12. Envy 🎭

57 9 4
                                    

Masih adakah yang mau baca? 😆
Santai saja.

14.00
"Gue langsung aja ke rumah lo ya Van? Soalnya gue bawa motor" ucap Bisma sembari memakai ranselnya.

"Emang lo tau rumah gue?" tanya Vana.

"Udah gue terawang pakek kuku jempol. Tau lah" Devana memanyunkan bibirnya, lalu mereka keluar kelas dan berjalan menyusuri koridor sekolah.

Langkah Devana terhenti saat melihat Davina berjalan bersama Velio menuju ruang Osis.

Devana melihatnya dengan tatapan nanar membuat Bella yang berada disampingnya heran.

"Lo kenapa? Buruan! keburu Bisma nyampek rumah lo" ucap Bella, Vana hanya mengangguk.

"VANA.." panggil Davina dari Aula bawah. Devana membalikkan tubuhnya melihat Vina menghampirinya.

"Iya gue ngerti! Lo rapat kan?" ucap Vana, Davina tersenyum malu. "Lo pulang aja dulu, ntar suruh pak Cipto jemput ya?" ucap Davina.

"Pak Cipto kalo sore ke Restaurant mama Vin"

"Yaudah suruh bang Zaki aja.. Eh gajadi bang Zaki pasti apelin pacarnya" ucap Davina seraya berfikir. "Yaudah gue--" ucapannya terpotong saat Velio menghampirinya.

"Gue anterin aja!"

Entah kenapa tawaran Velio kepada Davina membuat Devana tidak rela.

"Eee gak usah kak, biar nanti Davina gue jemput aja.. Iya, kasian kan kak Velio habis rapat capek dan lain sebagainya ya kan ya kan??" bantah Devana. Bella hanya melongo. "Yaudah gue cabut bayyy" sambungnya.

Davina dan Velio pergi ke ruang Osis. Devana yang melihat mereka merasa envy.

"Kenapa bukan gue yang jadi Davina. Seharusnya itu gue.." batin Devana.

"Vana buruan masuk, gue udah naik.. Yang punya mobil malah diluar" ucap Bella dari dalam mobil Devana.

Devana yang mendengar suara Bella pun langsung masuk dan memakai sabuk pengamannya.

"Lo kenapa sih? Hari ini aneh banget?" tanya Bella, Vana memutar bola matanya dan mendengus kesal sembari melajukan mobilnya.

Diperjalanan Devana melamun saja membuat Bella yang memainkan ponselnya merasa tidak nyaman.

"Jangan ngelamun dodol, ini dijalan ga--"

Belum saja bella meneruskan omongannya, mobil Devana berhenti mendadak seperti akan menabrak mobil sport yang ada didepannya.

"Vana.. Lo gimana sih? Kalo orangnya keluar gak terima gimana?"

Mereka berdua melihat gerombolan Alan yang keluar dari mobil depannya.

"Anjirrr kak Alan. Abis kita" keluh Bella, Devana keluar dari mobil begitupun Bella yang menyusul.

"Ehh si cantik ! Kirain siapa" ucap Alan.

"Gue minta maaf hampir nabrak mobil lo. Sorry ya" ucap Vana sambil menaruh rambutnya ke belakang.

"Santai aja lagi. Lain kali ati-ati ya?" ucap Alan membuat Bella yang tadinya deg-degan menjadi lega.

"Yaudah, gue balik dulu.. Ayo Bell!"
Alan masuk untuk memperbaiki posisi mobilnya agar Devana bisa lewat.

"Ternyata Devana ya Lan? Pantesan jadi anget banget padahal sebelumnya udah greget pengen marahin orang" ejek Willi.

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang