Anda tidak usah berusaha pergi. Cukup saya saja, saya bisa kok berjalan mundur tanpa kesandung.
^^^^^
Devana mulai membuka matanya yang sangat buram, pandangannya kabur seolah tidak diizinkan untuk melihat apa yang terjadi.
Ia merasa tubuhnya kian melayang tak berarah. Kepalanya sungguh terasa berat, tubuhnya lemas.
Ia tidak tahu apa yang terjadi, yang ia ingat hanyalah kejadian di malam itu, malam yang sangat mengecewakan.
.Flashback on.
Ketika aku mengetahui kenyataan pahit itu, aku memutuskan untuk pergi. Aku berlari menuju luar restaurant megah itu. Dengan langkah amat berhati - hati karena memakai high hells.
Setelah aku mencapai luar gedung, taksi siap membawaku pergi. Sungguh sangat tepat pada saat itu. Aku masuk dengan terburu- buru karena mendengar teriakan Alan dan Arnold menyuruhku berhenti.
Aku menyuruh sopir agar langsung melaju dengan kencang, aku tak sadar taksi yang ku tunggangi akan berarah kemana. Tidak terlintas difikiranku, yang kufikir adalah bagaimana caraku agar pergi menjauh dari mereka.
Beberapa saat, sopir keluar lalu memaksaku agar keluar dan masuk kedalam gudang yang sangat kotor. Tentu saja aku memberontak tidak mau, tapi lawanku bukan hanya sopir itu saja, setelah ku lihat banyak pria tampang preman memincingkan senyuman nakalnya.
Tak kalah, aku memelintir tangan sopir dengan mendadak, dan menendang bokongnya. Yang lain menyerbuku dan entah rasa apa yang membekap dihidungku membuat ku tidak tahu apa-apa setelah itu.
.Flashback off.
Devana berusaha memperjelas pandangannya, perlahan - lahan ia melihat gadis yang membawa makan dan minum ditangannya. Dia adalah Clara.
"Loh sudah bangun, cepat lo makan ini, buka mulut !" perintah Clara.
Devana tidak merespon sama sekali, ia membiarkan makanan yang berada didepan mulutnya. Vana juga heran mengapa Clara bisa disini, apa ia yang menculik Vana?
"Ayoo buka mulut lo! Kalau gak makan bisa sakit, nanti Bule itu marah ke gue!" paksa Clara. Devana jadi semakin tidak mengerti.
"Gue-- gue ada dimana?" tanya Vana. Clara langsung mengurungkan niatnya menyuap Vana.
"Gak perlu tau! Lo pingsan selama dua hari ini. Cepat makan ini sebelum makanan ini basi lagi" ucap Clara seperti bosan memberi makan Vana.
"Gue gak mau makan sebelum lo lepasin gue dari sini!" bentak Devana.
Tiba - tiba suara pintu terbuka lebar, menunjukan sosok laki - laki bajingan dimata Devana.
Laki - laki itu menghampiri Devana perlahan - lahan lalu mendongakkan dagu Devana dengan keras.
"Jangan ngipi kamu bisa keluar dari sini!" ucap laki - laki yang tak lain adalah Arnold.

KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me
Teen Fiction-Cinta itu bagaikan api. Manfaatkan ia untuk mencapai semua kisah yang akan dituju. Jika kamu tak sanggup, cinta akan membakar dan menghancurkan semua yang kamu miliki- °°°°°°°°°° Gadis kembar yang terlibat dalam Cinta segitiga. Bernama Devana dan D...