus Osis" ucap Clara sambil menunjuk nunjuk Devana.
"CLARA jangan bicara kayak gitu, lagian belum tau kan alasan dia telat itu kenapa? Maklum ini baru pertama kali. Jadi gak sewajarnya lo bicara kayak tadi!" bentak Velio dari samping papan tulis.
Devana tidak memperdulikan itu semua, dia memilih pergi dari ruang Osis.
Davina yang tak sengaja melihat Devana berjalan gentir. akhirnya, Vina mengikuti saudara kembarannya itu.
"VANA tunggu"
Teriak Davina membuat Devana berhenti dan membalikkan tubuhnya.
"Lo kenapa kok kesel gitu?" tanya Vina.
"Gimana gue gak kesel coba, tadi itu ada panggilan dari Osis terus ya gue keruangan tiba-tiba udah dijadi'in sebagai anak yang gak disiplin dan gak pantas jadi pengurus Osis" cerocos Devana membuat Davina memanyunkan bibirnya.
"Yang ada pasti lo telat ke ruangan, ya kan?"
Devana hanya berdecak kesal, lalu berfikir dengan tangannya yang memegang kening.
"Gimana kalo lo ganti'in gue? Ya lo tau sendiri lah gue gak bisa jadi anak begituan, lo kan pengen?"
"Ya iya sih, tap--"
"Yeah yaudah deal ya, sipp! lo emang pengertian banget sumpahh" ucap Devana sembari meninggalkan Davina yang masih ingin berkata.
*****
Alan sengaja tidak membukakan pintu rumahnya meski beberapa kali diketok. Karena ia tau pasti Alda yang datang dan akan memohon-mohon untuk mengajaknya pergi.
"ALAN BUKA PINTUNYA! GUE TAU LO DI DALEM !" teriak Alda membuat Alan mendengus kesal dan risih kehadiran Alda setiap malam, akhirnya dia membukakan pintunya.
"ALAN kenapa lo lama banget sih, bukain pintunya?" tak lama Alan membuka pintu.
"Mau ngapain lagi sih? Gue bosen tau lo ngajakin gue jalan terus, gak ada cowok lain apa?" ketus Alan.
"Alan pliss ya, kali ini gue gak ngajakin lo jalan, gue kesini mau ngomong tentang perasaan" ucap Alda namun Alan memutar bola matanya karena bosan.
"Gue boleh masuk? Masak malem gini ngobrol di luar?" ucap Alda.
"Kalo ngomongin tentang perasaan gue angkat tangan. Karena jawaban gue tetap. Nggak!" ucap Alan dengan menajamkan kata terakhirnya. "Sana deh lo pulang. Gak penting!" lanjutnya.
"Alan.. Dengerin gue dulu! Kenapa sih lo kayak gini terus? Gak ngehargain perasaan gue. Dulu lo pernah bilang lo cinta sama gue dan sekarang gue mau membalas cinta lo, meskipun gue tau ini terlambat. Gue nyesel Lan gue pernah nyia- nyiakan perasaan lo. Lo masih cinta kan sama gue?"
"Gak, itu dulu bukan sekarang, Paham lo!" bentak Alan sembari menutup pintu rumahnya.
Alda menggedor-gedor pintu rumah tetapi Alan tidak peduli lagi.
"Apa yang buat Alan jadi gini ya? Apa dia udah nemuin cewek baru? Tapi siapa?" batin Alda.
Tak lama Alda pulang dengan tangis penyesalan.
*****
"Velio sayang, kamu kok belajar terus? lebih baik kamu makan dulu dari pada nanti sakit" ujar Ibu Velio.
"Iya Ma bentar, belum laper" bantah Velio.
"Ini sudah malam Vel jangan over belajarnya"
Velio bangkit dari meja belajarnya untuk menuju ke ruang makan.
"Vel, kamu ada ujian?" tanya Ayahnya dibalas gelengan oleh Velio.
"Papa saranin kamu jangan main sama pulpen, buku doang. Sekali-kali kamu ikutan les bela diri itu penting loh Vel" lanjut Ayahnya.
Velio mendengus kasar setelah mendengar ujaran Ayahnya yang terlalu mengatur anak semata wayangnya itu.
"Velio tau yang terbaik buat Velio, jadi gak usah ngatur kayak anak kecil" ketus Velio sembari meninggalkan makanannya.
"Tapi Vel kamu itu laki-laki seharusnya kam--"
"Udahlah Pa, biarkan Velio seperti itu dia sudah dewasa" ujar ibunya.
Hallo.. Gimana ceritanya? Ayo dongs vote nya:v jangan SIDERS !!
Ikutin terus ya, kalo mau kasih masukan comment aja. justru seneng.

KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me
Teen Fiction-Cinta itu bagaikan api. Manfaatkan ia untuk mencapai semua kisah yang akan dituju. Jika kamu tak sanggup, cinta akan membakar dan menghancurkan semua yang kamu miliki- °°°°°°°°°° Gadis kembar yang terlibat dalam Cinta segitiga. Bernama Devana dan D...