16. Pacar? 🎭

46 5 0
                                    

Karena karma tak semanis kurma

^^^^^

"UNTUK APA KALIAN KESINI?? UDAH SANA URUS KERJAAN KALIAN!!"

Devana merasa lelah dan kesal dengan apa yang dihadapinya. Hingga tak canggung ia membentak kedua orang tua nya ditempat umum.

"Sayang, kamu jangan bicara seperti itu" ucap David lembut.

"Sayang? Kalian itu manusia bukan sih?"

"Udah cukup! Sekarang yang penting bagaimana keadaan Davina?" lerai Ellina. Devana membuang wajah dari Ellina.

"Kritis!" jawab Devana singkat.

"Apa?.. Vina kritis?" unjuk Zaki yang sedang bersama David juga Ellina.

"Iya kritis! Tau gak kenapa? Ini semua karena mereka bang! Kelalaian mereka kepada anaknya!" ketus Vana sembari menunjuk arah orang tuanya.

"Devana apa maksud kamu?" tanya Ellina tajam.

"Kalau saja Mama ngasih tau dan pulang untuk ngantar Vina berobat pasti gak kayak gini! , Kalian berdua itu orang tua macam apa? Hah?"

"JAGA omongan kamu !!" bentak David.

"Apa? Dijaga? Papa itu yang harus jaga tanggung jawab papa sebagai orang tua!"

"Cukup Vana cukup!!"
.Plakk..
Satu tamparan dipipi kiri Vana.

David sudah kehilangan kesabarannya menghadapi anaknya ini. David memang harus bertindak keras untuk Devana yang tidak sopan.

"Kamu itu jangan sembarangan bicara! Papa dan mamamu melakukan ini juga untuk keluarga. Kita berusaha untuk menghidupi kalian. Kamu gak PANTAS bicara seperti itu!" ujar David.

"Tapi kita juga butuh kasih sayang dari orang tua! Kalian itu Egois!"

"Kamu yang Egois!! Tidak bisa menjaga kembaranmu dengan baik disaat orang tua bekerja keras demi kalian!"

Devana merasa sangat kesal, ia memilih untuk meninggalkan mereka.

Zaki mengikuti Vana, karena ia tau Vana pasti akan bertindak ceroboh.

"Anak gak tau diuntung!" ketus David.

°°°°°

"Van stop!" Zaki mencekal tangan Devana.

"Lo mau kemana?" tanya Zaki.

"Bukan urusan lo!" Devana terus melanjutkan langkahnya.

"Lo jangan berbuat gila, mending lo balik dan minta maaf ke orang tua lo atas perbuatan tadi!"

"Tunggu!" Devana membalikan tubuhnya menghadap Zaki. "Minta maaf?" Zaki mengangguk.

"Apa ada yang salah dengan ucapan gue tadi? Semua itu realita, Lo tau sendiri kan Vina kehabisan obat?"
Ucap Vana. "Ohhh apa lo juga nganggep gue ini saudara gak becus? Hah?" sambungnya.

"Bukan gitu maksud gue! Walaupun nyokap bokap lo itu salah, tapi lo gak sepantesnya bicara kayak gitu! Mereka orang tua lo Van!"

"Mereka BUKAN orang tua gue! Lepasin!" Vana pergi meninggalkan Zaki yang masih membantahnya.

*****

Bella dan Bisma mengetuk pintu rumah Devana berulang kali sampai bertemu dengan bi Sulis.

"Devana ada?" tanya Bella ketika pintu dibuka.

"Gak ada neng.. Belum datang" jawab bi Sulis.

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang